"D-Dok.. adik saya mau di bawa ke mana??" Tanya Blaze.
"Tenang saja tuan.. nyonya muda Rena hanya di bawa ke ruang rawat. Dan untuk beberapa luka nya bisa kami tangani, kecuali luka tusuk di bagian punggung nya.." Ucap Dokter itu.
"Baik.. saya izin pergi, dan ruang rawat untuk nyonya muda Rena, tuan bisa pergi ke bagian administrasi.." Ucap Dokter itu sekali lagi.
"Ya, Silahkan.." -Blaze, Hali, & Voltra.
"Terimakasih." Ucap Dokter itu lalu pergi.
"Aku.. Aku tidak percaya kalau luka nya separah itu.." Ucap Blaze pelan.
"Padahal.. tadi kak nat baik-baik saja.." Ucap Hali dan Voltra di dalam hati.
·
·
·
"Li, ra.. kalian pulang nya di jam 5 pagi saja ya, soalnya ini sudah terlalu malam untuk kalian pulang ke rumah.." ucap Blaze.
"Oke, nanti aku izinin abang sama kak nata ke bu guru." Ucap Hali yang sedang memegang tangan sang kakak yaitu Petir.
"Makasih" Kata Blaze tapi sayang nya itu tidak di respon sama kedua adik nya.. atau tiga??
Skip
Sekarang jam sudah menunjukkan pukul 04.35 Hali dan Voltra sedang bersiap-siap untuk pulang. Bulan yang tadi menampakkan diri nya sekarang sudah mulai tenggelam dan di ganti kan oleh terbit nya sang fajar.
Hali dan Voltra sudah siap dan ingin segera pergi, tapi mereka ingin berpamitan dulu ke abang nya yaitu Blaze.
Ternyata Blaze sedang malihat matahari terbit dari jendela kamar rumah sakit walaupun tidak terlihat jelas karena terhalang gedung-gedung.
"Bang Lazey~ aku dan ara izin pulang ya bang.." Ucap Hali sambil melihat ke arah yang berlawanan sambil makam permen.
"Ya, Jangan lupa untuk izinin abang dan kakak mu ya.." -Blaze
"Iya kok tenang aja, nanti aku bilang kalau kak ren lagi di rawat dan abang lagi nungguin kak ren deh.. gampang kannn" ucap Voltra bersemangat, entah apa yang ia makan barusan.. padahal tadi murung dan Sekarang malah jadi riang.
"Ya udah bang gua pergi dulu yak" Ucap hali sambil berlari ke arah pintu keluar dan di ikuti oleh Voltra.
"Oi tungguin gua lah!!" Ucap Voltra dalam kejauhan.
Blaze yang melihat itu pun hanya tersenyum tipis lalu melihat adik nya yang sedang terbaring lemas. "Kapan kamu bangun ren.."
·
·
·
Di posisi Hali dan Petir
Sekarang mereka sedang berada di depan gedung rumah sakit. Niat nya Voltra ingin memesan Taksi online, tapi di larang oleh kakak nya Hali.
"Terus kita pulang nya naik apa kak Halilintar Sky Thunder.." Kesal Voltra.
"Yaelah, gua udah suruh sopir rumah untuk bawain mobil." Ucap Hali dengan santai nya lalu mengambil kunci mobil nya.
"Untung sayang..^^" Batin Voltra.
Setelah sampai di tempat parkiran, Hali dan Voltra langsung pulang agar tidak ketinggalan sekolah.
Saat di rumah hali dan voltra langsung mandi dan siap-siap ke sekolah. Tanpa mereka sadari, mereka berdua telah melupakan kedua orang tua nya.
Di saat ingin sarapan hali dan voltra menemukan kedua orang tua nya yang sedang sarapan. Lalu Hali menyapa kedua orang tua nya dengan senyuman dan di ikuti juga oleh Ara.
"Good morning my mother and my father!!" Ucap Hali dan Voltra, lalu mereka berdua duduk di meja makan sambil memakan sarapan pagi mereka.
Lalu tidak ada angin maupun hujan, tiba-tiba Moara menanyakan tentang keadaan Petir sekarang.
"Sekarang keadaan kakak kalian gimana?" -Moara
"Kak Nat masih belum sadar moms.." Ucap Hali dengan nada lembut dan pelan.
"Ee.. oh ya Hali, kamu bisa bawa mobil kan?" Tanya Moara untuk mengembalikan suasana yang baru.
"Bisa kok moms.. memang nya kenapa?" Tanya Hali.
"Jadi gini, tadi suster yang ada di rs *** nelpon mamah kalau kemungkinan kakak kalian akan sadar hari ini, tapi mommy gak tau kapan.." Jawab Moara sambil tersenyum bahagia dan Hali dan Petir pun juga tersenyum bahagia setelah mendengar kabar baik itu.
"Jadi, nanti kalian bawa semua anggota kita yang ada di sekolahan kalian untuk menjenguk ren ya.." Jawab Haruka.
"Siap kapten" Ucap Hali dan Voltra sambil hormat ala-ala bajak laut lalu berpamitan untuk pergi ke sekolah.
Hali dan Voltra pergi ke garasi untuk mengambil mobil Hali dan langsung berangkat ke sekolah. And untuk hari ini sepertinya akan ada kabar baik dan buruk nya.. Ada yang tau??
Di rumah sakit, Blaze hanya menatap adik pertama nya itu. Jujur, ia tidak pernah melihat adik pertama nya ini sakit sampai separah ini, jadi ini adalah hal yang baru untuk nya.
Waktu tetap berjalan, sampai ada seseorang dokter dan suster yang memasuki ruangan adik nya.
"Permisi tuan, saya ingin mengecek keadaan nyonya muda Rena.. Apa boleh?" Ucap dokter dengan senyuman khas nya.
"Oh baik silahkan" Ucap Blaze.
Sekarang blaze hanya melihat adik pertama nya yang sedang di cek keadaan nya. Entah kenapa perasaan nya kali ini tidak enak.
•
POV Blaze.
•
"A-Apa??" Ucap Suster itu.
"Sus tolong pindahkan nyonya muda Rena ke ruang ICU ya.." -Dokter
"R-Ruang ICU??"
Akhirnya suster itu membawa Nata (Petir) ke ruang ICU, sedangkan dokter tersebut mendekati Ku dan menatap ku dengan tatapan yang sangata sulit di artikan.
"A-Adik saya k-kenapa dok??" Tanya ku gugup.
"Maaf tuan, Tadi di saat kami memeriksa keadaan nyonya muda, tiba-tiba keadaan nyonya muda menjadi tidak stabil dan luka tusuk nya semakin parah.. dan kami terpaksa membawa nyonya muda ke ruang ICU.. Tapi, kami akan berusaha untuk menyembuhkan luka nyonya muda.." Ucap Dokter itu sambil menundukkan kepala nya ke arah ku.
Aku hanya menghela nafas panjang dan memerintah kan dokter itu untuk pergi..
"Baiklah, kau boleh pergi.. aku akan mengurus administrasi nya.." Ucap ku pelan dan menatap jendela kamar.
"Baik tuan" Ucap Dokter itu, lalu langsung pergi meninggalkan ruangan ini.
Aku terduduk pelan untuk menenangkan pikiran ku. Sekarang kepala ku sangat pusing, bahkan pandangan ku sedikit kabur.
"Ada Apa Dengan Mu Saat Ini??"
..
Hey yowww
Maaf nih kalau alur cerita nya berantakan, soalnya aku masih pemula untuk membuat cerita yang bagus seperti sepuh sepuh di luar sana.By the way.. maaf niwhhh kalau aku upload nya lama soalnya aku lagi sibuk pake banget... And Aku juga punya book lain yang harus ku urusss
Owkeh babayyyy guyss
See You Next Time..~
KAMU SEDANG MEMBACA
The Speed - Mafia Version
General FictionThe Speed adalah organisasi mafia yang paling kejam. Mereka sangat hebat dalam menembak, menggunakan pedang, bertarung, bahkan hacker nya pun tak main-main hebat nya. Organisasi The Speed terdiri atas 15 orang lebih dan kalau di lihat-lihat umur mer...