cerita cinta Shakila

117 34 14
                                    

"Dih sasimo tuh nama nya" gerutu Shakila.
"Kila kita itu harus memiliki pasangan yang banyak biar bisa jadi babu kita" ajaran sesat Shera.
"Kakak mah enak banyak yang suka sementara aku di tembak aja belum pernah" celetuk Shakila.
"Heh ada taktik nya tau " kekeh Shera.
"Apa ? " tanya Shakila ingin merubah nasibnya.
"Sini! " suruh Shera membisikkan sesuatu.
"Oh gitu okeh " balas Shakila lalu melakukan tos bersama kakak sepupu nya.
"Dah kamu pulang gih sana" usir Shera.

"Kejam nya " alay Shakila.
"Bukan kejam tapi ini udah mulai sore nanti di cariin" nasihat Shera.
"Oh ya lupa sesuatu jangan rindu ya kak" pesan Shakila langsung pergi.
"Pede banget tu anak" pikir Shera heran.
"Hoam sore Sher " sapa Zeo sambil menguap.
"Mandi kak bau tau" suruh Shera menutup hidungnya.
"Orang lagi bangun tidur masa udah di suruh mandi" sungut Zeo.
"Pantesan kakak jomblo orang jarang mandi gimana cewek cewek mau sama kakak" ledek Shera.
"Eh kakak itu seleb di sekolah" sombong Zeo.
"Tapi masih jomblo" cetus Shera masih meledek.

Zeo pun melemparkan sendal nya ke arah Shera tapi bisa di hindari oleh anak itu.

"Hehehe gak kena" tawa Shera nyengir.
"Dah lah " pasrah Zeo.
"Yee kak Zeo udah pasrah aja ayo kak lempar lagi"sebal Shera menyuruh.
"Ga ada yang bisa di lempar lagi " kata Zeo.
"Tuh kan ada vas bunga punya Mommy kenapa gak di coba aja" kata Shera sambil menunjuk ke arah vas bunga.
"Ogah! Mending kakak mandi " kata Zeo segera kabur dari sang Adik.
"Pengecut!! " teriak Shera pada kakaknya.
"Shera! Zeo! Mommy pulang! " panggil sang Mommy.
"Selamat sore Mom " cengir Shera.
"Shera kamu antar undangan ini ya ke tetangga baru " perintah sang Mommy.
"Aku itu capek Mom masa di suruh suruh terus" keluh Shera berpura-pura capek (padahal sebenarnya ia malas).

"Halah capek apaan orang kamu aja padahal enggak ngerjain apa apa di rumah Sher " sahut Zeo tiba tiba sudah di samping sang Mommy.
"Hua kaki kiri ku terkilir! " drama Shera memegang kedua kakinya.
"Ya sudah Zeo kamu yang nganterin " suruh sang Mommy memberikan undangan itu anak pertama nya.
"Undangan apa ini? " tanya Zeo bingung.
"Undangan pertunangan Shera & Vanter" jawab sang Mommy menjelaskan singkat.
"Terlalu cepat Mom " kesal Shera.
"Masih tunangan Sher bukan nikahan gapapa kan cepat" koreksi sang Mommy berdebat.

Zeo sweatdrop saat mendengar itu sementara Shera hanya bisa pasrah toh dari pada dia di suruh suruh.

"Pergi dulu ya Mom! Shera! " pamit Zeo bergegas lari.
"Kamu harus contoh tuh kakak kamu mau di suruh sama Mommy sementara kamu gak mau" tutur sang Mommy.
"Mom aku tuh beda sama kak Zeo jadi jangan di sama kan dia jomblo " pinta Shera merengek.
"Hihihi iya enggak " balas sang Mommy terkekeh kecil.
"Daddy mana mom? " tanya Shera.
"Hm Daddy lagi kerja di luar kota jadi bakal gak pulang beberapa hari" jawab sang Mommy.
"Semoga Daddy gak ketemu janda muda saat di luar kota" harap Shera mengejek Mommy nya.

"Uang jajan kamu Mommy potong" ancam sang Mommy sinis.
"Tenang aja Mommy dengar dengar tetangga baru kita itu duda loh tapi punya dua anak" gosip Shera.
"Lah terus apa hubungan sama Mommy " heran sang Mommy.
"Mommy kan masih muda yah siapa tau terpikat sama duda itu umur nya masih 35 tahunan " ujar Shera.

Sang Mommy siap siap mengambil sapu untuk memukul anak bungsu nya yang suka sekali mengejek nya.

"Canda Mom " tawa Shera.
"Mending kamu masuk ke kamar sebelum Mommy jewer kamu " celetuk sang Mommy sedikit emosi.
"Jangan marah marah Mom nanti cepat tua" ejek Shera kembali setelah itu buru buru ke kamar nya.

'Kok bisa ya aku punya anak kayak gitu padahal dulu gak ngidam aneh aneh' batin sang Mommy meringis.

Episode selanjutnya: panggilan baru

 I Love My Enemy Turned Out To Be My Fiance  [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang