"Mau lo apa sih Le? Kenapa lo ga pernah ada bosen-bosen nya gangguin hidup gue?"
Saat ini Lexza dan Jevanya berada di sebuah pantai yang sepi, di terangi oleh indah nya sinar bulan purnama malam ini yang juga cuaca sedikit dingin.
"Gue ga pernah bosen sama lo Jive" ungkap nya tulus sambil berjalan sedikit kedepan.
Bahkan saat ini Lexza mengambil tempat untuk duduk di pasir dengan tangan yang di taruh sedikit belakang menahan tubuhnya.
Sedangkan Jevanya masih berdiri di belakang Lexza yang sudah terduduk nyaman di sana.
Menatap punggung kokoh milik Lexza entah kenapa membuat Jevanya merasa bersalah atas ucapannya tadi.
"Lo tau jive? Laut itu berisik tapi menenangkan" katanya tanpa menoleh pada Jevanya yang perlahan berjalan kearah nya dan duduk di sampingnya.
"Hm?" Tanya nya dengan suara pelan menatap Lexza yang masih betah menatap lurus kedepan.
"Sama hal nya dengan gue yang selalu gangguin lo, dan bikin lo kesel. Tanpa lo hidup gue hampa Jive"
"Terus apa hubungannya sama laut?"
Kali ini Lexza menoleh dan menatap Jevanya membuat gadis itu kegelapan dan mengalihkan pandangan nya kearah lain.
Lexza tersenyum simpul, "Laut itu indah, tapi menakutkan. Sama kaya lo, Indah dari luar seperti cinta yg lo tawarkan, saat gue masuk dan tenggelam lo biarkan gue tenggelam dalam harapan"
"Gue bener-bener ga ngerti maksud lo Le, bisa ga sih ga usah sok puitis gitu" jengah Jevanya yang hanya mendapat kekehan dari Lexza yang masih betah memandangi nya.
"Tapi, kalau di lihat-lihat laut malam hari itu cantik ya Le" unggah Jevanya yang tanpa sadar tersenyum menatap laut luas di depan nya.
"Iya cantik" sahut Lexza tanpa pikir
Mendengar sahutan Lexza, akhirnya Jevanya menoleh kesamping dan ternyata Lexza masih memandang penuh cinta kepada nya.
"Gue serius Le!"
"Gue lebih serius Jive"
"Tau ah, lo ga nyambung banget di ajak ngobrol baik-baik" kesal Jevanya.
Ia memeluk lututnya karena dia hanya menggunakan dress selutut sehingga membuat nya agak kedinginan.
Lexza yang melihat Jevanya yang tengah kedinginan pun tanpa pikir panjang langsung melepas jaket nya. Lalu meletakkan jaket tersebut pada tubuh Jevanya yang membuat gadis itu tersentak dengan tindakan Lexza yang tiba-tiba.
"Eh? Le, ga usah. Gue gapapa"
"Pake aja" kata nya kembali memposisikan duduk nya seperti semula.
Jevanya melihat jaket yang kini melindungi tubuh nya yang sedikit terbuka bahkan rasa dingin yang dia rasakan tadi tidak terasa lagi sehingga yang dia rasakan hanyalah hangat nya jaket milik Lexza.
Karena jaket yang di berikan nya pada Jevanya, kini Lexza hanya mengenakan kaos putih lengan pendek yang tadi di gunakan nya.
"Tapi lo kedinginan Le"
"Itu lebih baik daripada lo yang kedinginan Jive. Gue ga mau lo sakit" ujar Lexza menatap nya.
Jevanya mengalihkan pandanganya kedepan. Tanpa sadar dia sedikit tersenyum mendengar ucapan Lexza pada nya.
"Le, gue boleh nanya ga?"
"silahkan"
"Kenapa lo bisa suka sama gue?"
Sebelum menjawab pertanyaan itu. Lexza tersenyum dan mengalihkan pandangan nya ke arah debaran ombak di depan sana.
"Why must there be a reason, Jive?"
"Karena yang gue tau seseorang yang jatuh cinta sama kita itu memiliki alasan nya sendiri kenapa mereka menaruh hati mereka pada seseorang" sahut nya.
Mendengar ucapan Jevanya, Lexza justru terkekeh lalu menggelengkan kepalanya yang membuat Jevanya kebingungan dengan respon Lexza.
"Lo benar-benar mau tau alasan nya?" Tanya Lexza menatap Jevanya yang juga menatap nya.
Gadis itu mengangguk antusias karena memang dia sangat penasaran kenapa Lexza, yang di notabene kan sebagai siswa terfavorit memilih untuk menyukai nya daripada mereka-mereka yang jauh lebih menarik dan lebih baik dari nya, pikir Jevanya.
"Seorang psikologi cinta pernah bilang sama gue. Jika kita cinta karena dia mencintai mu, itu bukan cinta, melainkan empati.
Jika kita cinta karena harta atau uang, itu juga bukan cinta, tapi tertarik.
Jika kita cinta karena penampilan nya, itu bukan cinta, tapi obsesi.
Jika kita cinta karena kebaikan nya, itu bukan cinta, tapi kagum.
Jika kita cinta karena pandangan pertama, itu di pengaruhi satu hal, yaitu gairah.
Tapi, jika kita cinta dan kita bingung kenapa kita mencintai nya, sudah di pastikan bahwa kita benar-benar cinta.
Satu hal yang bisa di simpulkan, someone Is easy and fun if that person Is the right person""And I love you without a reason, Jive."
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsession (JL)
Short StoryCERITA LOKAL VERSI JENLISA SO ENJOY TO STORY!!! homopublick ga di ajak! #GxG