"Tidak pernah aku sangka kita akan bertemu kembali di sini," Tutur Bintang
"sialnya aku harus bertemu denganmu lagi." sambut Bulan
"aku tidak pernah melupakan mu." Balas Bintang
"hanya saja kamu berani menduakan ku," sindir Bulan dengan intonasi meninggi
"maaf." sesal Bintang
Kebetulan ibu Bulan sedang melihat-lihat sekitar taman ia tidak mengetahui keberadaan Bintang di sana
"apakah aku memiliki kesempatan kedua ,Bul?" Tanya Bintang
Bulan menghindari tatapan Bintang yang mencoba meluluhkannya
"tidak" tegas Bulan
"aku ingin bersamamu"
"kamu yang memilih pergi lalu kenapa ingin kembali?" Bulan memalingkan wajahnya
"dengarkan aku Bul,"
"setelah hari dimana kamu menghianati cinta ku, dan penghiatanmu terungkap kamu tidak akan pernah melihatku mencintai orang lain lagi"
Bulan berdiri dan menjauh dari Bintang "tunggu!" Bintang menyusul langkah Bulan "biar aku yang pergi dan aku janji tidak akan pernah kembali lagi"
keduanya sama-sama terdiam, Bulan membendung kilauan bening di matanya agar tidak membasahi cadar nya
"kenapa melamun?" suara ibu Bulan
"tidak," Bulan menghapus air matanya
"Bulan mau kembali ke pesantren bu" tutur Bulan
"Boleh, silahkan jaga diri mu baik-baik" ibu mengusap lembut punggung putrinya
*****
"Bulan,kembalilah ke pondok aku membutuhkan mu" Pesan whattsap Friska
membaca pesan dari sahabatnya yang memang sedang dalam keadaan tidak baik-baik saja membuat hati Bulan risau
ada apa dengan friska
Bulan berangkat naik bus, tidak ingin merepotkan Abi dan Umi Friska ia mengabari jika akan tiba di pesantren
Jantungnya berdegup kencang entah apa yang terjadi pada sahabatnya sehingga membuat Bulan sangat risau
sesampainya di pesantren ia tidak membuang waktu lagi,bergegas menemui sahabat nya
semua orang sudah berkumpul di kamar Friska, seolah menanti kedatangan Bulan
"Bulan, mungkin waktuku tidak banyak dengarkan aku sahabat terbaik ku" lirih suara Friska
"Bulan, sebenarnya saya tau jika gus Arkhan mengagumi mu, maka dari itu aku menikahinya agar ia tidak di jodohkan dengan ning pesntren lain agar aku bisa memintanya menikah dengan mu, aku sangat ingin melihat kalian menikah segera.." Friska terhenti karena nafasnya tersengal
"ti_tidak, sudah jangan bicara begitu lagi " Bulan menyangkal ucapan Friska
"Bul, Abi dan Umi merestui jika memang kamu dan Arkhan saling mencintai " sambut Umi
"tidak mi, ini salah" Bulan mulai bingung dengan keadaan ini
"Bulan, jika kamu ridho menikahlah dengan ku" Tutur Arkhan juga tak kalah mengagetkan Bulan
"ada apa dengan kalian semua, kenapa seperti ini jika tau akan di nikahkan dengan suami sahabatku sendiri lebih baik aku tidak kembali ke pondok ini !" Suara Bulan meninggi
🌟🌟🌟🌟
Bantu Author mengoreksi jika ada typo ya readers
jangan lupa vote dan komen agar author semangat berkaryakirimkan kritik dan saran kalian di komentar
KAMU SEDANG MEMBACA
Dua Rindu
Teen Fictionini adalah episode ke 2 dari karya ku sebelum nya Sebatas Temu silahkan baca dulu episode satu baru berlanjut ke episode Dua Rindu supaya faham alur ceritanya ******** Tiga Tahun telah berlalu, kini Bulan dan Bintang telah menyelesaikan masa pendid...