18. Pantai

12.8K 1.2K 29
                                    

Beberapa bulan kemudian, Regan yang kini bekerja di kantor, benar-benar memiliki jadwal yang padat.

Setiap malam ia harus lembur. Sedikit melelahkan memang, sangat berbeda ketika ia menjadi tukang cilok.

Tetapi rasa lelahnya hilang seketika, karena Sagara selalu mengiriminya pesan random hampir setiap hari.

Seperti malam ini, Regan yang baru pulang sehabis lembur, tiba-tiba merasakan getaran di saku jasnya, ada sebuah pesan dari Sagara.

Tanpa sadar sudut mulutnya terangkat.

Ia segera membalas pesan itu.

Ia segera membalas pesan itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Regan merebahkan tubuhnya di ranjang, ranjang baru yang jauh lebih besar dan nyaman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Regan merebahkan tubuhnya di ranjang, ranjang baru yang jauh lebih besar dan nyaman.

Karena ia memang telah pindah dari kosan lamanya ke sebuah Apartemen.

Beberapa menit kemudian Sagara kembali mengiriminya pesan.

Sepertinya besok adalah waktu yang tepat untuk menghabiskan waktu berduaan dengan kekasihnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sepertinya besok adalah waktu yang tepat untuk menghabiskan waktu berduaan dengan kekasihnya.

Dan ia juga butuh liburan untuk merilekskan pikirannya.

---

Regan membawa Sagara dan satu makhluk berbulu, alias Ica—kucingnya Sagara ke pantai yang lumayan dekat dari apartemen nya.

Sagara sengaja membawa Ica, karena kucing oren itu juga butuh healing.

Tiba di Pantai yang lumayan banyak dipadati orang, keduanya segera berjalan ke tepian Pantai.

"Regan, tolong fotoin gw sama ica." pinta Sagara dengan tatapan memohon yang tidak bisa Regan tolak.

Walaupun hati Regan sedikit masam, karena hari ini Sagara selalu memprioritaskan kucing oren itu.

Ckrek...ckrek...

Beberapa foto berhasil di abadikan, Sagara juga tersenyum puas melihat hasil foto itu.

"Sekarang gantian lo yang gw fotoin."

"Gausah."

"Ck! gak boleh nolak!"

Akhirnya dengan terpaksa, Regan juga berfoto, kedua jari tangannya membentuk huruf V, karena Sagara yang menyuruhnya berpose seperti itu.

Sagara tidak bisa menahan tawanya ketika melihat gaya berfoto Regan "Haha, lucu banget. Sekarang ganti gaya, tangannya bikin love."

Setelah sesi foto selesai, mereka berdua pun asik bermain, ralat sepertinya hanya Sagara yang keasikan bermain bersama Ica.

Regan hanya diam, mengamati interaksi kekasihnya dan kucing oren itu.

Hingga tak terasa langit sudah berubah menjadi warna jingga, dan tinggal beberapa orang saja yang ada di pantai itu, termasuk Regan dan Sagara.

Kini keduanya tengah duduk di tepian pantai yang agak jauh dari orang-orang itu, sambil melihat matahari yang mulai terbenam. Kepala Sagara bersandar di bahu tegap milik Regan, matanya menatap takjub sunset di sore hari.

Satu kata untuk sunset; indah.

Dan hari ini ia benar-benar bahagia, karena bisa menghabiskan waktu seharian dengan Regan.

Kepala Sagara yang tadinya bersandar, kini mendongak, menatap sisi wajah Regan yang ternyata lebih indah dari pada sunset.

Tiba-tiba rasa cinta yang kuat melonjak, membengkak di dadanya, dan tanpa sadar Sagara memanggil nama pemuda itu "Regan."

"Hm?"

"Liat sini."

Regan menoleh ke arah Sagara.

Cup.

Tanpa aba-aba, Sagara mulai mencium bibir pemuda itu.

Regan yang sudah tau kebiasaan Sagara, kemudian mulai membalas ciuman itu.

keduanya berciuman di tepian pantai dengan rakus, bahkan suara khas ciuman terdengar dari bibir keduanya.

Mereka terus berciuman, sampai pasokan udara mulai menipis.

Ding!

"Selamat Tuan, nilai kebahagiaan target misi meningkat menjadi 95%."

Mendengar itu, Regan segera menyudahi ciumannya. Karena ia takut, jika terus di lanjut, indeks kebahagiaan Sagara akan semakin meningkat.

Regan tidak ingin hal itu terjadi, karena itu artinya semakin cepat pula misi dunia ini selesai.

---

---

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[BL]Transmigrasi ReganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang