BAB 19

500 75 17
                                    

19. Jay dan Masalahnya

Happy Reading

Bulan keluar dari ruang guru setelah menyerahkan buku tugas matematika teman sekelasnya.

"Ikut gue!," sahut Jay menyeret Bulan ke taman sekolah.

"J-jay, lepas. Lo kenapa sih?," tanya Bulan mencoba melepaskan tangan Jay namun tak bisa.

Kemudian Jay melepaskan tangan Bulan secara kasar setelah sampai di taman. Lalu, Jay mengusap rambut hitamnya ke belakang sambil menusuk pipinya dengan lidah.

"Kenapa lo gak mau ketemu kemarin?!," sentak Jay pada Bulan.

"Maaf, Jay. Gue kemarin gak bisa karena ada masalah keluarga," jawab Bulan berbohong.

"Masalah keluarga?! Shaka maksud lo?! HAH?!!,"

"Shaka gak ada hubungannya ya sama kemarin," jawab Bulan lagi.

"BOHONG! SELAMA INI LO TINGGAL DI APARTEMEN SI BRENGSEK ITU KAN?!," ucap Jay marah pada Bulan.

"Kenapa lo jadi sensitif sih? Gue gak harus jawab pertanyaan privasi itu," ucap Bulan memutar tubuhnya hendak pergi namun tangan Jay mencengkramnya.

"CK! GUE SAHABAT LO BULAN JADI GUE HARUS TAU!!," ucap Jay makin mengencangkan pegangannya pada Bulan.

"Shhh...maaf, Jay. Tolong lepasin gue ini sakit," ucap Bulan memohon.

Jay pun tersadar dan melepaskan tangan Bulan yang mulai memerah.

"Maaf...maaf. Gue gak niat nyakitin lo. Gue cuma khawatir sebagai sahabat lo," ucap Jay mulai melunak.

"Okey gakpapa gue ngerti. Iya gue terpaksa tinggal bareng Shaka," ucap Bulan menjawab jujur.

"Shaka gak nyakitin lo kan di apart?," tanya Jay.

"Jay gue bisa jaga diri jadi lo gak usah khawatirin gue. Mending lo deketin Mauren deh, gue tau dia tulus sama lo," ujar Bulan memegang tangan besar Jay dan mengusapnya.

"Gue cintanya sama lo. Dan gue gak bakal ngalah sama Shaka," jawab Jay memegang telapak tangan Bulan.

"Maaf, Jay. Dengan lo bersikap gini gue merasa bersalah karena nyakitin lo. Jadi mulai sekarang kita jaga jarak dulu ya. Gue juga gak mau Mauren salah paham liat kedekatan kita," ujar Bulan melepaskan tangan Jay lalu pergi.

"Gue gak bisa jauh dari lo, Bulan. Gue bakal lakuin apapun buat jauhin lo sama Shaka," ujar Jay bertekad kuat seolah dia telah dibutakan dengan cinta.

***

Rutinitas Bulan mulai hari ini berubah karena dia harus melayani pangeran sekolah. Mulai hari ini Bulan resmi jadi babu Shaka. Jika Shaka memanggilnya, Bulan harus siap siaga terutama ketika istirahat. Seperti saat ini sudah dua kali Bulan bolak-balik menukar minuman dan makanan yang diperintahkan Shaka.

"Ganti gue gak suka jus alpukat sama siomay," ucap Shaka tersenyum sombong dan duduk di kantin dengan gaya angkuhnya.

"Lo maunya apa? Ngomong yang jelas!," ujar Bulan mencoba meredam emosinya. Di kantin Shaka ditemani Hani yang hanya tersenyum menyaksikan pemandangan itu, sedangkan Mauren ingin membantu Bulan namun takut dengan ancaman Shaka.

Bisik-bisik siswa terdengar ke telinga Bulan. Mereka mengatakan Bulan bodoh, terlalu naif, baperan, dan sebagainya. Mereka mencemooh Bulan karena turun status dari pacar Shaka jadi babunya. Kebanyakan siswi yang berbisik dan merasa puas karena pangeran sekolah mereka tidak serius menjalin hubungan dengan Bulan si siswi pindahan.

Toxic and Love Ft. Sunghoon [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang