ENAMBELAS

1.2K 75 0
                                    

🌈✨

Jevanka mengerak gerakkan kaki nya supaya bisa bebas dari pegangan sang oma, tetapi itu nihil sang oma tetap saja bisa memegang kaki nya dan meneteskan obat merah.

"Tahan ya jeje sayang biar sembuh ya" ucap nathan dengan mendekap erat jevanka yang bergerak lincah di gendonganya hinga membuat ia kualahan

"Nahh udah kan, tinggal bibir sama gigi nya" ucap oma arina setelah menempel plaster di siku dan kaki

"HIKKSS HUWAAAAA NGAK MAUUUU"

"Iya iya engak, udah ma biarin aja biar abang aja yang obatin kasian aku sama jeje nangis terus nanti sesek" ucap nathan

Ia duduk di sofa lalu mengambil beberapa lembar tissu dan mulai membersihkan darah di sekitaran bibir dan gigi  dengan pelan supaya jevanka tidak kesakitan.

"Oma ambilin minum dulu" ucap oma arina dan kembali ke dapur

Jevanka masih seengukan dan memegang erat baju bagian dada milih nathan, ia menyandarkan kepala nya di dada nathan dan membiarkan adik papa nya itu membersihkan liur nya yang bercampur dengan darah.

"Sstt jangan nangis nanti sesek nya kumat je.. " ucap nathan, ya emang jevanka memiliki penyakit asma ringan meskipun ringan tapi tetap saja harus berjaga jaga.

"Hiks hiks papa, hiks un-cle hiks papa hiks mana"

"Masih di jalan, masih sakit ngak je bibir sama gigi nya? " tanya nathan

"Hiks perih bibirnya hiks"

"Tahan ya nanti kalau papa mu udah sampek kita periksa"

"Huwaaa ndak mauuu hiksss" tangisnya pecah lagi saat mendengar kata periksa

Nathan mengusap punggung sempit itu dan sesekali menciumi dahi jevanka. "Kok ngak mau, di periksa sama ante vio kok, cuma di periksa doang jeje.. "

"Ndak di suntik hiks"

"Engak, cuma di periksa doang ada yang lecet ngak"

Jevanka ini beda sama kai jika memangil orang, kalau jevanka memangil nathan dan viona dengan sebutan Uncle dan ante sedangkan kai memangil dengan sebutan yang masih sama seperti dulu yaitu abang dan kakak.

"Nathan" panggil Arsen yang baru saja sampai, nampak gurat wajah khawatir di sana

Nathan dan jevanka sama sama menoleh ke sumber suara "Hiks papaa~" tangis jevanka lagi sembari mengulurkan tanganya kedepan meminta di gendong Arsen

Arsen dengan cepat mengambil alih gendongan jevanka yang awalnya pada nathan sekarang sudah berada di gendonganya.

"Mana yang sakit? " tanya arsen dengan melihat sekujur tubuh jevanka dan menemukan 2 luka yang sudah di plaster

"Hiks bibir sama gigi sakit pa"

"Gue panggilin vio aja ya kak biar periksa jeje" ucap nathan

Arsen menganguk tanpa menatap nathan ia mengusap bibir jevanka yang lumayan bengkak.

"Kok bisa bengkak gini jatuhnya gimana nat" tanya Arsen karena bibir anaknya bagian bawah bengkak

"Tadi gue sama jeje mau beli royko buat di makan sama mangga, jeje jalan sambil loncat loncat kecil eh malah kesandung kaki nya sendiri terus jatuhnya nyungsep kedepan" jelas nathan

Nathan mengambil handphone nya lalu menghubungi nomor sang kekasih dan menyuruhnya datang ke rumah untuk memeriksa sang keponakan.

"Lain kali hati hati ya nak" ucap Arsen pada jevanka yang menangis dengan wajah sembunyi di dada bidang nya

KAIZO [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang