Chapter 10

36 4 0
                                    

Demam Luffy sudah mereda, tapi tetap saja badannya masih lesu.  Sudah 4 hari Luffy terbaring di kasur, Luffy bosan seharian hanya bisa terbaring dan sesekali bermain hp dan tablet, rasanya Luffy ingin bermain. Jika dia menelepon temannya, teman-temannya lagi sekolah, mommy dibawah, Daddy ada urusan.

Disaat Luffy sedang bersedih, dia tak sadar ada seseorang dipintu yang terkekeh lucu melihatnya.

"Ada apa Luffy? Kau terlihat gelisah" Makino memang memanggilnya Luffy, awalnya Makino menolak untuk memanggil Luffy dengan namanya tapi ia dipaksa dan sudah menjadi kebiasaannya.

"Makino! Aa mouu kupikir aku akan mati kebosanan diruangan ini"

"Haha kau terlihat sangat bosan, mau bermain sesuatu?"

"Eum! Kita akan bermain apaa?"

"Jaa, mari bermain truth or dare" Makino sengaja memilih permainan truth or dare, karena Makino penasaran dengan isi hati dari anak ini. Tapi jika Luffy memilih dare dia hanya akan menyuruh hal kecil dan tidak terlalu berat.

"Yoshh! Ayoo"

"Baiklah siapa yang pertama?" Luffy merenggangkan kepalanya

"Kau yang pertama Luffy hehe, truth or dare?"

"Hmm truth"

"Selama kau disekolah mulai dari sekolah dasar sampai sekolah menengah atas, apakah ada orang yang kau suka? Atau bahkan orang yang kau cintai?" Makino bertanya dengan cepat, kepo dengan kehidupan Luffy disekolah

"Suka? A! Aku suka Nami, Sanji, Zoro, Usop, Chopper, Brook, Jinbei!"  Dipikirin Luffy suka berarti itu teman, tapi lebih dari teman. Seperti sahabat tetapi mereka saling membantu dan support satu sama lain.

"Hahahaha" Makino melepas tawanya, ia lupa bahwa anak yang didepannya ini adalah anak yang terlalu polos. Sepertinya dia salah mengasih pertanyaan.

"Sekarang giliran mu, truth or dare?"

"Aku memilih truth" mendengar itu Luffy bingung pertanyaan apa yang harus dia beri, akhirnya ia memutuskan untuk menanyakan hal yang sama

"Siapa orang  yang kau suka"

"Orang yang aku suka? Hm sebentar biarkan aku berpikir..  saat aku duduk dibangku SMA aku duduk disebelah murid terpopuler disekolah. Semua orang menatap iri pada ku tapi aku cuek cuek saja, selagi mereka tak terlalu mengganggu ya tidak apa apa"

Luffy dengan simak mendengarkan cerita dari Makino

"Lalu suatu ketika, aku pusing dan ternyata aku demam dan hampir pingsan, saat aku akan terjatuh dia menangkap ku, lalu dia menggendongku pergi keruang uks. Mulai dari saat itu aku mulai mengaguminya. Dan pada akhirnya saat kami perpisahan, aku menyatakan perasaan ku padanya.. bahkan sampai sekarang aku tidak tau jawabannya. Hahaha"

"Apakah kau ditolak? Kata mommy saat orang menyatakan perasaan hanya dua hal yang akan terjadi, diterima atau ditolak"

"Tidak tau, dia hanya bilang jika dia ingin diberi waktu dan memutuskannya. Tapi sayangnya aku pergi kuliah ke Australia dan aku tidak pernah bertemu dengannya lagi"

"Bagaimana dengan ciri cirinya?"

"Hm aku tidak terlalu ingat, tetapi yang paling menonjol adalah rambutnya berwarna merah tua,  pria tinggi berotot dengan kulit kecokelatan, dan rambutnya lurus, belahan tengah dibiarkan longgar hingga panjang tengkuk, dengan poni bertirai yang lebih pendek. Itu yang ku ingat"

Mendengar itu Luffy seperti mengingat seseorang yaitu salah satu guru di sekolahnya. Tapi ia tak mau mengambil kesimpulan dulu, siapa tau hanya modelnya yang sama bukan berarti itu memang dia

"Lalu namanya?"

"Jika tak salah ingat namanya 'Akagami' seperti itu lah dan masih ada kelanjutannya tapi sayangnya aku tidak bisa mengingatnya"

Nah kan, beda yang Luffy tau nama gurunya ini hanya 'Shanks' dan tidak memiliki nama lain selain itu

*

"Baiklah Luffy, aku harus mengerjakan pekerjaanku yang lain. Sampai jumpa"

Luffy hanya melambaikan tangannya dan mulai bermain hp nya. Luffy membuka kontak dan ternyata kontak Luffy itu hanya sedikit sekitar 15 an orang, Luffy ingat jika ia lupa meminta nomor Torao dan Kid, Tapi ya sudah lah.

Luffy melihat ke jam dan Luffy tau di jam ini teman teman Luffy sedang istirahat jadi Luffy memutuskan untuk menelfon  Sanji

.
.
.

Teneneng.. teneneneg

Sanji yang sedang berduaan dengan Zoro di atap hanya bisa melongo, 'tumben sekali ada yang menelfon Sanji' dengan penuh kecemburuan, akhirnya Zoro mengangkatnya.

"Yoo! Sanji, aku sangat bosan dirumah, apakah ada pekerjaan rumah?"

"Yoo Luffy, ini aku" dengan suara beratnya Luffy lansung tau siapa yang mengangkat telfonnya

"Zoro kah? Kenapa kau yang mengangkat telfon Sanji? Jangan jangan kau mengambil hp nya seenaknya???" Pikiran Luffy yang begini sudah membuat Zoro terbiasa

"Tidak Luffy, tadi kupikir siapa yang menelfon pacarku, jadi aku mengangkatnya tanpa melihat dulu siapa nama kontaknya"

Tanpa basa-basi Sanji yang sudah tau itu ternyata Luffy lansung merebut hp nya dari Zoro, marimo ini terlalu posesif!

"Halo Luffy, bagaimana kabar mu? Apakah kau masih sakit?  Makanya kalau keluar jangan sampai tengah malam kan gini jadinya. Apakah aku harus kerumah mu nanti setelah sepulang sekolah? Apa yang ingin kau makan? Biar aku buatkan. Atau ada mainan yang kau ingin mainkan?" Melihat Sanji yang khawatir dan mengeluarkan sifat keibuannya walaupun sedikit, membuat hati Zoro hangat. Bagaimana ya jika Sanji menjadi ibu dari anak anaknya?

"Tidak usah sanji, aku tidak ingin makan apa apa, aku juga tidak ingin mainan. Kalian tak perlu kerumah ku, mommy bilang jika kalian dekat dekat denganku maka demamnya akan menular.. aku tak mau kalian ikutan sakit" Sepertinya Sanji tau apa yang direncanakan oleh mommy Luffy dan akhirnya iapun mengalah.

"Baiklah, Luffy maaf, bel sudah berbunyi, aku matikan okey? Bay semoga cepat sembuh kupu kupu ku" Sanji memang sering memanggilnya 'kupu-kupu ku' itu karena kupu-kupu adalah hewan kesukaan Sanji, dan kupu kupu memiliki sayap indah. Walaupun Luffy tak memiliki sayap tapi jika kau sudah sangat dekat dengan Luffy, maka kau akan melihat sendiri bagaimana indahnya anak itu.

"Bayy Sanji" dengan berat hati Luffy mematikan telfon nya. Luffy yang sudah merasa bahwa dia sudah baikan akhirnya memutuskan untuk kebawah, dia sedang ingin dipeluk oleh mommy nya.

"Ara.. anak mommy udah bangun, gimana? Masih panas?" Robin tersenyum bahagia, anak semata wayangnya masih bisa ia lihat hari ini..

"Tidak mommy, mommy sedang membuat apa?" Luffy sadar mommy nya sedang membuat kue tapi tumben sekali? Siapa yang ulang tahun.. apakah Daddy?

"Mommy membuat kue, besok jika uffy sudah sembuh, besok kita akan pergi ketempat sahabat Daddy dan mommy!! Uffy harus ikut jika sudah sembuh!" Dengan excited Robin mengajak Luffy.

Dengan sifat mommy yang begitu bagaimana mungkin ia bisa menolak mommy nya?

"Baiklah.. uffy ikut, tapi ketika pulang beli mochi yaa"

"Aye aye tuan putri"

______________________________________

Makasih yang udah baca jika suka tekan bintangnya kalau ga ya sudah

What Do You Think?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang