hanya kita

139 34 12
                                    

"Ridys! " panggil Vanter melihat adiknya itu terduduk menonton pertandingan basket.
"Hai kak " sapa Ridys menyengir.
"Ngapain? " tanya Vanter.
"Cuman ngeliat pertandingan basket kak sekaligus cewek cewek cantik cheerleader seru banget" jawab Ridys.

Vanter pun menghela nafas lelah.

"Pulang! " titah Vanter tegas.
"Bentar dong kak Shakila juga ada di sini sebagai calon kekasih yang baik mending aku nungguin dia" tolak Ridys menjelaskan.
"Shakila " beo Vanter bingung.
"Tuh liat sendiri" tunjuk Ridys, Vanter menatap tak percaya.
"Benar benar tak bisa di percaya " celetuk Vanter bergumam pelan.
"Semangat Shakila sayang! Kamu pasti bisa! " sorak Ridys menyemangati heboh.
"Udah jadian? " tanya Vanter heran.
"Belum kak masih pdkt kan belum resmi masih calon" jawab Ridys sambil menggeleng.
"Oh " paham Vanter ber oh.

Sorakan demi sorakan memenuhi lapangan basket yang sedang bertanding membuat Vanter tidak bisa mendengar apa apa.

"Aku tidak bisa mendengar apa apa di sini terlalu berisik, Ridys kakak akan pergi ke rumah tunangan kakak" pamit Vanter langsung pergi meninggalkan adik nya.
"Okey titip salam hangat buat kak Shera yang imut ya kak " pesan Ridys sebelum kakaknya menjauh.

"Shera sedang apa? " tanya Vanter bingung ketika ia melihat Shera sok sibuk.
"Oh kulkas sini deh " suruh Shera.
"Tidak! Kamu pasti menyuruh ku untuk melakukan sesuatu yang memalukan " tuduh Vanter ia sudah was was.
"Duh udah tau ternyata " kekeh Shera tersenyum paksa.
"Ck Shera " decak Vanter.
"Ayolah kulkas ini tidak aneh kok cuman sedikit memalukan " bujuk Shera memelankan suaranya tapi masih di dengar oleh Vanter secara samar samar.
"Apa yang kamu rencana kan? " tanya Vanter berusaha tetap sabar.
"Lihat lah " jawab Shera menunjukkan sesuatu sontak saja Vanter membelalak kan mata nya.
"Kamu ingin aku memakai itu ?! Itu seperti preman!! " teriak Vanter protes.

"Bukankah ini akan membuat mu semakin ganteng seperti di film film yang aku tonton lagi pula ini pakaian mafia" puji Shera.
"Menyesal aku datang " sesal Vanter.
"Tenang saja hanya aku yang melihat nya ayo coba " pinta Shera langsung memakaikan nya.
"Nyaman juga " lirih Vanter ia kini berubah style.
"Aaaaaa makin ganteng!!" senang Shera berteriak kegirangan.
"Foto aku " ujar Vanter menyuruh Shera mengambil foto.
"Tunggu sebentar kamera ku ada di kamar aku akan mengambil nya jangan di lepas dulu ya! " perintah Shera bergegas ke kamar nya.

"Aku kembali ini dia kamera nya ayo berpose keren" kata Shera mulai memfoto.
"Biasa saja Shera tidak usah berlebihan " kata Vanter menatap jengah.
"Mau berfoto berdua " tawar Shera.
"Emang nya sudah selesai ? " tanya Vanter.
"Sudah dong aku akan meletakkan nya di dinding kamar aku " jawab Shera menyimpan kameranya & mengambil hpnya.
"Baiklah " kata Vanter memeluk pinggang Shera.
"Kulkas berhenti lah memeluk ku geli!nanti ada orang liat " kata Shera kegelian.

"Kamu bilang hanya kita di sini jadi tidak ada orang " bisik Vanter masih setia memeluk Shera.
"Hua Vanter!! " teriak Shera merengek.

Vanter pun berpura-pura tidak mendengar teriakan Shera yang memekik di telinga nya.

'Ini menyenangkan ' batin Vanter tersenyum tipis.

Episode selanjutnya: kejadian tak terduga?

 I Love My Enemy Turned Out To Be My Fiance  [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang