Lean On Me [WONHUI]

6. All I Did Was Bleed...

Lantas Wonwoo beralih ke dapur. Tak ada yang perlu disortir di sini; semuanya hanya berupa pecahan gelas, piring dan mangkuk sehingga ia merasa lebih mudah dalam mengerjakannya.

Sayangnya kesulitan muncul dari arah tak terduga: kehadiran Junhui yang duduk manis di atas mini bar, lalu menceritakan kronologi pertengkarannya dengan sang kekasih kemarin malam.

Katanya ia berani terbuka pada Wonwoo sebab sang mantan sangat pandai menjaga rahasia.

Jiho sebelumnya tidak pernah bekerja. Selama menikah, ia memilih menghabiskan waktu dengan cara bersenang-senang bersama teman-temannya. Tak ayal, ia selalu mengandalkan orang tua beserta kakak-kakaknya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya (beserta bayinya).

Selain itu, ia tak pernah memikirkan nafkah untuk istrinya karena sang istri merupakan keturunan dari orang berada.

Setelah bercerai, Jiho mulai kecanduan berjudi. Tak memiliki modal, ia pun nekat meminta Woo Jiyeon --sang kakak tertua-- untuk memberinya pekerjaan.

Jiho meminta dijadikan security dengan dalih ingin mengenal lingkungan perusahaan dulu sebelum terjun menjadi staff di sana --padahal aslinya hanya ingin santai dalam menjalankan pekerjaan.

Setelah diterima menjadi security, di sana ia bertemu Junhui yang merupakan salah satu staff kepercayaan Jiyeon.

Junhui yang --awalnya-- tidak tahu menahu Jiho suka berjudi, tentu sangat terpukau atas kegigihan pria itu; orang berada tapi bersedia memulai karirnya dari bawah.

Ketika Jiho terbuka mengenai statusnya sebagai duda, Junhui kian merasa takjub karena artinya Jiho adalah pria yang menjunjung tinggi kejujuran.

Apalagi di awal mendekati, Jiho bersikap layaknya pria sejati: baik, pengertian serta bertanggung jawab.

Rasa cinta pun datang merasuk, tak dapat dielak keberadaannya. Ya, Junhui jatuh cinta pada sang duda namun tidak berani mengungkapkannya.

Di kantor sempat ada gosip Junhui adalah sugar baby, sehingga ia merasa dikucilkan oleh para karyawan yang lainnya. Hanya Mingyu yang waktu itu tidak peduli dengan gosip sialan itu.

Gara-gara hal tersebut Junhui sempat down sampai meminta pendapat Mingyu bagaimana bila dirinya resign saja ....

Mingyu bilang, "Jangan, jika kau resign, kau kalah. Mereka akan berpikir mereka benar dan mereka akan merasa menang. Jadi bertahanlah, buktikan bahwa kau tak peduli dengan apapun yang mereka katakan. Ingat, sugar baby atau bukan, seharusnya itu tidak jadi masalah selama kau berkompeten untuk menjalankan tanggung jawab terhadap perusahaan."

Maka, Junhui memutuskan bertahan.

Keputusan itu juga didasari oleh sikap Jiho yang seringkali berusaha meyakinkan Junhui bahwa ia percaya sepenuhnya kepada Junhui.

Dengan demikian Junhui tahu bahwa Jiho selalu berada di pihaknya dan akan selalu percaya kepadanya.

Dua hal tersebut merupakan apa yang selama ini Junhui cari dari seluruh pria yang berusaha mendekati.

Karena terlanjur jatuh cinta, saat Jiho kelepasan curhat baru saja kalah berjudi, Junhui tidak menilai itu sebagai red flag sama sekali.

Setelah mereka resmi menjalin hubungan, barulah Junhui merasa keberatan atas hobi milik sang kekasih baru.

Pasalnya ... gaji Jiho sering habis untuk berjudi sedangkan untuk biaya hidup sehari-hari dan memberi nafkah pada sang putra, ia sering 'meminjam' pada Junhui ....