#8 Korban dan Rencana

25 2 0
                                    

Pukul 19.45 Petir baru sampai ke markas. Ia sedang menunggu di ruang parkir rahasia,, ia berharap kalau saudara nya yang lain cepat sampai. Karena saat mereka semua menyuruh petir untuk pergi duluan,, petir melihat ekspresi mereka yang seperti orang trauma, takut, dan cemas.

Angin di luar semakin kencang,, kondisi seperti ini lah yang Petir khawatir kan jika ia pergi duluan dan meninggalkan teman atau salah satu keluarga nya. Walaupun petir sedanh khawatir tapi Wajah nya masih terlihat datar dan tanpa menampilkan wajah cemas dan takut.

Tiba-tiba ada suara kendaraan yang melaju sangat kencang ke arah parkiran mobil. Petir langsung menghampiri nya dan ternyata itu adalah mobil Blaze, Hali, dan Voltra.

"Heh.. gua mau minta penjelasan dari kalian.." Sambut Petir dengan sebuah pertanyaan.

"Sabar.. gua aja baru turun dari mobil.." Ucap Hali lalu mengunci kembali mobil nya.

"Kita masuk dulu lah.. mumpung belum jam 8.. kita ke ruangan daddy sama mommy yuk.." Ajak Voltra kepada abang kakak nya ini.

"Gua gak ikut !" Ucap Petir.

"Kenapa? Lu marah sama kita?" Tanya Blaze.

"Gak ! Gua mau nungguin si Ice dulu.. dia belum datang soalnya.."

"Yaudah.. tapi jangan sampai lu keluar markas !" Ucap Blaze lalu pergi meninggalkan Petir lalu di susul oleh hali dan voltra yang berada di belakang nya.

"Ice.. kok lu lama banget sih." Gumam Petir yang khawatir akan keadaan Ice.


















































































---------------------

Tok tok tok

"Masuk"

Cklek

"Aze? Lily? Ara? Kalian sudah sampai? Di mana Ren?" Tanya seorang perempuan yang rata-rata umur nya itu 30 tahun tapi masih kelihatan muda dan nama nya adalah Moara Sky Thunder.

"Kak Nata lagi nunggu teman nya di parkiran moms.." Ucap Hali.

"Heh ! Kita kan udah janji kalau kita di luar rumah itu manggil nya Mamah sama Papa bukan Mommy sama Daddy !" Ucap Blaze sambil menyenggol Hali.

"Iya iya.. aku kan belum terbiasa bang.." Ucap Hali.

"Jadi? Mengapa kalian kemari? Tumben banget.." Tanya Seorang Laki-laki yang bernama Hikaru Elvarno Thunder.

"Huh.. tadi.. ee a-ada.." Ucap Voltra terbata-bata karena dia teringat dengan masa lalu nya itu.

"Ada apa? Kalian jangan bikin kami penasaran dong.." Ucap Moara tersenyum tipis.

"Angin malam.. mah.. pah.." Ucap Blaze yang ingin menghilang kan ingatan masa lalu nya.

"A-apa? J-jangan sampai kejadian itu terjadi lagi.. mamah gak mau ada yang menjadi korban lagi.." Ucap Moara panik.

"Iya mah.. untung saja tad-"

"ICE!!"

"I-itu bukan nya suara kak nata ya?" Tanya Voltra.

"Astaga ! Ice telah di serang ! Cepat bawa kotak p3k ke ruang parkir !" Ucap Hikaru memerintahkan anak nya untuk segera ke tempat Ice berada. Mereka semua keluar dari ruangan itu lalu menuju ruang parkir agar mereka tau seberapa parah nya luka ice.

Saat mereka sudah sampai di ruang parkir rahasia itu,, mereka di kejutkan dengan sedikit tetesan darah. Lalu mereka melihat Petir yang sedang menghampiri Ice.

The Speed - Mafia VersionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang