18. Bertemu Tidak Untuk Bersatu

30 21 2
                                    

"Tidak pernah aku sangka kita akan bertemu kembali di sini," Tutur Bintang

"sialnya aku harus bertemu denganmu lagi." sambut Bulan

"aku tidak pernah melupakan mu." Balas  Bintang

"hanya saja kamu berani menduakan ku," sindir Bulan dengan intonasi meninggi

"maaf." sesal Bintang

Kebetulan ibu Bulan sedang melihat-lihat sekitar taman ia tidak mengetahui keberadaan Bintang di sana

"apakah aku memiliki kesempatan kedua ,Bul?" Tanya Bintang

Bulan menghindari tatapan Bintang yang mencoba meluluhkannya

"tidak" tegas Bulan

"aku ingin bersamamu"

"kamu yang memilih pergi lalu kenapa ingin kembali?" Bulan memalingkan wajahnya

"dengarkan aku Bul,"

"setelah hari dimana kamu menghianati cinta ku, dan penghiatanmu terungkap kamu tidak akan pernah melihatku mencintai orang lain lagi"

Bulan berdiri dan menjauh dari Bintang "tunggu!" Bintang menyusul langkah Bulan "biar aku yang pergi dan aku janji tidak akan pernah kembali lagi"

keduanya sama-sama terdiam, Bulan membendung kilauan bening di matanya agar tidak membasahi cadar nya

"kenapa melamun?" suara ibu Bulan

"tidak," Bulan menghapus air matanya

"Bulan mau kembali ke pesantren bu" tutur Bulan

"Boleh, silahkan jaga diri mu baik-baik" ibu mengusap lembut punggung putrinya

*****

"Bulan,kembalilah ke pondok aku membutuhkan mu" Pesan whattsap Friska

membaca pesan dari sahabatnya yang memang sedang dalam keadaan tidak baik-baik saja membuat hati Bulan risau

ada apa dengan friska

Bulan berangkat naik bus, tidak ingin merepotkan Abi dan Umi Friska ia mengabari jika akan tiba di pesantren

Jantungnya berdegup kencang entah apa yang terjadi pada sahabatnya sehingga membuat Bulan sangat risau

sesampainya di pesantren ia tidak membuang waktu lagi,bergegas menemui sahabat nya

semua orang sudah berkumpul di kamar Friska, seolah menanti kedatangan Bulan

"Bulan, mungkin waktuku tidak banyak dengarkan aku sahabat terbaik ku" lirih suara Friska

"Bulan, sebenarnya saya tau jika gus Arkhan mengagumi mu, maka dari itu aku menikahinya agar ia tidak di jodohkan dengan ning pesntren lain agar aku bisa memintanya menikah dengan mu, aku sangat ingin melihat kalian menikah segera.." Friska terhenti karena nafasnya tersengal

"ti_tidak, sudah jangan bicara begitu lagi " Bulan menyangkal ucapan Friska

"Bul, Abi dan Umi merestui jika memang kamu dan Arkhan saling mencintai " sambut Umi

"tidak mi, ini salah" Bulan mulai bingung dengan keadaan ini

"Bulan, jika kamu ridho menikahlah dengan ku" Tutur Arkhan juga tak kalah mengagetkan Bulan

"ada apa dengan kalian semua, kenapa seperti ini jika tau akan di nikahkan dengan suami sahabatku sendiri lebih baik aku tidak kembali ke pondok ini !" Suara Bulan meninggi

🌟🌟🌟🌟

Bantu Author mengoreksi jika ada typo ya readers
jangan lupa vote dan komen agar author semangat berkarya

kirimkan kritik dan saran kalian di komentar

Dua Rindu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang