Chapter 19

25 4 5
                                    

Luffy dan Nami sudah berbaikan mereka kembali seperti semula dan memutuskan untuk melupakan kejadian lampau. Semuanya merasa senang tapi menurut mu apakah ada yang tidak senang? Jawabannya ada.

Law juga berada dikantin, anehnya dia berada dimeja sebelah Luffy atau tepat berada ditengah tengah antara Luffy dan grup Chopper. Awalnya dia yang duduk ditempat itu, dan makan seperti biasa didepannya ada seorang wanita bernama viola bukan anak sekolah tetapi utusan dari Doffy atau ayah nya sendiri.

Viola bercerita tentang pekerjaan yang Law harus lakukan saat pulang, mulai datang ke perusahaan ayahnya, lalu bertemu dengan ibunya sangat melelahkan.

Law melihat kesamping kanan dan kiri saat melihat ke kiri ia menemukan pujaan hatinya, seseorang yang ia sukai, yang sesuai dengan kriterianya, seseorang yang cantik tapi ia laki laki, Yap orang ini adalah Monkey D Luffy..

Law melihat semua kejadian kecuali saat Sanji dan Zoro berciuman ia tak peduli. Law hanya berfokus pada Luffy, hati Law sesak untuk pertama kalinya, ia tak terima jika mereka berduaan seperti itu. Law ingin sekali mendekat tetapi disini ada viola yang sedang mengatur jadwal pekerjaannya. Law melihat Luffy dan Nami pergi berdua.. BERDUA! tak bisa dibiarkan

"Maaf, viola-san aku ada urusan. Kirimkan semua jadwal nya ke hp ku" Law pergi meninggalkan viola sendiri

Law mengikuti Luffy dan Nami, ingin sekali Law datang dan menjauhkan Nami dari Luffy tapi untuk sekarang lebih baik diam saja. Luffy dan Nami berjalan ke lantai 2 dimana kelas mereka berada, aneh.. mereka berpisah.. Law kebingungan bukan kah kelas Luffy ada disana? Mengapa Luffy memilih menaiki tangga lagi? Apa dia berencana untuk menemui ku? Tidak! Tidak mungkin.

Luffy pergi menuju lantai 4 Luffy bersantai di atap gedung sekolah, ia selalu disini ketika bosan atau sedang memikirkan sesuatu. Ia berguling sambil menutup mukanya dengan topi jerami miliknya.

Law memutuskan untuk mendekati Luffy, perasaannya tidak enak tidak tau kenapa tapi firasatnya mengatakan kau harus kesana.

Law membuka topi jerami milik Luffy, disana.. Luffy sudah menangis tanpa suara dia menggigit bibirnya agar suara isakan darinya tidak terdengar, bahkan bibirnya sampai berdarah. Law panik dia berusaha menenangkan Luffy, bibir memiliki kulit yang tipis jadi bisa berbahaya jika digigit dengan kuat.

"Luffy-ya hei tenang torao disini hei berhenti gigit bibirnya ya? Eh lihat awannya berbentuk seperti kelinci" Law sebelumnya tak pernah menenangkan seseorang, tapi ia ingat ketika ibunya menenangkan anak yang takut pada dirinya seperti ini lah kira kira.

"Hic eum mana?" Setidaknya Luffy berhenti menggigit bibirnya tapi matanya masih berair

"Luffy-ya ada apa? Apa ada yang bisa aku bantu? Cup cup cup tenanglah" Law gugup dan bingung apa yang harus ia lakukan disaat seperti ini?

"T-torao huaaaa" Luffy menerjang dan memeluk Law, aneh rasa takut dan cemas tadi seketika hilang jika berpelukan dengan Law, sebelumnya hanya mommy saja yang bisa membuat Luffy tenang tapi Law ternyata juga bisa menenangkannya

Luffy menangis di pelukan Law, Law mendudukkan Luffy di pangkuannya mereka saling berhadapan. Luffy masih menangis tapi kini ia sudah mulai tenang

"Ada apa? Apa terjadi sesuatu Luffy-ya" nada Law lemah lembut sama seperti mommy Luffy, ini membuat Luffy nyaman dan tenang

"Hic maafkan aku torao, maaf sudah memeluk mu tapi bisakah kita seperti ini untuk sesaat? Aku merasa tenang jika berada diposisi ini" Luffy menyandarkan kepalanya pada dada bidang Law

"Baiklah baiklah" sambil mengelus rambut Luffy yang lembut dan harum vanilla menusuk hidung Law

"Jadi begini, aku merasa panik dan aku cemas, aku takut. Disaat seperti ini biasanya aku membutuhkan pelukan mommy tapi jika aku bolos mommy pasti akan memarahiku. Lalu aku kesini untuk mempertimbangkan apakah aku akan pulang atau tidak? Aku sudah terlalu panik dan aku tak bisa menahannya, aku menangis tapi tak ingin diketahui orang lain jadi aku menggigit bibir ku" Luffy berusaha menjelaskan dengan terputus putus, dan pastinya Law mendengarkan dengan seksama tanpa mencela Luffy nya

"Saat torao membuka topi ku aku takut jika itu adalah teman teman ku, aku tak ingin terlihat lemah didepan mereka. Dan saat torao menenangkanku itu sama seperti disaat mommy menenangkan aku yang sedang sedih atau takut. Jadi aku memelukmu dan ajaib rasa takut dan cemas ku hilang sama seperti aku bersama mommy dan dengan posisi ini aku merasa aman dan tenang" Luffy sudah selesai menjelaskan apa yang ia rasakan jadi dia ingin beranjak, tak sopan jika aku menduduki orang lain

"Jadi begitu.. baiklah lain kali jika Luffy-ya panik atau takut lagi datang saja pada torao, aku akan menenangkan mu kembali"

"Baiklah kalau begitu aku akan ke kelas baybayy toaro" Luffy melambaikan tangannya, dan Law membalas lambaian Luffy

Pov Law

Dia diatas ku.. DIA DIATAS KU OH TUHAN BERILAH AKU KEIMANAN YANG KUAT AGAR TIDAK MENYETUBUHINYA AGHHH pikiran Law berkata lain dengan perlakuannya. Jika aku mengusap rambutnya tidak masalah bukan? Bau vanilla aku tak sabar jika dikamar ku berbau vanilla seperti ini tidak, tidak hanya dikamar ku, di seluruh rumah akan ada bau vanilla yaitu bau dari luffy..

Jika kami melakukan sex lalu posisinya seperti ini pasti menyenangkan, aku bisa melihat ekspresi wajah yang dibuat olehnya. Oh fuck aku tak bisa menahannya, aku tak akan membiarkan siapapun memilikinya kecuali diriku.

Luffy-ya melambaikan tangannya padaku.. fuck dia sangat menggemaskan sialan aku harus bagaimana? Aku ingin menyentuhnya.. SADAR LAW jika menyentuhnya sekarang pasti akan aneh, yayaya kau benar baiklah aku akan bersabar sampai kita menikah babe..

Pov Law end

Ngomong sendiri jawab sendiri gila emang diriku- law

______________________________________

Makasih yang udah baca, jika suka vote jika tidak ya udah

What Do You Think?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang