8. Rezeki nomplok

18.5K 1.4K 48
                                    

Regan kini tengah duduk anteng di pos satpam.

Gerbang sekolah sudah ia tutup.

Tapi tiba-tiba ia mendengar suara orang berteriak.

Dengan segera ia bangkit dari duduknya, dan berjalan kearah gerbang.

"Bukain gerbangnya woi!!" Teriak seorang pemuda.

"Gak bisa, lo udah telat." Ucap Regan.

Pemuda itu begitu terkejut kala melihat sosok Regan "Lo?!!"

"Lo yang kemarin mau nyulik kucing gw kan? ternyata lo satpam di sini?"

"Gw nyelamatin kucing lo!" Tekan Regan.

"Dan ya, gw satpam disini." lanjutnya.

"Bukain dong! gw murid baru di sekolah ini, jadi telat dikit gapapa lah." Pinta pemuda itu.

"Telat dikit? liat tuh jam, udah pukul berapa."

Pemuda itu melirik kearah jam di pergelangan tangannya, jarum jam sudah menunjukan pukul 8.30.

Ia kemudian berdecak, dan merogoh saku seragamnya, mengeluarkan dua lembar uang berwarna biru.

"Nih, buat ngopi, asal lo bukain gerbangnya sekarang."

Regan menaikan sebelah aslinya, "Nyogok nih ceritanya?"

"Lo kira gw satpam apaan?" Regan seolah menolak, namun ia langsung memasukan uang itu kedalam saku bajunya.

Buset enak juga jadi satpam, bisa dapet rezeki nomplok. Mayan buat bayar listrik kosan. Batin Regan senang.

"Yeuh... di kantongin juga tuh duit." Kata pemuda itu.

"Rezeki gak boleh di tolak."

Kemudian ia membukakan gerbang itu.

"Yaudah sana masuk."

---

Bel istirahat berbunyi, Sagara yang hendak pergi ke kantin tiba-tiba mendengar seseorang yang memanggil namanya.

"Saga tunggu!"

Sagara menoleh kebelakang, ia melihat Luna yang tengah berlari kecil kearahnya.

Luna memasang senyum lebar, ketika sudah berada tepat di hadapan Sagara.

Ia memberikan kotak bekal yang ada ditangannya pada pemuda itu.

"Nih, gw buatin ini khusus buat lo, dimakan ya."

Luna pikir Sagara akan dengan senang hati menerima kotak bekalnya, karena ia tau pemuda itu sangat mencintainya.

Namun dugaannya salah.

Kini Sagara hanya menatap datar pada kotak bekal itu.

Setelah kejadian memalukan dengan Regan di Club malam, rasa sakit di bagian bawahnya sudah lama hilang.

Malamnya, Sagara langsung pergi ke tempat tongkrongan Zidan.

Ia ingin memberi pelajaran pada bajingan itu karena telah mencium Luna seenaknya.

Akhirnya terjadilah adu jotos, dan ia berhasil mengalahkan bajingan itu, tapi sebuah fakta yang keluar dari mulut bajingan itu berhasil menamparnya.

Ternyata Luna dan Zidan sudah lama menjalin hubungan!

Sebenarnya ia juga sudah menaruh curiga dengan kedekatan Luna dan Zidan.

Tapi Luna terus menyangkal, gadis itu selalu mengatakan kalau Zidan hanya teman dekatnya saja.

[BL]Transmigrasi ReganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang