Chapter 14

28 5 1
                                    

"Mommy, Daddy, cinta itu apa?"


"Luffy, kamu tidak tau cinta?" Robin kebingungan. Oke, dia tau bahwa anaknya memang polos tidak tertolong, tapi jika hal ini ia tidak tau bukan kah keterlaluan?!!! Ya, ini salah kedua orang tua Luffy juga. Setiap Luffy didekati oleh seseorang mereka seketika menjadi posesif dan berusaha untuk membuat orang itu pergi. Dan mereka juga mengajarkan Luffy, bahwa pertemanan itu adalah hal yang lebih penting dari pasangan. Jadi sepertinya ini juga salah mereka.

"Emm, aku pernah mendengarnya tapi tidak tau artinya, dan ketika aku menanyakannya pada orang orang mereka bilang 'kau akan tau sendiri' begitu" Luffy merasa tidak adil, dia sering menanyakannya pada teman-temannya dan orang yang lebih tua darinya tapi mereka selalu bilang begitu!!

"Luffy, kepada siapa kau bertanya?" Ada sedikit kalimat Luffy yang mengganjal dihati Dragon

"Aku pernah menanyakannya pada guru, saat TK, SD, dan SMP ini aku pernah menanyakannya tapi mereka bilang 'kimi ikin tau sindiri' bukankah itu tidak adil?" Luffy menggembungkan pipinya, rasa ketidakadilan sekarang meluap luap dihatinya. Robin dan Dragon hanya diam melihat sang buah hati kesayangan mereka, lumayan menggemaskan.

"Tunggu, Luffy bagaimana kamu tau cinta? Padahal kamu masih TK dan kamu sudah menanyakannya pada gurumu?"

"Hm ketika aku kecil.."

Flashback

Ketika Taman Kanak-kanak Luffy duduk di kelas A¹, dia memiliki banyak teman, Mau itu perempuan ataupun laki-laki.

Disaat mereka belajar membaca, Luffy tidak terlalu kesulitan, karena sejak kecil dia sudah diajarkan untuk membaca dan menghitung, dan Luffy sudah sangat lancar. Teman-teman Luffy sedang belajar sungguh-sungguh, mereka juga tidak mau kalah.

Kring kring kring, bunyi Bel istirahat pun tiba. Disaat jam makan siang pun tiba, anak anak dikumpulkan dan mereka membawa bekal, lalu mereka makan bersama. Luffy kebetulan duduk dengan anak perempuan cantik disampingnya, anak perempuan itu selalu memperhatikan Luffy, Luffy pikir mereka bisa menjadi teman baik, tapi sepertinya tidak.

"Luffy kun, aku menyukai mu!" Dengan percaya diri anak perempuan itu menyatakan perasaannya. Banyak yang iri pada Luffy, karena dia ditembak lansung oleh anak perempuan paling cantik dikelasnya.

Luffy mengira, dia ini ingin menjadi temannya, tentu saja dia menerimanya

"Eum!! Aku juga menyukaimu, aku menyukai semua orang dikelas ini" hati anak perempuan itupun terpotek lalu dia menangis dan mengadu pada guru, pengasuh yang melihat itu hanya cekikikan menahan tawa melihat tingkah laku mereka.

Seusai Luffy membereskan makanannya, tiba tiba ia dipanggil oleh suara anak perempuan yang familiar.

"Luffy-chan!! Lihat, sekarang aku mempunyai pacar baru. Muachh" tanpa aba aba, cewe itu mencium teman laki laki yang dianggap pacar olehnya. Tentu saja, laki laki itu ngeblush dan memegang pipinya yang panas.

Hampir semua anak bertepuk tangan melihat kemesraan mereka, kalau Luffy dia hanya bodo amat lalu pergi meninggalkan mereka begitu saja.

Flashback end

"Begitu mom, dan ketika aku Sekolah dasar, aku juga melihatnya. Tapi bedanya mereka berdua laki-laki"

Dragon dan Robin hanya menyimak. Jujur, mereka ingin marah pada guru Sekolah dasar dan taman kanak-kanak Luffy, mengapa mereka tidak melarangnya? Apa mereka tidak diawasi? Amarah yang meluap luap sangat terlihat dari muka Robin. Tapi itu juga ada benarnya, bukannya mereka diawasi ketika bermain?? Jika itu candaan, itu terlalu berlebihan!

"Hah.." hembusan nafas kasar Dragon, jujur Dragon sangat malas untuk memberitahukan kepada Luffy. Karena baginya Luffy masih kecil untuk mengerti itu walaupun umurnya sudah 16 tahun, tapi tetap saja dia adalah kesayanganya, putra kecilnya, dan bintangnya.

"Luffy, cinta itu adalah perasaan tulus yang datang dari hati paling dalam." Dengan pelan Dragon menjelaskan, sambil memegang dada sebelah kirinya

"cinta itu disana, letaknya disini" mengambil tangan Luffy dan meletakkannya pada dada sebelah kiri Luffy, senyuman yang jarang timbul sekarang malah sering timbul, yaitu senyuman Dragon.

Dragon tersenyum..
Ada sedikit perasaan bangga yang terdapat dalam senyuman Dragon, sangat tulus dan tanpa paksaan. Robin terkesima kembali pada Dragon, ia kembali mengingat kenangan mereka berdua. Ketika pulang sekolah, lalu mereka kehujanan, mereka pacaran, dan mereka menikah.

"Ada kalanya seseorang jatuh cinta, Luffy" suara yang lembut dan menghanyutkan, Luffy mengantuk, ia memang sangat beruntung bisa hidup di keluarga Monkey..

"Daddy, apakah aku akan jatuh cinta juga?" Suara Luffy terdengar kecil tapi masih bisa terdengar oleh dua orang yang sedang tersenyum padanya.




"Tentu.."

Luffy sudah tidak bisa menahan kantuknya, ia sudah disambut oleh alam bawah sadarnya untuk tertidur lelap

"Selamat tidur sayang" kecupan kecil dari Robin untuk Luffy. 'hangat' walaupun Luffy tidur tapi ia bisa merasakannya..

Robin pergi duluan kekamar dan meninggalkan putranya dengan Dragon, Dragon hanya menatap lama pada Luffy. Lama, bahkan sudah beberapa menit ia menatap Luffy. Dragon memegang tangan Luffy, 'masih kecil' pikiran Dragon menggema dalam otaknya. Dragon memutuskan untuk pergi, lalu tak lupa mencium kening anaknya

"Selamat malam, putra kecil Daddy.."

Lampu telah dimatikan dan pintu juga sudah tertutup.

______________________________________

Terimakasih yang sudah membaca dan jika suka silahkan divote

What Do You Think?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang