25. Hancur
Happy Reading
Warning!!
Bulan pun tersadar dari pingsannya dan menyadari bahwa ia sedang berada di kamar Shaka. Bulan pun menyentuh dahinya yang sudah ditutupi plester luka.
"Gue harus kabur," gumam Bulan begitu sadar lalu hendak bangun.
Cklek!
Akan tetapi, sebelum Bulan bisa bangun, pintu kamar pun terbuka menampilkan Shaka dengan kaos hitamnya dan menatap lurus Bulan dengan mata tajamnya. Gadis itu sampai tersedak ludahnya sendiri saat melihat sosok yang kini berjalan menghampirinya.
"S-shaka? Gue minta maaf. Please, jangan kek gini," ujar Bulan dengan mata memelasnya saat Shaka mulai mengunci pintu kamar.
Shaka tak menjawab Bulan dan duduk di tepi ranjang. Bulan pun merasa gugup berada di jarak yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya dengan Shaka. Shaka mencoba menyentuh tangan Bulan.
"Lepasin!," ujar Bulan menolak tangannya disentuh Shaka dan langsung mencoba menjauhkan tubuhnya dari lelaki itu.
"Lo berani nolak gue?"
"LO LEBIH SUKA DISENTUH SAMA JAY, GITU?!," ucap Shaka dengan emosinya membuat Bulan ketakutan.
"Bukan gitu, Ka. Please, gue udah minta putus dan Jay sahabat gue," ucap Bulan mencoba menjelaskan dengan matanya teduhnya. Untuk saat ini, Bulan berharap bisa lepas dan dia akan membujuk Shaka.
"CIH. GUE UDAH BILANG LO GAK BISA PUTUS DARI GUE," ucap Shaka tertawa sarkas lalu menarik tangan Bulan secara paksa agar menempel pada tubuhnya.
Lelaki itu mencengkram rahang Bulan dengan menggertakkan giginya. Bulan hanya bisa meringis nyeri dan mencoba menahan air matanya.
"S-sakit S-haka," ucap Bulan terbata-bata.
"Gue lebih sakit liat lo milih Jay. Sekarang gue janji bakal bebasin Hesa, tapi gue pengen tubuh lo dulu," ucapnya tersenyum miring.
Bulan menghempaskan tangan Shaka dari wajahnya dengan kasar. "Lo gila! Gue gak sudi ngelakuin itu,"
"Oh lo kurang kalau cuma itu janji gue? Ok. Nih uang buat bayar lo malam ini. Cukup kan?," ujar Shaka melemparkan lembaran uang seratus ribu kepada Bulan. Bulan pun sudah tidak sanggup lagi menahan air matanya. Shaka sudah merendahkan harga dirinya sebagai seorang wanita.
"Hey, kenapa lo nangis? Lo harus seneng dong. Dapat uang terus Hesa bebas juga," ucap lelaki itu sambil memegang bahu Bulan yang tertunduk.
"Lo pikir semua masalah bakal beres dengan uang? Gue bukan wanita jalang yang ada di klub, Ka. Gue gak murahan," ucap Bulan meneteskan air matanya namun tampaknya lelaki itu tidak peduli dan hanya tersenyum saja.
"Kalo lo bukan wanita jalang harusnya lo gak deket sama Jay! Lo itu kegatelan sama Jay! Gue bakal hukum lo sekarang juga," ucap Shaka melepaskan ikat pinggangnya.
"Shaka lepasin!!" ujar Bulan merintih kesakitan saat Shaka mengikat pergelangan tangan Bulan sangat kuat dengan ikat pinggangnya.
"Lepasin gue, Ka. Gue mohon, gue minta maaf sama lo. Gue janji gak akan dekat sama Jay lagi," ujar Bulan
PLAK
Shaka menampar pipi Bulan dengan sangat kencang. Sampai Bulan merasakan kebas di pipinya.
"Maaf lo aja gak cukup. Kesalahan lo banyak, mulai dari lo yang laporin gue ke polisi sampai dengan lo yang dicium Jay. Gue gak rela, padahal gue cinta tulus sama lo," ucap Shaka dengan nada kelewat rendah didekat wajah Bulan yang menatapnya dengan mata gemetar dan pandangan yang kabur karena air matanya yang meleleh dan menumpuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Toxic and Love Ft. Sunghoon [END]
Novela Juvenil17+ Blurb : Mereka seharusnya tidak pernah bertemu. Andai waktu dapat terulang kembali, mungkin Bulan memilih untuk tak bertemu dengan Shaka. Pertemuan nya dengan Shaka di kantin sekolah membuat Bulan harus terjerumus ke dalam kehidupan gelap Shaka...