hidup & mati cinta kita

94 11 0
                                    

One more chapter 😁

I thank you for reading this story from start to finish
Pray for a second season, okay?

★★★★★★★★★

"Tiang listrik" panggil Shera.
"Apa? Ada yang ketinggalan lagi?" tanya Vanter heran.
"Oh tidak kok tapi boleh ga aku ke rumah nya Sherly" jawab Shera, meminta izin.
"Berdua sama aku" cetus Vanter.
"Yah oke ayo jalan tiang listrik" santai Shera, segera Vanter menggandeng tangan calon tunangan nya dengan erat.
"Pendek lihat ke depan aku tau kamu terpesona atas kegantengan ku tapi jangan berlebihan lihatnya" sombong Vanter narsis, sedangkan Shera bergidik ngeri melihat narsisme calon tunangannya.
"Lama lama kamu makin narsis ya ck ck hadeh tiang listrik tiang listrik" malas Shera.
"Aku hanya mengatakan fakta pendek dasar kecil" gerutu Vanter.
"Maksud mu kecil?!" tanya Shera sewot.
"Badan kamu itu seperti anak SD kan ya sudah makanya kamu cocok banget di panggil pendek" jawab vanter enteng.
"Kamu aja ke tinggian!" kesal Shera.
"Cie ga terima cie" goda Vanter.
"Dah lah mau pulang aja" lelah Shera, ia melenggang pergi meninggalkan Vanter.
"Shera! Tunggu!!" teriak Vanter sembari menyusul.

"Jadilah pasangan hidup ku."

"Jadilah ayah dari anak anak ku."

"Satu hal yang ku mau."

"Ku ingin di lamar mu."

"Suara yang indah" lirih Vanter.
"Hum yuhuu selesai!" senang Shera.
"Sedang apa dek?" tanya Vanter.
"Kepo amat lo tiang! Gue lagi main piano tau!" jawab Shera ketus.
"Maksudnya lo gue?! Wah pasti ajaran Reisa sama Ridys! Mereka ngajarin kamu apa lagi hah?!" todong Vanter sedikit emosi.
"Engga papa ini bukan salah mereka berdua tiang listrik udah jangan marah marah mulu nanti cepat tua lho kamu" tutur Shera.
"Tunangan ku yang manis lucu serta imut" puji Vanter tersenyum manis.
"Cantik nya juga jangan lupa" koreksi Shera percaya diri, sedangkan Vanter memutar bola matanya dengan malas.
"Bawel iya iya cantik tapi cengeng! Cantik cantik cengeng huh!" gemas Vanter.
"Idih mana ada" elak Shera.
"Mini idi" tiru Vanter mengejek.
"Kamu mau aku pukul? Awas ya sini kamu!!" emosi Shera.
"Kabur ah dah dah pendek" jahil Vanter sambil melambaikan tangan, dia berlari tentu saja di kejar langsung oleh Shera.
"Tiang listrik!!" amuk Shera berteriak.

Di sisi lain...

"Nah itu juga Kai ambil 4 ya!" suruh Shoujo seenaknya.
"Oi Shoujo! Dari tadi aku terus di suruh suruh sedangkan kamu ga lakuin apa apa! Maksudnya apa tuh?!" protes Kaiga.
"Suami harus menuruti perintah istri" celetuk Shoujo.
"Mana bisa gitu SHOUJO ZAURA!!" teriak Kaiga menggelegar, Shoujo merenggut tiba tiba ada ide yang sangat jahil melintas di benak.
"T-tapi i-inikan b-buat c-calon a-anak k-kamu j-juga Kai! Masa kamu tega sama aku!" lebay Shoujo, ia mengeluarkan air mata buayanya sok nangis.
"Lah kok malah nangis? Shoujo kamu kenapa?" bingung Kaiga memanggil.
"Jangan sentuh aku! Aku jijik sama kamu! Pergi jauh sana! Aku bisa mengurus bayi ini tanpa kamu!" drama Shoujo, Kaiga semakin bingung.

Terdengar suara bisik bisikan dari beberapa orang di sekitar mereka berdua.

"Eh mereka udah nikah? Apa ya?."

"Kayaknya sih begitu liat tu ceweknya perutnya seperti lagi mengandung."

"Wah parah padahal masih kecil."

"Mana cowoknya ga mau tanggung jawab lagi."

"Ck mau enaknya doang setelah itu malah di tinggalin, ga gentleman banget."

"Kalau aku udah langsung cerai jika memang bener ada cowok kayak gitu."

Kaiga meringis mendengar nya sementara Shoujo tersenyum kemenangan drama nya tadi tidak sia sia.

'Bagus Shoujo Zaura ini ternyata rencana kamu awas di rumah entar!' batin Kaiga geregetan.

'Hehehe hanya drama kecil Kaiga Galaxsi, biar apa? Ya biarin' tawa Shoujo dalam hati.

"Ayo kita pulang" ajak Kaiga merasa malu.
"Siap bos" balas Shoujo.
"kamu ya Shoujo membuat ku setengah malu tau ga? Iya sih aku emang salah tadi tapi jangan gitu juga Shoujo!" omel Kaiga.
"Duh maaf maaf Pak suami janji deh bakal ngulangin" cengir Shoujo, Kaiga melotot ia pun menjewer telinga istrinya.
"Bilang apa tadi? Bakal mengulangi lagi? Benar benar ya! Dasar gadis nakal!" geram Kaiga.
"Aw aws sakit pak suami! Tidak berperikemanusiaan! Kdrt ini namanya pak suami!" rintih Shoujo.
"Matamu! Dah ayo turun kita sudah sampai!" sungut Kaiga, Shoujo mendumel ia segera turun.
"Papi mertua! Mami mertua!! Kai marahin Shoujo tadi di mall!" adu Shoujo merengek.
"Ya ampun Kai! Kok kamu gitu sama istri kamu??" tanya sang Mami.
"Lho Mami nyalahin Kai? Shoujo tu malu maluin Kai di depan banyak orang jadi ini bukan salah Kai dong Mi" jawab Kaiga membela diri.
"Tapi ga usah bentak aku juga!" sebal Shoujo.
"Sudah sudah dua duanya salah kalian! Papi ga bisa bela siapa siapa disini" lerai sang Papi pusing.
"Pi!" panggil Kaiga tak percaya Papi nya sendiri tidak membelanya.
"Papi mertua" murung Shoujo.

Oke kita kembali ke Shera dan Vanter yang sudah berdamai secara paksa oleh Zeo.

"Senyum nya mana?" tanya Zeo, mereka berdua tertekan batin.
"Nanti aja kak lagi libur" jawab Shera ngelantur.
"Senyuman mana bisa libur Shera" heran Vanter.
"Ikuti saja pinta ku Vanter Alexondra" sarkas Shera berbisik.
"Not Vanter Alexondra Alaska" perintah Vanter.
"Malam ini adalah malam pertunangan kalian" beritahu Zeo.
"What bukannya sebulan lagi? Cepat banget" tanya Shera kaget.
"Ga tau protes sama Daddy & Mommy aja jangan ke kakak" jawab Zeo menggeleng.
"Oke nanti Shera protes" kekeuh Shera.

Skip malam 🌃

"Ayo pasangkan cincin pertunangan kalian" titah Papanya Vanter.
"Baiklah Papa❄❄" balas Vanter dingin, ia memasang sebuah cincin di jari manis Shera yang telah resmi jadi tunangan nya.
"Sekarang giliran kamu Shera" suruh sang Daddy.
"Hah Oke" balas Shera, melakukan hal yang sama seperti Vanter.
"Pernikahan mereka berdua kapan Dad?" tanya Zeo, Shera mendelik.
"Saat Vanter & Shera lulus SMA" jawab sang Daddy.

"Syukur lah masih lama" gumam Shera.

"Yah ga ada ponakan dong" sedih Zeo menyeletuk.
"Wes karepmu ponakan! Kakak aja yang nikah gimana?!" tanya Shera ngegas.
"Enggak masih mau jomblo kakak dek" jawab Zeo agak cengengesan, Shera menghela nafas lelah.
"Ide kamu Shera bagus juga baik selanjutnya Zeo menikah sama anak teman bisnis Daddy bagaimana Mom?" usul sang suami bertanya.
"Kalo Mommy setuju setuju aja Dad" jawab sang istri, Zeo memelas seperti anak kecil ia tak terima.
"Mom! Plis jangan gitu sama Zeo!" rengek Zeo, sang mommy tidak menggubris rengekan nya.
"Pft sabar ya kakak ku rasakan itu!" ledek Shera menahan tawa, ia melampiaskan nya pada Vanter dengan memukul mukul bahunya.
"Tawa itu ibadah jadi tawa saja jangan aku yang kena mukul kamu" tajam Vanter, Shera hanya mengedipkan matanya genit.

➴➵➶➴➵➶➴➵➶➴➵➶➴➵➶**✿❀○

Episode terakhir: semuanya berakhir bahagia

Hai guys ga nyangka ternyata udah mau tamat aja
Good bye All 👋👋
Semoga kita bertemu kembali di season 2

 I Love My Enemy Turned Out To Be My Fiance  [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang