Mengisahkan sekumpulan remaja laki-laki yang tinggal dalam sebuah rumah. Jino, (dibuang) dipaksa merantau oleh kedua orang tua nya kemudian tinggal dalam salah satu kost milik teman dari om jino sendiri.
Bagaimana kehidupan Jino setelah merantau da...
Gatau kenapa tiba-tiba dapet ide waktu liat proses sakaratul maut nya sappy tadi pagi.
House of dream special chapter
Tw: Hars Word, Animal Blood
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pagi hari yang sangat bersejarah. Tidak bersejarah juga sih. Namun yang penting, ketiga kosan yang dikelola oleh baginda yang pasti kalian tahu namanya. Beberapa mahkluk yang tinggal disana sekarang ini terpaksa harus bangun subuh karena akan diadakan penyembelihan sappy qurban.
Sebenarnya pernghuni tiga kosan milik baginda ini tidak semuanya menganut agama muslim. Namun beberapa yang penasaran pun ikut-ikutan untuk menonton. Salah satunya adalah anak manusia satu ini.
"Lo kenapa pake ikut segala sih cas?!?!" Hardik naka yang sedari tadi tubuhnya menjadi objek lendotan caslion.
"Ya gua mau liaat ajaaaa, kapan lagi nontonin live action berdarah gitu.." jawab caslion tersenyum lebar yang justru tampak menyeramkan layaknya joker.
"BOCAK PSIKOPAT LEPASIN GUA MAU MANDI!!" teriak naka dramatis setelah caslion mulai memohon-mohon dengan menciumi pipi nakalen.
Dengan sigap naka langsung menghapus bekas cipok caslion dari pipi nya menggunakan telapak tangan.
"Xuxi diem lo!" Bentak nakalen kepada Lucas, Anak asrama Wayv.
"Sana lo sembah dulu si Asep, jangan ngintilin gue"
Lucas tampak mengeluarkan ekspresi julid nya.
"Lagian lu pada kan chinakk! Ngapain ikut kurban segala. Lama-lama kalian berdua yang gue sembelih" dumel Nakalen mengomeli kedua beban hidup nya. Tak perduli jika Lucas lebih tua, asalkan naka bisa mandi dengan tenang.
"Janganlah kok jadi gue, kemaren gue lihat di yutub yang montok yang disembelih duluan," Lontar caslion memegangi lehernya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
