Chapter 9

164 26 9
                                    

Cerita ini hanya fiksi, murni dari otak halu Author. Cerita ini mengandung unsur kekerasan dan pembunuhan, tidak diperkenankan untuk yang masih dibawah umur. Harap bijak dalam membaca.

Soo, Enjoy with my new story.

Soo, Enjoy with my new story

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_o0o_

Hembusan angin menerpa wajah mulus Zathura, gadis itu berlari dengan begitu banyak harapan. Napasnya terengah-engah akibat berlari.

Kakinya menuruni tangga dengan cepat, dentingan lonceng tanda pertandingan akan segera di mulai, membuat nya semakin mempercepat langkahnya.

Netra hitam legamnya menerawang seisi basement, ia berhenti sejenak sembari menyeka keringatnya. Surai hitamnya ia sisir ke belakang dari sela jarinya.

"Seluruh kota di heboh kan atas berita yang datang dari Luxury High School, sekolah yang begitu terkenal kini dalam keadaan berduka. Sekitar 5 siswa telah mengakhiri hidupnya secara bergilir. Rumor mengatakan mereka merupakan siswa paling berpengaruh dan terkenal. Dan kematian mereka di karenakan tidak bisa menerima kekalahan nya di saat saat penentuan nilai."

Zathura kembali mengingat cerita Dinda mengenai tragedi beberapa tahun silam, dimana segalanya berakhir begitu cepat karena sebuah perlombaan yang bisa merenggut mimpi-mimpi siswa. Dan Zathura benar benar tak ingin para Chaser bernasib sama dengan para Fox (Komunitas Skater pria di tahun 2019).

Sebelumnya.

Bigel memberi petugas, finger teman temannya. Bell berbunyi membuat seluruh penghuni terkejut. Bell peringatan hanya akan berbunyi jika terdapat ketidakpatuhan dalam lomba.

Mr. Johan mengerutkan keningnya bingung, Garaga yang berada di belakang nya sedikit mencondongkan tubuhnya, "Dimana Alaska?"

Mr. Johan memperbaiki duduknya sembari mengancing jaz nya,"Apa maksud mu?" Jawabnya tanpa berpaling.

"Jangan bercanda Johan, putraku semalaman latihan dan tidak pulang hanya untuk lomba ini!" Ucap Garaga dengan penekanan.

Johan terdiam, Kiano tak memberitahunya jika Alaska juga ikut di malam itu.

"Apa yang kau lakukan hingga tidak pulang?"

"Latihan!"

"Dengan?"

"Aron, Zeyn dan Bigel."

Petugas berbalik menengok Mr. Daniel,"Bagaimana ini pak, Chaser melanggar peraturan, jumlah mereka tidak cukup," lapor petugas itu.

Di luar sana, para pembenci Chaser mulai merasa bahagia, mereka yakin Chaser sudah akan pensiun dari gelar mereka dan akan kehilangan tiket menjadi lulusan terbaik.

Azka menyeringai sembari mengunyah permen karet dengan perasaan senang.

Chaser tetap pada pendirian, tanpa ekspresi dan terlihat tanpa emosi apapun, bagaimana pun juga, mereka tidak bisa mundur karena regu mereka sudah terdaftar SIAP dan kini mereka akan menerima hukuman karena tidak memenuhi aturan.

THE EXTRACURRICULER [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang