4. Hanya kenalan

40 33 4
                                    

Satu Minggu usai kejadian kemarin
Bintang semakin jarang menghubungi Bulan, mungkin ia sibuk dengan kegiatan karang taruna

Bagaimana jika Bulan saja yang memulai obrolan, Bulan mengambil ponsel di atas meja mencari kontak Bintang

Seiring waktu berlalu Bintang semakin menjauh, mustahil rasanya jika seseorang yang biasa bercerita banyak hal kini sama sekali tidak pernah mengirim kabar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seiring waktu berlalu Bintang semakin menjauh, mustahil rasanya jika seseorang yang biasa bercerita banyak hal kini sama sekali tidak pernah mengirim kabar.

********


2 Minggu berlalu
Bahkan setelah pesan kemarin
Bulan tidak berani mengirimkan pesan lagi, takut mengganggu fokus Bintang

"Bulan,gimana kabar Bintang?,"

Tanya ibu Bulan

"Doakan saja Bu, semoga Bintang baik-baik saja, "

"Aamiin, kalian tidak sedang bertengkar kan?,"

"Enggak Bu , Bintang lagi banyak kegiatan aja."

"Ya sudah, ibu sayang kalian berdua jangan lupa kabari Bintang ya. "

"Iya Bu."

"Satu lagi Bulan
Komunikasi yang baik itu adalah kunci sebuah hubungan akan berjalan dengan baik, kalau komunikasi nya aja buruk gimana hubungan akan berjalan baik,"

Ibu berjalan meninggalkan Bulan, sebetulnya yang membuat Bulan sedih adalah ibu yang sudah mempercayai Bintang malah kini anak itu merusak kepercayaan nya.

Bulan tidak pernah berhenti mendoakan yang terbaik untuk Bintang, walau Bulan tidak pernah tau sampai kapan ia akan terus bersama Bintang

Setidaknya walaupun Bulan tidak mendapatkan kabar dari Bintang ia tetap bisa menjaga Bintang dalam doa nya, Bulan tidak pernah meminta di persatukan dengan Bintang tapi ia meminta agar Bintang senantiasa di jaga dalam lindungan pemilik alam semesta

"Ya Allah, jika suatu saat Bintang tidak menjadi takdirku dan aku tidak menjadi takdirnya, maka tolong takdirkan ia bersama perempuan yang baik agamanya, yang menyayangi ia lebih dari rasa sayang ku padanya, aamiin "

Dengan keteguhan hatinya, Bulan memberanikan diri mengajak Bintang bertemu, untuk memastikan bagaimana hubungan mereka kedapan nya akan terus berlanjut atau hanya akan menjadi kisah yang berlalu.

*****

Di kafe tak jauh dari rumah Bulan, mereka bertemu dan saling mengobrol

"Bintang, sekarang aku mau kamu menentukan pilihanmu," Bulan duduk berhadapan dengan Bintang

"maksudnya gimana?" Bintang meletakkan kembali segelas kopi yang sudah ia cicipi

"kamu bilang ingin berasamaku, namun nyatanya saat ini kamu juga sedang bersama perempuan lain bukan." Bulan menatap dalam mata Bintang

"ti_tidak," Bintang mengalihkan tatapan nya " kenapa kamu bisa bicara seperti itu?," sambung Bintang

"tidak mungkin tutur kata dan sikap mu berubah jika bukan karena kamu mencintai perempuan lain, katakan saja sampai kapan kamu akan menutupi semua nya, bangkai yang di sembunyikan tidak akan bisa menutupi bau nya," mata Bulan memicing tajam

" saya memilih nya, maaf kita tidak bisa bersama lagi."

deg

Bulan terdiam matanya tidak lepas menatap wajah lelaki di hadapannya
matanya mulai berkaca-kaca, pipinya basah kala air mata berjatuhan

"saya harap ini adalah pertemuan kita yang terakhir, jangan pernah temui aku lagi dan jangan pernah menceritakan tentang diriku kepada pasangan hidup mu." Tutur Bulan menahan isak



🌟🌟🌟🌟

Bantu Author mengoreksi jika ada typo ya readers
jangan lupa vote dan komen agar author semangat berkarya

kirimkan kritik dan saran kalian di komentar

Dua Rindu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang