BAB 4

815 129 41
                                    

4. Kepercayaan

Happy Reading

Beberapa hari telah berlalu, Bulan dan Shaka pun sering menghabiskan waktu berdua baik di sekolah maupun di luar. Bulan tetap pada kewaspadaanya untuk tidak terlalu menaruh hati pada Shaka. Akan tetapi, perlakuan dan sikap Shaka meyakinkan Bulan untuk percaya pada Shaka.

Siswa-siswi di SMA Nusantara pun mengetahui kabar hubungan antara Bulan dan Shaka. Banyak para siswi yang mencibir Bulan karena berpacaran dengan Shaka. Mereka mengatakan bahwa Bulan tak cocok dengan Shaka. Bulan pun selalu mengabaikan celotehan mereka karena yang terpenting adalah sikap Shaka. Shaka selalu membela Bulan jika para siswi menggosipkan dirinya. Hal itulah yang membuat Bulan ingin percaya pada Shaka dan mulai menerimanya. Sejujurnya, Bulan merasa nyaman dekat dengan Shaka ketika ia dan Shaka bertemu kembali di toko buku. Mungkin Shaka sedikit dingin dan tidak berperasaan ketika berada di sekolah terutama pada orang asing namun sikap Shaka pada Bulan berbeda, Shaka merupakan orang yang perhatian.

Ketika sedan melamun memikirkan hubungannya dengan Shaka, Mauren menyenggol lengan kanannya. Bulan pun kembali pada kesadarannya dan menoleh pada Mauren yang ada di sampingnya.

"Kenapa?," tanya Bulan berbisik pada Mauren.

"Jangan bengong terus, tuh Bu Tia lagi ngejelasin Persamaan Dasar Akuntansi," jawab Mauren memperingatkan Bulan.

"Iya, Ren. Ini gue juga lagi nyatet kok," ucap Bulan sambil menghela napasnya pelan.

"Apa yang lo pikirin sih?," ujar Mauren merasa heran.

"Gak ada. Udah perhatiin lagi tuh penjelasannya," jawab Bulan sambil melanjutkan kembali mencatat materi ekonomi hari ini.

Bel tanda istirahat pun bergema nyaring ke seluruh penjuru sekolah. Guru yang mengajar pun membereskan peralatannya, termasuk Bu Tia.

"Kita lanjut minggu depan. Jangan lupa tugasnya ya, anak-anak," ucap Bu Tia sambil pergi meninggalkan kelas.

"Baik, Bu. Terima kasih," ucap anggota kelas serempak.

Bulan dan Mauren pun pergi mengikuti para siswa ke kantin sekolah. Mereka mengobrol sambil berjalan di koridor.

"Lo udah yakin sama Shaka? ," tanya Mauren memecah keheningan di antara mereka.

"Yakin. Beberapa hari ini Shaka perhatian ke gue", jawab Bulan dengan mantap. Memang kenyataannya, sikap Shaka tak ada yang aneh walaupun Hesa selalu membicarakan bahwa Shaka tidak tulus pada Bulan.

"Bisa aja kan, perhatian tersebut rencana dia buat bikin lo luluh. Sebenarnya Shaka tuh bukan tipe cowok yang langsung suka cewek, apalagi lo anak baru," ucap Mauren masih keukeuh pada pendiriannya tentang Shaka.

"Udah deh, Ren. Percaya sama gue kalau Shaka itu baik dan tulus ke gue. Jadi lo gak usah khawatirin gue, gue bisa jaga diri oke," ucap Bulan sambil memegang bahu Mauren untuk menenangkan sahabatnya tersebut.

"Oke, kali ini gue percaya sama lo. Kalau ada apa-apa lo harus bilang ke gue,"  ujar Mauren menghela napas.

"Siap, Bu Bos," ucap Bulan sambil tertawa dan mereka pun kembali melanjutkan berjalan dan pergi ke kantin sekolah untuk mengisi perutnya yang lapar.

Ketika sedang berjalan, hp bulan yang berada pada rok seragamnya bergetar pertanda ada pesan masuk. Ia pun berhenti berjalan dan mengambil hpnya untuk melihat isi pesan.

Pesan

Shaka
Pulang sekolah bareng
Gue mau ngajak lo jalan-jalan

Bulan
Oke, Ka

"Siapa, Shaka ya?," tanya Mauren penasaran.

"Iya ngajak jalan-jalan"

Toxic and Love Ft. Sunghoon [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang