Hari-hari telah berlalu, tak ada yang berubah dengan kehidupan seorang gadis bernama Zyva, selain kehidupannya di dunia perkuliahan. Ya semenjak hari dimana ia bertemu dengan seorang cowok bernama Adzlan Arkarna Al-Farezel kehidupannya berubah 180°.Cowok itu seperti hantu yang berada dimana-mana. Seperti sekarang, pagi ini Zyva sedang berada di sebuah cafe favorit nya-cafe awan, tak sengaja matanya melihat seseorang yang amat dikenali nya. Siapa lagi kalau bukan Adzlan yang seperti hantu itu?.
Namun ia sedikit bingung, kenapa kakak tingkatnya itu memasuki sebuah bangunan yang membuat matanya melotot seketika. Kenapa dia berada di situ? Pikir Zyva. Zyva langsung menghubungi Ririn.
"Hallo, ada apa? Ganggu orang lagi maraton aja." Kesal Ririn karena kegiatan nonton nya keganggu.
"Hallo, Rin, Lo udah liat foto yang gue kirim?." Tanya Zyva tak menghiraukan kekesalan Ririn.
"Foto? Foto apa?."
"Lo liat dulu makanya."
Walaupun kesal Ririn tetap membuka notif dari Zyva. "Udah gue liat. Ngapain lo ngirim foto Ka Adzlan? Lo suka sama dia?."
"İdih amit-amit, enggak bakal gue suka sama dia." Balas Zyva. "Gue cuma mau nanya itu ngapain dia masuk ke situ?."
"Lah emang lo nggak inget sekarang hari apa?."
"Minggu."
"Yaudah, Ka Adzlan memang sering ke sana setiap minggu."
"Lah ngapain?." Tanya Zyva masih tak paham.
"İbadah lah ya kali jualan."
"Jadi maksud lo Ka Adzlan non Islam gitu?."
"Ehemm."Jawaban dari Ririn membuat Zyva terdiam, ia langsung mematikan sambungan telpon secara sepihak.
📖
Saat tiba di pekarangan rumahnya, Zyva sempat bingung karena ada sebuah mobil di sana. "Apa ada tamu?." Tanya Zyva pada diri sendiri. Gadis itu turun dan langsung memasuki rumahnya.
"Assalamualaikum." Salam Zyva yang mendapat balasan dari dalam.
"Eh sayang kamu udah pulang," ucap mamah Zyva. Gadis itu langsung melangkah memasuki rumah menghampiri orang-orang yang berada di ruang tamu.
"Kak Abhizar, ko di sini?" Tanya zyva menatap Abhizar bingung.
"Abhizar mau ngajak kamu keluar sayang," balas papah Zyva.
"Iya Zyva saya mau ngajak kamu main keluar, mau kan?" Tanya Abhizar meminta persetujuan Zyva.Gadis itu terlihat berpikir. "Gimana ya kak, aku baru banget balik dari luar," ucap zyva tak enak hati.
"Enggak apa-apa Zyva, kasihan kan Abhizar jauh-jauh dateng masa kamu nya nggak mau," sahut papah Zyva membuat gadis itu tidak bisa menolak.
Gadis itu mengangguk lalu pamit izin kepada kedua orangtuanya.📖
"Kita mau kemana kak,? Tanya Zyva memecah keheningan.
"Kamu maunya kemana?" Tanya balik Abhizar sembari fokus menyetir.
"Ko Kakak nanya aku? Kan kakak yang ngajak"
Ya emangnya kamu nggak mau pergi kemana gitu?"
"Enggak,"
Abhizar mengangkat sebelah alisnya. "Serius?" Tanya Abhizar yang dibalas anggukan gadis itu.Akhirnya mereka berdua pergi ke tempat yang direncanakan Abhizar.
"Kakak kita mau kemana?" Tanya Zyva panik saat melihat jalanan yang sangat sepi.
Abhizar tersenyum. " Kamu tenang aja aku nggak akan macem-macem" jawab Abhizar membuat Zyva tenang.Tak lama kemudian, mereka berdua telah sampai ke tempat tujuan. Abhizar menepikan mobilnya lalu turun mendahului Zyva dan membuka kan pintu untuk gadis itu.
"Silahkan tuan putri," gurau Abhizar menirukan pangawal kerajaan membuat Zyva terkekeh.
"Apa si kak, lawak banget," balas Zyva menyambut uluran tangan Abhizar
"Ini dia tempatnya" ucap Abhizar memandang lurus tempat itu."Wah indah sekali" ujar Zyva menatap takjub tempat itu, di sana terdapat hamparan rumput yang luas dengan berbagai macam tanaman bunga dan pohon besar yang terdapat rumah pohon.
"Kamu suka?" Tanya Abhizar menatap Zyva yang tengah tersenyum yang dibalas anggukan oleh gadis itu.
"Aku boleh kesana?" Zyva meminta izin.
"Boleh"Setelah mendapat izin dari Abhizar, gadis itu langsung berlari menuju kebun bunga itu. "Kakak sini." Ajak Zyva. Dengan senang hati Abhizar menyusul gadis itu, dan mereka berdua bersenang-senang sampai menjelang siang.
Jadi gitu guys ceritanya
Eits belum selesai masih banyak cerita selanjutnya.Happy reading kawan 😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Kita
General Fiction"LDR yang rumit itu bukan LDR yang beda kota atau negara, tapi LDR yang beda rumah ibadah." Kalimat itulah yang sesuai untuk pasangan yang satu ini, mereka saling mencintai namun karena suatu perbedaan yang membuat mereka harus memikirkan kedepannya...