30

796 79 18
                                    

Hari itu lagi lagi Gulf menangis, sekarang siapa lagi orang yang dapat dia percayai. Kakak nya dan bahkan kedua orang tua nya pun seolah enggan untuk membantunya. Tapi saat Gulf teringat kedua anaknya Gulf merasa bersemangat kembali. Tidak dia perdulikan lagi ancaman Mew. Dia kembali dengan kegiatan harian nya, telepon dari orang tua bahkan kakak nya ia abaikan. Gulf terlalu muak dengan samua ini. Sudah cukup ia berkorban untuk mereka kini Gulf ingin melewati hari hari nya dengan bahagia.

Hari ini hari libur, dan kedua putra nya pasti nya juga. Gulf yang tengah bercanda ria dengan mereka di halaman depan dikagetkan dengan datangnya tamu yang tidak dia inginkan .

" Gulf...." Panggil orang tersebut penuh dengan kerinduan.

" Papa dia siapa....?" Tanya Juno. Sebenarnya Juno bukan pertama kalinya bertemu dengan orang tersebut hanya saja Juno lupa.

" Kamu disini.... Lama sekali phi mencari mu... Akhirnya... " Kata orang tersebut berjalan menghampiri Gulf dan anak anaknya.

" Dari mana phi tau aku Disini...?" Tanya Gulf dengan wajah dingin. " Jangan bilang phi dimintai orang itu untuk menemukan ku..." Lanjutnya

" Ya.... Mew bilang kamu di Indonesia, akan tetapi ia tidak tahu tepatnya kamu dimana..." Jelas nya

" Untuk apa phi Kao mencari ku...?" Tanya Gulf. " Apakah dia disini...?" Lanjutnya.

" Papa...." Panggil kedua putra nya berbarengan

" Salam kepada paman na...?" Kata Gulf lembut. Sebenci bencinya Gulf untuk orang orang tersebut Gulf masih mengajar kan kesopanan kepada anak anaknya. Gulf tidak ingin anak anaknya menjadi anak yang tidak memiliki sopan santun.

" Halo paman..." Kata Juno.

" Alo aman ..." Sapa Alex

" Halo, kalian pintar sekali...?" Kata Kao. Ia merasa bangga sebagai paman mereka. Gulf berhasil mendidik mereka dengan baik.

" Terimakasih/ acih..." Kata Juno dan alex berbarengan.

" Kalian ke dalam dulu na bermainnya... " Kata Gulf lembut. Sebelum kedatangan Kao Mereka tengah bermain di halaman rumah bersama dengan Gulf yang sedang mengawasi mereka.

Mereka mengangguk dan meninggalkan Kao dan Gulf. Setelah mereka pergi Gulf mempersilahkan Kao untuk duduk bersama di teras.

" Phi akui dia memang memintaku. Tapi menemukan mu disini adalah sebuah kebetulan. Phi sedang ada pekerjaan di tempat ini. Ada seorang teman yang dulu kita berkenalan saat masih kuliah dan kebetulan dia orang sini...." Jelas Kao.

"Phi akan memberi tahu dia...?" Tanya Gulf lirih. Kao seharusnya tahu siapa dia yang Gulf maksud.

" Maafkan aku Gulf. Aku harus, ada sesuatu yang terjadi dan hanya kamu yang mereka bahkan mungkin aku butuhkan..." Jawab Kao

" Ha ha ha ternyata..." Kata Gulf

" Ini semua bukan seperti yang kamu pikirkan Gulf..." Kata Kao mencoba untuk menenangkan

" Lalu seperti apa, dia bahkan mengancam keluarga ku phi..." Kata Gulf

" Tapi bahkan dia tidak melakukan apapun kan..." Kata Kao

Kao POV.

  Kini aku sudah di Indonesia, kebetulan ada seorang teman yang ingin bekerja sama dengan ku. Bukan saja untuk urusan pekerjaan Mew juga memberi tahu bahwa Gulf berada di negara ini dan salah satu tugas ku adalah mencari keberadaan nya. Satu hal yang harus aku pikirkan adalah kemana aku harus mencarinya, sedangkan luas wilayahnya saja berpuluh kali lipat dari negara ku. Sebenarnya aku juga sangat merindukan nya. Walaupun aku hanya dapat mencintai nya dalam diam.

  Sekarang aku sedang di sebuah kota kecil, ini juga merupakan tempat tinggal sahabat ku . Dulu saat masih kuliah aku sempat datang ke rumahnya, bahkan saat ia menikah pun juga. Jadi tidak perlu bagi ku untuk menanyakan alamatnya.

  Karena sangat suka dengan pemandangan kota ini yang sejuk aku putuskan untuk sedikit berjalan kaki. Aku sengaja meminta taxi yang aku pesan untuk berhenti di depan pintu masuk kota. Rumah nya memang tidak jauh dari pintu masuk.

  Aku melihat banyak orang yang berlalu lalang. Bahkan di rumah rumah penduduk banyak anak anak yang bencengkrama ria. Hal yang tidak mungkin dapat aku lihat di negara ku sendiri. Kota ini sangat damai dan tenang.

  Saat tengah asyik menikmati pemandangan aku mendengar suara anak anak yang sedang berlarian.

  " Papa.... tangkap..." Kata suara anak tersebut.

  " Hhhhh apa Ndak bica angkap Lex hhhh" kata suara satu nya yang sedikit cedal.

  " Papa lelah sayang... " Sebuah suara pria yang tampak nya tidak asing di telinga ku. Suara yang memang sangat aku rindukankan. Mungkin kah dia.... Apakah tuhan membantu nya dengan ketidak sengaja an ini, pikirku.

  Aku menolehkan kepalaku dan benar, orang yang selama ini aku rindukan tengah bercanda ria dengan anak anak. Satu anak lebih besar terlihat sangat mirip dengan papa nya yang aku yakini dia adalah keponakan ku Juno. Sedangkan yang lebih kecil terlihat mirip seperti orang itu, walaupun ada juga wajah Gulf didalamnya. Mungkinkah itu anak orang tersebut, kenapa dia tidak memberi tahu kalau dia memiliki anak lain selain Milk. Milk adalah putra satu satunya dari pernikahan Mew dan Anastasia. Milk Suppasit Jongcheveevat nama yang Mew berikan untuk putra semata wayangnya. Baik Mew maupun kedua orang tua nya sangat lah mencintai putra tersebut. Bahkan aku pun sangat mencintai nya. Wajahnya yang elok akan membuat siapapun jatuh cinta. Kalau wajah anak yang sedang bersama Gulf tampan dan rupawan berbanding terbalik dengan Milk, ia sangat lucu dan imut. Wajahnya merupakan duplikat milik dari adiknya Anastasia. Mungkin hanya gender yang menjadi pembeda diantara keduanya.

  Aku menghela nafas sejenak lalu ku beranikan diri untuk mendekat.

  " Gulf... " Panggil ku. Kupanggil nama yang selama ini hanya dapat kurindukan. Nama yang aku inginkan namun mustahil untuk ku miliki. Dia menoleh dan aku mendapati wajah itu kembali. Wajah yang selalu jadi angan ku. Tidak ada yang berubah dari pemilik wajah itu selain terlihat semakin cantik. Rambutnya yang panjang tergerai lurus Sepinggang membingkai wajah bulat nya.

  Gulf menoleh dan terkejut. Setelah sedikit bertanya jawab akhirnya Gulf mempersilahkan aku untuk duduk, walaupun tidak masuk ke dalam rumah dan hanya di teras tapi aku sangat bahagia.

"Lalu seperti apa, dia bahkan mengancam keluarga ku phi..." Kata Gulf

" Tapi bahkan dia tidak melakukan apapun kan..." Kata jawab ku.

  " Mau dia melakukan nya pun aku tidak perduli. Aku tidak akan kembali disini adalah tempat ku..." Kata Gulf

  " Tolonglah Gulf, ada sesuatu dan kau harus kembali..." Pintaku.

  " Tidak akan. Pergilah phi, dan maafkan aku tidak bisa menjadi tuan rumah yang baik..." Katanya dengan penuh emosi

   "  Gulf. Ada sesuatu yang terjadi..." Kataku

  " Apa lagi, aku capek phi. Pergilah katakan padanya aku tidak akan pernah kembali..." Jawabnya dan meninggalkan ku sendirian di teras.

  Aku menghela nafas panjang. Satu hal yang dapat aku lakukan sekarang adalah meninggalkan tempat ini.

   Setelah sedikit jauh dari rumah Gulf ku kirimkan pesan bahwa aku telah menemukan nya kepada Mew. " Semoga apa yang aku lakukan ini adalah yang terbaik untuk semuanya. Maafkan phi Gulf, phi tahu kamu sudah sangat menderita. Tapi sekali ini saja setelah itu phi janji phi akan selalu memperjuangkan mu. Cukup sekali phi kalah tidak untuk selanjutnya. .." kataku penuh tekad.

  POV end

   Sedangkan Gulf masuk ke dalam rumah disambut oleh 2 pasang mata yang tampak penasaran. Sebenarnya hanya Juno sedangkan Alex hanya memandang Gulf seperti biasa.

    

   😊😊😊😊 maafkan aku kalau jarang update. Terimakasih na 🥰🥰🥰🥰

Menemukan Arti Cinta Dari MuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang