#7 Angin Malam

20 2 1
                                    

Angin malam hari ini sangat lah berbeda seperti malam-malam sebelumnya. Angin ini lebih kencang dari malam sebelumnya,, banyak daun-daun yang berjatuhan,, air laut yang sangat deras dan ombak nya juga lumayan besar.

Ini seperti kejadian masa lalu yang sangat kelam bagi keluarga thunder. Masa lalu yang membuat mereka menyesal sebesar-besar nya. Itu adalah kejadian dimana Petir,, anak kedua dari keluarga Thunder yang menjadi korban nya.

Flashback.

"Daddy.. kok angin malan nya kencang banget yah?" Tanya Voltra yang masih berumur 12 tahun,, Hali juga masih berumur 12 tahun tapi masih tua'an Hali,, Petir yang sudah berumur 13 tahun,, dan Blaze kakak tertua dari mereka berumur 14 tahun.

"Gak Apa-apa kok.. mungkin sebentar lagi akan hujan.. tapi tenang saja.. markas rahasia daddy sudah dekat kok.." Ucap Kepala Keluarga Thunder,, dia bernama Hikaru Alvirno Thunder yang berumur 30 tahun dan istri nya yang bernama Moara Sky Thunder yang juga berumur 30 tahun dan hanya beda 5 bulan dengan Hikaru.

"Iya.. Lily dan Ara jangan takut ya?" Jawab Sang ibunda.

"Iya dong mommy.. kita kan anak yang berani UwU" Ucap Hali dengan senyum yang melekat pada bibir nya.

Angin di sekitaran tempat itu semangkin kencang. Moara yang menyadari hal itu pun langsung memberitahukan hal itu kepada suami nya. Tapi tetap di hiraukan juga,, padahal mereka tidak tahu kalau akan ada bencana yang akan menimpa keluarga mereka. Tiba-tiba ombak yang berada di bibir pantai pun langsung menuju ke arah jalanan tua itu.

"ANAK-ANAK!! BERPEGANGAN SAMA MOMMY SEKARANG!!" Ucap Hikaru memberi perintah. Sementara Moara dia hanya memeluk pinggang suami nya dan tangan yang lain nya sibuk untuk meraih tangan anak-anak nya.

"Hali! Pegang tangan Mommy!!" Hali pun memegang tangan ibu nya lalu ia meraih tangan sang adik yang bernama Voltra. Dan sekarang hanya Petir dan Blaze lah yang masih mempertahankan diri mereka sendiri.

"REN!! AZE!! KALIAN JANGAN NEKAT!!" Teriak Hikaru yang sama-sama kewalahan dengan genangan air yang semakin banyak. Tanpa ada sebuah peringatan ada salah satu anggota musuh Keluarga Thunder.

"K-kau!! BUAT APA KAU DI SINI HAH!!" Ucap Blaze.

"AZE!! REN!! JANGAN MELAWAN MERE- AZE!! AWAS DI BELAKANG MU!!" Teriak Hikaru yang sangat panik. Dan ternyata ada yang berniat untuk membunuh Blaze dari belakang.

Dor~

Bugh~

Sringgggggg~

Brak~

Di tembak, Di tendang sampai sedikit tenggelam di air, Di tusuk, Di tendang lagi sampai terkena pohon. Ternyata,, yang di bunuh bukan lah blaze tapi..

"RENATA!!" -Hikaru & Moara

"KAK REN!!" -Hali & Voltr

"NATA!!" -Blaze

Tubuh Petir sudah terdapat banyak darah yang mengalir. Seketika sunami itu mulai surut dan hanya tersisa beberapa genangan air nya saja. Keheningan larut kepada keluarga Thunder.

"Hahaha.. ternyata anak ini sungguh menyedihkan ya.." Ucap Theo orang yang sudah melakukan semua ini. Theo mengangkat kerah baju petir lalu tertawa sekali lagi.

"Mengapa kau melindungi nya? Manusia payah seperti mu tidak layak untuk hidup Renata Petir Elvarno Thunder~" Ucap Theo lalu menyiapkan tangan yang satu nya untuk memukul Petir.

"S-seharus nya k-kau yang.. t-tidak layak untuk h-hidup dasar m-manusia bodoh AKH!!" Teriak Petir kesakitan karena luka tusukan den tembakan nya yang di pukul berkali-kali oleh Theo.

The Speed - Mafia VersionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang