Ke Sekolah Cari Ilmu. X
Ke Sekolah Cari Mati. ✓
Luxury High School merupakan sekolah terpandang yang dihuni oleh para murid populer yang dikenal diberbagai sekolah.
Tapi semuanya bukan mengenai sekolah itu ...
Melainkan, suatu hal menyeramkan, di...
Cerita ini hanya fiksi, murni dari otak halu Author. Cerita ini mengandung unsur kekerasan dan pembunuhan, tidak diperkenankan untuk yang masih dibawah umur. Harap bijak dalam membaca.
Soo, Enjoy with my new story.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
20 April 2023
Sinar matahari pagi yang biasanya menyilaukan, kini terasa redup menembus jendela-jendela kaca patri sekolah itu. Udara terasa dingin dan lembap dari biasanya. Setiap siswa yang berlalu lalang di depan markas Chaser terus menatap penuh tanya.
Seluruh aktivitas terjadi seperti biasanya, namun suasana nya terasa sangat hampa, tak ada suara teriakan heboh saat para Chaser melewati pagar. Suara decitan stik hoki tak terdengar seperti biasanya. Para Theory kini menguasai arena, berlatih penuh untuk persiapan kelulusan.
"Lo udah denger rumor sekolah kita gak sih?"
"Hmm, di tweet juga banyak nyorot sekolah kita yang katanya jadi sasaran sekte sesat"
"Ngeri banget gak sih"
"Eh, beneran gak sih, semua Chaser katanya pengikut sekte sesat?"
"Jangan bilang kepopuleran mereka karena hasil nge-dukun?"
"Shit lah, ganteng-ganteng sesat!"
Berbagai komentar terlontar dari mulut para siswa, setiap pertanyaan yang ada dalam benak mereka mengenai Chaser kini terus berujung pada hal negatif.
Di luar sana, sebuah mobil putih terparkir liar. Dengan seseorang di dalamnya yang kini sedang menatap tajam penuh kilatan ke arah sekolah megah itu.
Alaska, sepertinya ia akan melakukan sesuatu di dalam sana. Ia keluar dari mobilnya dengan penampilan yang sangat berbeda dari penampilan kacaunya semalam.
Ia berjalan dengan satu tangan memegang tas dan tangan satunya lagi ia masukkan kedalam saku. Penampilan nya kini menggambarkan seorang siswa berandalan yang cinta dengan keterlambatan. Bisa dikatakan, ia kembali menerapkan gaya pakaian seorang Alaska saat masih bersekolah di singapur.
Kedatangan Alaska bertepatan dengan waktu istirahat yang telah tiba, tentu hal itu membuat kedatangannya menjadi pusat perhatian setiap siswa yang berhamburan keluar dari kelas.
Alaska berjalan santai seraya mengunyah permen karet nya, tak memperdulikan ribuan mata yang memandanganya beragam. Ia terus berjalan dengan tatapan yang terus terpaku pada seorang pelatih yang sangat kenal, kini berdiri memandangnya di depan sana.
Langkah nya terhenti tepat di depan Dinda, seringai muncul saat dirinya masih terus mengunyah permen karetnya. "Pagi Kak," sapa Alaska dengan senyum merekah, hanya wajah datar yang Dinda tunjukkan.
"Oh iya," Alaska mencondongkan tubuhnya lebih dekat pada wajah Dinda, "Atlantis katanya nitip salam!" ujarnya dengan seringai mengejek.
Dinda mengepalkan tangannya erat dengan tatapan tajam usai Alaska mengatakan hal itu, ia tak pernah menyangka Alaska akan datang dengan perasaan tenang dan aura mengerikannya.