Mengisahkan sekumpulan remaja laki-laki yang tinggal dalam sebuah rumah. Jino, (dibuang) dipaksa merantau oleh kedua orang tua nya kemudian tinggal dalam salah satu kost milik teman dari om jino sendiri.
Bagaimana kehidupan Jino setelah merantau da...
Waktu ngasih judul tiba-tiba kepikiran. Anyway aku ngasih judul emoji makanan kayak gitu bukan karena apa ya :v
Rasanya lucu aja gitu kalo pake emojiIII.
Menurut kalian gimana??
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mengikuti kelanjutan ending dari bab dengan judul emoji salad, Jika subuh tadi para remaja ini sedang mempunyai semangat membara untuk beres-beres. Sebaliknya sekarang tujuh cowok itu sedang tidur-tiduran akibat kelelahan sehabis melakukan kegiatan bersih-bersih tersebut.
Mulai dari san yang kepala berada di lantai sementara kaki diatas sofa. Kemudian jhonny yang memeluk lutut nya sambil terus mengunyah pansit goreng sisa semalam yang dibeli Ocean di warung bu wena. Tak hanya itu, Naren yang tertidur dengan mata terbuka, lanjut lagi kazeno yang tanpa dosa merecoki acara bersih-bersih mereka bertujuh kini malah bereksperimen membuat teh didalam mulut langsung. Sungguh. Kalau kata jhonny si bule kematian waktu awal masuk kosan setahun lalu:
" why did damar tell me your'e a "bo... Ctah. Boc... Bocah! Gile" ?? Ahh! Bocah gila! Why? What is that mean?" Tanya jhonny ketika berhadapan dengan kazeno beberapa waktu lalu setelah ia pindah.
Jangan minta flashback nya.
Mari kembali pada keadaan kosan wantusepen. San meraba nakas kecil yang berada di sebelah sofa untuk mencari benda pipih yang harusnya kalian tahu itu apa.
Ketemu! San menyalakan handphone nya, guna melihat berapa waktu yang dapat dihabiskan untuk istirahat sebelum baginda septio dan paduka asep datang.
"EHH ANJING DUA MENIT LAGI JAM DELAPAN COK! WEH WOII BANGUNN!" pekik san yang berujung heboh sendiri.
Cowok itu berusaha mencari para penghuni kosan yang telah berpencar. Mengingat bahwa saka sedang menyirami tanaman setelah menjadi tukang service dadakan, dan juga damar yang entah kenapa belum selesai menyikat kamar mandi setelah bergantian dengan narendra yang sudah kelelahan sampai saat ini.
Jaendra yang mendengar pekikan si rambut neon itupun menjadi ikut heboh. Pria bertubuh jakung itu berlari ke arah kamar mandi tempat dimana damar masih sibuk dengan sikat wc.
"Wuah, gue ngerasa kosan nya seketika getar deh. Ini kayaknya gara-gara bang jaendra lari-larian gasih?" gumam kazeno kepada naka yang menyusul kegilaan teman nya itu sejak sepuluh menit yang lalu.
"Damar, sisa dua menit lagi jam delapan anjing! Gue yakin seratus persen baginda sama si paduka lagi ngobrol sama saka didepan gerbang!" panik jaendra.
"HAHH?!?! YAUDAH SINI LO BANTUIN GUE BERSIHIN KARAT DI KRAN AER SONO!" kata damar menyeret tubuh teman seperpopokan nya itu kedalam kamar mandi.
