🍯HoneyNight-last Chapter

217 8 1
                                    

Gak nyangka kita udah di chapter terakhir. Thanks to semuanya yang udah ngikutin Wattpad satu ini walaupun alurnya yang gak jelas dan penulis yang hobby hiatus but.

Mari melepas rindu kepada para bujang kost
House Of Dream, Mungkin Kapan-kapan Shen bakal bikin mini episod buat wp ini biar kesannya mereka masih hidup dan terus meramaikan notifikasi kalian. 🌷

━─────────────────━

Langit yang semula diterangi oleh matahari, Jam sudah menunjukkan bahwa Siang berganti Malam. Seluruh Anak kost telah sampai di pantai duapuluhmenit yang lalu.

Hembusan angin menerpa wajah mereka, mereka yang saat ini sedang melepas penat satu dari banyaknya Kerusuhan yang telah terlewati. Ketujuh Cowok itu kini duduk di lidah pantai menikmati matahari tenggelam.

"Dingin banget... " Ujar Jino yang sebenarnya telah memakai jaket berlapis. Cuaca akhir-akhir ini memang tidak kondusif.

"Guys inget lusa kita didatengin Baginda," Kafka mengingatkan.

"Anyingg jangan mikir itu dulu, kan kita bisa sewa Cleaning Service pake duitnya Lion," Lontar Nakalen seketika membuat si empunya nama mengeluarkan tatapan sinis.

"Sembarangan!" Balas Caslion mengundang tawa.

"By the way guys, Bakar marshmellow kuy?" Kazeno mengeluarkan sekantung marshmellow besar-besar dari dalam tas nya.

•••

Semuanya berada di pinggiran pantai, duduk di kursi yang ditata melingkar, pula sebuah bakaran yang berada di tengah-tengah. Caslion membolak-balikan tusukan berisi tiga marshmellow yang ada digenggamnya. Berusaha untuk tidak membuat sebagian besar menghitam gosong akibat kobaran api.

Selain Marshmellow, terdapat juga beberapa bakso, sosis, dan tempura yang akan dibakar malam ini. Eljio membeli nya di sebuah toko yang ada di sekitar pantai.

"Guys-

─ujar Kafka terpotong akibat mulutnya yang masih dipenuhi makanan─

Kira-kira Mamah sama Papah kita lagi ngapain ya sekarang?"

Ujarnya masih sambil mengunyah sisa makanan.

Kazeno menoleh. Ia jadi terpikir akan adik-adik nya dirumah. Dan juga ayah-bunda yang kemungkinan saat ini sedang sibuk bekerja.

"Gua Yatim,"

Celetuk Nakalen.

Oh, Astaga. Situasi menjadi sedikit kurang nyaman sekarang. Namun sang Naka penikmat bakso bakar justru bersikap biasa saja.

Jino yang sebelumnya sibuk ber-selfie -guna dikirim ke Ibu Negara(bunda)-. Spontan menjatuhkan handphone nya.

Semuanya bertatapan. Mereka mengingat memori sedih yang terjadi
Beberapa waktu lalu sebelum Jino pindah ke kostan mimpi.

"Masa lalu guys. Gua udah move on sama Ayah."

"Udah-Udah jangan diinget mulu." Caslion grasak-grusuk mencari bungkusan kembang api yang rencana nya akan dinyalakan pada tengah malam.

Anak itu mengambil salah satu kembang api. Kemudian mencolek bahu Raes yang berada disebelahnya.

"Ini kembang api jenis apa?"

Raes mengendikkan bahu nya. Tanda bahwa ia tidak tahu akan hal itu.

"Tanya aja sama Kazen, Kemarin dia yang beli kembang api nya." lontar Raespati sebelum beranjak ke lidah pantai menyusul yang lain.

Buru-Buru Caslion mengekori kakak tak sedarah nya. Semua sudah berada di lidah pantai, memandang langit malam yang dihiasi bintang-bintang diatas sana.

Semuanya terduduk, Jino mengecek jam yang ada di lengan nya. Dan ini sudah pukul sembilan malam. Dirinya merindukan rumah, Sudah lama ia tidak bercanda ria bersama kakak-kakak nya yang ada dirumah.

Suasana syahdu diiringi oleh hembusan angin malam. Mereka bertujuh sempat mengambil foto sebagai kenang-kenang an. Caslion juga berniat untuk melakukan panggilan vidio terhadap warga kostan 127 yang beberapa justru heboh sendiri dan memohon supaya mereka menyusul kesana bersama anak Dream.

"Anyingg gua iri banget, sana orang-orang nya bisa diajak kerja sama gak kayak anak kost gue nohh! nohh!!" Damar dari seberang sana.

"Broo jangan lupa bawain oleh-oleh ya! Makanan apa yang enak disana?"
Kata Ocean.

"Pasir pantai goreng!" Balas Nakalen kesal.

"Eh si Junet sama Mas Alaska kemana?" Tanya Kafka.

"Anuu... Si Junet lagi ngebenerin Ac rumah nya baginda. Kalau si Alaska sama Jaendra lagi fitting baju buat fashion show."

Jino mengangguk-angguk. Semua nya yang ada di layar hanya kesunyian yang tercipta di kostan 127 ketika ada tiga penghuni mereka yang berkurang.



•••

End

End

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.









⏤͟͟͞͞House Of Dream巛Jisung Nct DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang