#11 Malam Keberhasilan

26 2 0
                                    

Salah satu Markas Mafia yang tadi nya baik-baik saja, sekarang malah di banjiri oleh darah dan mayat. Pengeroyokan demi kebaikan lah yang di lakukan oleh organisasi mafia yang bernama The Speed.

"Apa kalian berhasil??" Ucap Sang ketua The Speed yang bernama Hikaru.

"Tentu saja.. jika kita tidak berhasil, buat apa kita berada di sini." Ucap Perempuan yang terkenal akan kesadisan nya.

"Sudahlah Nat.. Sebaiknya kita segera kembali ke markas untuk menaruh barang-barang ini.." Ucap Blaze sambil menunjuk ke arah alat-alat yang tepat nya sih senjata-senjata yang memang berbahaya bagi yang belum bisa menggunakan nya.

"Banyak banget gilaa.." Ucap Voltra.

"Udah.. buruan sana bantuin Nata bawa barang-barang nya, oh ya.. nanti saat sudah sampai di markas jangan pulang dulu, soalnya saya akan berbicara kepada kalian semua, Baiklah Saya Pergi dulu. Sisa nya Blaze dan Petir yang mengetuai.." Ucap Hikaru lalu di angguki oleh para anggota nya.

Hikaru dan Moara pun pergi dari tempat itu menggunakan mobil pribadi mereka. Setelah itu Petir dan Blaze menyuruh yang lain untuk membawa barang-barang itu ke mobil yang sudah di siapkan.

Skip saat sudah sampai ke Markas mereka, lalu Petir menyuruh yang lain untuk menaruh senjata-senjata itu ke ruangan khusus.

"Guys! Kalian tolong bantu untuk membawa senjata-senjata ini ke ruangan ya, soalnya gua mau laporan dan kasih flashdisk dan dokumen yang kita dapat ke bokap dan nyokap gua." Ucap Petir lalu langsung meninggalkan mereka semua untuk menuju ke ruangan nyokap dan bokap nya berada.

Setelah sampai ke ruangan bokap nya, Petir langsung mengetuk pelan pintu yang ada di depan nya lalu membuka nya, dan ternyata benar.. orang tua nya ada di ruangan tersebut.

"Ada apa Sayang?" Ucap Moara ke anak kedua nya.

"Nggak.. hanya mau kasih Flashdisk dan dokumen ini aja. Oh ya, tadi.. aku bertemu.."

"Bertemu siapa?" Tanya Moara dan Hikaru hanya mendengar sambil melihat dokumen yang mereka dapat kan daei markas musuh.

"N-Nero.. dan.. Theo.." Ucap Petir pelan lalu meninggalkan ruangan itu secepatnya. Dan sekarang ruangan itu sunyi dan tidak ada yang merespon apapun tentang apa yang di katakan Petir tadi.

"N-Nero.. ternyata masih hidup.. tapi, bagaimana bisa Petir tau tentang.." -Hikaru

"Theo.." -Moara


Skip di saat para anggota The Speed berkumpul.

·

·

·

"Okeh.. jadi, untuk keberhasilan kita kali ini.. saya aku memberikan kalian bonus yang jarang sekali saya kasih ke kalian. Jadi, kira-kira kalian mau uang tambahan atau liburan ? Atau kalian mau dua-dua nya?" Ucap Moara dengan wajah gembira nya.

Semuanya sibuk memilih pilihan nya masing-masing, ada yang pilih uang tambahan, ada yang pilih liburan, dan ada yang juga pilih dua-dua nya. Sampai ada seseorang yang menyampaikan pendapat nya.

"Mohon maaf jika saya lancang, tapi menurut saya.. sebaiknya setiap anggota mendapatkan bonus nya masing-masing dan untuk yang ingin liburan.. umn.. OH ! Kita liburan bareng-bareng aja gimana ?!" Ucap orang itu yang bernama Zidan.

Zidan adalah teman masa kecil nya Blaze. Jadi, di saat anggota The Speed ada yang mengundurkan diri, Blaze mengajak Zidan untuk gabung dan ternyata sekarang Zidan sudah menjadi pasukan inti nya The Speed.

"Ide kamu bagus juga zidan.. hm ! Baiklah untuk tunai, kalian akan mendapatkan 20jt untuk 1 orang dan untuk liburan nya kalian ingin ke mana ??" Ucap Hikaru dan di angguki saja oleh Moara dan anak-anak nya.

"Kak ! Kak nata kalau liburan mau pergi ke mana?" Tanya Hali dan Voltra kepada sang kakak.

"Umn.. mungkin ke villa pegunungan atau.. villa di daerah pantai.. soalnya Vibes nya bagus untuk refleshing dan menenangi diri untuk bersantai.." Ucap Petir.

"Eh ! Tapi, kayak nya lebih seruan di pegunungan sih.. soalnya ada hawa sejuk nya gitu, dan kalau malam kita bisa melihat matahari tenggelam, and.. vibes nya itu tenang banget cuyy.." Ucap Petir sambil senyum-senyum sendiri.

"Ide kamu bagus juga dek.." Ucap Blaze lalu dengan gercep langsung melaporkan nya kepada sang ketua atau nyokap dan bokap nya sih.

"GUYS !! GIMANA KALAU KITA NGINAP DI VILLA PEGUNUNGAN !!" Teriak Blaze sambil berdiri.

"SETUJU!!" Teriak semua anggota.

"Baiklah untuk liburan kali ini kita ke Villa pegunungan ya, and kita akan berangkat. Silahkan di siap kan apa saja yang ingin di bawa ke sana, and untuk uang nya kita kumpul lagi besok di sini setelah kalian pulang sekolah. Jadi, di mohon pengertiannya sekian dari saya, seluruh anggota sudah boleh pulang kecuali yang luka parah saja seperti Petir." Ucap Hikaru.

"Dek, masih kuat?" -Blaze

"M-Masih kok b-bang.. ugh.."

Brukk!

"Nata!!" -Blaze

"Astaga Ren.. Aze, bawa ren ke rs biasa ya.. semua ini agar kami yang urus.." Ucap Moara panik.

Blaze membawa Petir ke rs dan di temani oleh ke 2 adik nya yang lain. Sesampai nya di rs *** Petir langsung di bawa ke ruang IGD.

"Semoga saja luka kak ren gak terlalu parah.." Ucap Hali lesu.

"Ya.. semoga saja.."

·

·

·

Setelah menunggu cukup lama, akhirnya dokter yang tadi nya sedang memeriksa keadaan Petir pun keluar dari ruang IGD. Tapi aneh nya Perawat-perawat yang lain pun keluar dengan membawa tubuh Petir yang tidak berdaya.

"D-Dok.. adik saya mau di bawa ke mana??" Tanya Blaze.



















·⚜·

Author Note's :: Hallow epribadieh ! Pakabar nich? Sorry klo cerita nya sering gantung dan mohon maaf untuk chap kli ini tuh dikit- soalnya untuk di chap selanjutnya bakalan ada yang sekarat- mungkin beberapa dari kalian sudah bisa menebaknya :)

Ok guys ! Thanks udh baca chap yang membagongkan Ini, sekian dari author tercinta kalian ini.. See you Baby~~

Muachhh~

The Speed - Mafia VersionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang