🌠DownStairs

172 13 2
                                    


Bentar lagi Ending AAAA🙈

HAPPY READING SEMWAA🌷

━────────────────━




DreamHouse
__________________

Hallocok|

Bang Raes💥
|Cak cok cak cok
Gua gedig juga pala lu
Lion

Hehehe ampun bang|

NakaKeren💣
|ini kalian dimana smua?
Kok gue turun ke lantai satu malah zonk??

GapuraJio
|Sini Na ke kolam renang,
Pada ngumpul disni soalnya.

NakaKeren💣
|okey meluncur

Ajak gw|

Bang Raes💥
|kata gue lo ati-ati kena
Semprotan air dari Jino sih

Bang Raes💥
|oiya bawain snack

__________________________

Nakalen dan juga Caslion sedang menuju ke area kolam yang letaknya tak jauh dari tempat mereka saat ini. "Bawa cola jugaa, sama ciki tuh" perintah Naka yang mana Caslion sedang mengubek-ubek kulkas.

"Segini doank serius?"

"Dua rius, ayokk!" Naka menarik lengan Lion untuk cepat-cepat menemui yang lainnya.

Caslion mempercepat langkahnya agar dapat menyamai Naka. Mereka berdua sudah lebih dekat dari Area kolam, Nakalen bahkan dapat mendengar jeritan-jeritan kematian dari temannya yang ada disana. Dan benar saja. Saat Naka dan Lion baru saja sampai mereka sudah disambut oleh cipratan yang berasal dari pistol air mengenai kaos mereka.

Tanpa pikir panjang Lion langsung lompat memasuki kolam yang dalamnya sekitar satu meter lebih. Raes dan Kafka sepertinya adalah yang pertama mengusulkan ide ini karena mereka adalah yang pertama mandi. Dua laki-laki itu kini sedang mengecek beberapa spot wisata terbaik yang letaknya tak jauh dari villa.

"Nooo gue pinjeem pistol air nya!"

"WOI WOI TEMBAK SI JIOJIO!!!"

"DIHH ANJING KENA MATA COK"

"Guyss gaada yang mau udahan kah?"

"HEHH CASLION AWAS ITU CIKI NYA MASUK KE KOLAM!"

"Ihh bau kentut! Elo, ya?!?!" tuduh Caslion pada Kazen.

"Dih kaga, Si raes kali tuh diam-diam menghanyutkan," Kazeno melemparkan tuduhan tersebut pada oknum yang duduk di pendopo pinggiran kolam.

Raespati yang tidak Terima memelototi anak-anak lain yang sedang berenang. "Hehehe bukan lo ya? Ampun bang... " Ujar Kazen ciut.

"Kalo bukan kalian berdua berarti.... " Lirih Jino menambahi.

"BERARTI GUAA AHAHAHAHAH" Oknum yang menyebarkan gas beracun kepada satu ruangan itu tertawa keras. Namun diakhiri dengan tersedak karena Bakalan spontan menyemprotkan air kedalam mulutnya.









Sore hari yang amat tentram tanpa adanya kerusuhan dan ke-tantruman anak kosan. Lebih tepatnya segala kerusuhan telah usai hari itu. Satu penginapan villa yang mereka sewa, cukup besar untuk ketujuh orang yang sedang dilanda kegabutan itu. Villa mereka terletak tak jauh dari pantai, Eljio dan beberapa anak kosan lain sedang berkumpul di teras penginapan sebari menunggu tiga lainnya yang sedang bersiap.

"Ayolaah bang.... Gue udah laper anyinggg!!! "

"Bang... "

"WOYY BANG!!! "

Teriakan Caslion membuat Nakalen reflek melayangkan pukulannya, bocah satu itu adalah yang paling semangat untuk berangkat ke pantai malam ini. amun semangat Caslion seketika menurun saat Raespati, Kazeno, dan juga Kafka yang mana pada saat ini. Mereka bertiga asyik mengotak atik mobil yang sebenarnya hanya perlu diperbaiki sedikit.

Kafka mengotori tangan nya dengan cairan hitam kental yang berasal dari mesin. "Apa karena bensin nya ya... Zen lu beli bensin dulu gih ke warung depan, " perintah yang lebih tua.

"Asli pengen gue cubit ginjalnya. By the way lo nyebelin bang."

"Sabaaarr emang lo mau berenti ditengah jalan gara-gara mobil nya gak sehat??" Caslion makin merengut.

"Udah sini biar gua aja yang benerin mobilnya. " Final Caslion seketika membuat lainnya merasa cengo. lion? Benerin mobil? Dih serius?







"Nyalain bangg!!!"

Eljio yang telah ada didalam mulai menekan gas kemudian memutari komplek sekitar villa. "Anjayy kerja di bengkel cocok ni anak!" pekik Eljio dari dalam mobil.

"Bakat terpendam. Mantap Cas!!" sorak yang lain. Sebelum semuanya mulai menduduki bangku nya masing-masing.

Satu persatu mobil mereka meninggalkan Villa rumah besar. Raes yang telah menemukan spot wisata terbaik adalah kunci utama pada rencana kali ini. Dirinya telah banyak berpatisipasi dalam berbagai susunan acara yang diadakan oleh anak-anak kostan. Mungkin ketika Paduka akan berpoligami dan melamar istri kedua nya, Ia akan memakai jasa dari bakat terpendam yang cowok itu miliki.

Lagu-lagu barat mulai dinyalakan. Hal itu sebagai tanda bahwa mereka akan kembali nge-reog dengan riang gembira. Namun, Hal itu sempat dihentikan oleh Nakalen. Sebetulnya Naka adalah cowok biasa yang hobi mereog bersama lainnya. Namun ia juga terkadang menjadi sangat pendiam dan ikut tak tahan akan kelakuan teman se-per-reog-an nya. "Yahh kenapa di ganti anyingg."

Nakalen menyambungkan bluetooth dengan handphone nya yang telah tersetel musik. Hal itu membuat suasana menjadi sedikit kondusif karena ulahnya.

"Lagu apa nih? Enak juga buat didenger," Ujar Jio tanpa mengalihkan pandangannya dari kaca mobil.

"Season dari wave to earth," adalah lagu andalan Naka yang selalu ia setel setiap saat.

"Anjir lagu kematian." Umpat Jino yang berada di bangku belakang. Jino sudah seperti menjadi anak dari merek berdua saat ini, bangku depan diisi oleh eljio dan juga Naka sementara Jino dan Caslion sendirian di belakang.

"Ini bukannya yang selalu lo setel di kost ya? Waktu hujan, Lagi Masak, Baca novel, Nulis," Celoteh Lion.

"Lah iya anjir."



⏤͟͟͞͞House Of Dream巛Jisung Nct DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang