BAB 33

408 47 17
                                    

33. Semakin Dekat

Happy Reading

"Lan, ini Abang," sahut Hesa mengetuk pintu kamar Bulan.

Jay sudah menceritakan semuanya dan saat ini adiknya itu tengah mengurung diri di kamar. Sementara itu, Jay pergi keluar untuk melihat kondisi Hani di rumah sakit.

"Lan, jangan ngurung diri gini dong. Bukan lo yang salah, tapi Shaka," ujar Hesa mencoba membujuk adiknya.

"Please, Lan. Jangan buat hati Abang sakit juga," ucap Hesa dan melihat Bulan membuka pintu kamarnya.

"Bang...," sahut Bulan menghambur ke pelukan Kakaknya dengan menangis sedih.

Hesa pun menepuk punggung Bulan dan ikut menitikan air matanya.

"Tenang aja, Lan. Sekarang Shaka udah masuk DPO sama polisi," ucap Hesa menyampaikan pesan Jay sebelum pergi.

"Shaka jahat banget, Bang," ucap Bulan sambil menangis tersedu-sedu.

"Iya, selain nyebarin video, ternyata Shaka nusuk Hani juga," ucap Hesa tak habis pikir dengan kelakuan Shaka.

"B-beneran? Shaka bunuh orang?," tanya Bulan melepaskan pelukan dan menutup mulutnya terkejut.

"Kata Jay sih gitu. Tapi lo tenang aja, Jay lagi ngomong ke pihak sekolah agar lo gak dikeluarin," ucap Hesa seraya memegang bahu Bulan.

Bulan hanya mengangguk dan terdiam memikirkan ucapan Hesa.

"Shaka, kenapa lo tega kek gini?," ucap Bulan membatin.

***

Jay yang sudah membereskan masalah di sekolah pun pulang ke rumahnya. Ia memarkirkan motornya di halaman.

"Jay, itu kenapa Shaka di cari polisi?," tanya seorang wanita cantik bergaun satin, Bunda Jay.

Jay pun turun dari motor seraya mebawa helm dan menghampiri Bunda-nya.

"Gakpapa, Bund," jawab Shaka hendak pergi namun lengannya di tahan.

"Beneran? Terus tadi Bunda juga denger kalau video Bulan dan Shaka ke sebar di sekolah, itu gimana?," tanya Bundanya penuh kekhawatiran.

"Bund, Bunda tenang aja. Jay udah urus itu, Bulan gak salah. Shaka pantes di penjara," ujarnya beranjak pergi dan masuk ke rumah menaiki tangga tanpa memberikan penjelasan pada Bundanya.

Hesa pun berpapasan dengan Jay yang akan masuk ke kamar Bulan.

"Lo udah urus? Gimana?," tanya Hesa pada cowok berahang tegas tersebut.

"Udah, Bang. Pihak sekolah ngerti dan bakal usut masalah ini. Shaka udah di cari polisi dan kali ini gue pastiin dia masuk penjara biar gak ganggu Bulan lagi," jelas Jay seraya menepuk bahu yang lebih tua.

"Syukur deh. Gue seneng kalau Shaka di penjara. Kasian Bulan udah tersiksa sama dia," ucap Hesa melihat ke kamar Bulan yang sedang tertidur pulas.

Jay hanya mengangguk dan tersenyum miring tanpa di sadari Hesa.

"Bulan udah baikan?," tanya Jay.

"Udah tadi udah makan. Lo liat aja sana, dia lagi tidur," ucap Hesa berniat pergi.

"Oke, Bang," jawab Jay akan masuk ke kamar Bulan namun ucapan Hesa menghentikannya.

"Makasih, Jay. Gue percayain Bulan sama lo. Lo cowok baik dan pantes buat Bulan bahagia," ucap Hesa lalu pergi menuruni anak tangga.

"Yes, semua berhasil," ucap Jay mengepalkan tangannya dan tersenyum sumringah seraya masuk kamar.

Jay duduk di bibir kasur seraya memandangi pahatan indah milik Bulan dengan senyuman menggoda. Ia pun menyampirkan rambut Bulan yang menghalangi wajah cantiknya.

Toxic and Love Ft. Sunghoon [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang