Hari berganti hari, menit berganti jam hubungan Adzlan dan Zyva semakin dekat sedangkan hubungan Abhizar dan Zyva semakin jauh. Zyva lebih banyak waktu untuk Adzlan dibandingkan Abhizar.
Zyva pun sudah di ajak menemui keluarga Adzlan, dan keluarga Adzlan menerima nya dengan baik tanpa memperdulikan perbedaan yang ada pada mereka.
Sedangkan dengan Abhizar, Zyva sudah sangat jarang bersama cowok itu. Pernah suatu waktu Abhizar mengajak Zyva main tetapi gadis itu mengatakan sudah janjian dengan Adzlan.
Seperti saat ini, saat Abhizar hendak mengajak Zyva ke kantin namun ia urungkan saat Adzlan yang sedang memasuki kelas gadis itu, dan tak lama mereka keluar bersama menuju kantin.
Abhizar menatap kedua insan itu, entah kapan ia bisa bersama lagi dengan Zyva, ia sangat merindukan gadis cerewet itu. Ia menghembuskan nafasnya berlalu ke kelas, ia sudah tidak mood untuk ke pergi ke kantin
Sementara di tempat lain, Adzlan dan Zyva sedang bercanda yang mampu membuat orang yang melihat nya merasa iri dengan kedekatan mereka.
"Lo tau Bil, setelah kejadian itu gue nggak mau ketemu lagi sama orang itu, gue takut banget gila" ucap Adzlan bergidik ngerih sedangkan Zyva tertawa terbahak bahak membayangkan ekspresi Adzlan saat sedang di godain janda genit itu.Adzlan bercerita bahwa setelah mengantar Zyva kemarin ia sempat di goda oleh tante-tante yang tinggal di samping rumah gadis itu. Zyva tidak bisa berhenti tertawa saat membayangkannya, tawa Zyva membuat Adzlan tersenyum, dia sangat menyukai tawa Zyva apalagi senyuman gadis itu, sangat manis, pikirnya.
"Terus bahagia kaya gini ya Bil, gue suka liat lo bahagia kaya gini." Ucap Adzlan tersenyum membuat Zyva memalingkan wajahnya salah tingkah.
📖
"Gue perhatiin lo makin deket aja sama kak Adzlan" ujar Riri saat mereka berdua berada di dalam kelas
"Enggak biasa aja" balas Zyva tanpa minat
Ririn menatap Zyva dengan tatapan menyelidik "kalian berdua pacaran?" Pertanyaan Riri membuat Zyva yang tadi nya sedang menulis memberhentikan kegiatannya.
Zyva menatap gadis itu "apa si Rin, gue sama Adzlan nggak ada hubungan apa-apa" tukas Zyva lalu kembali kepada kegiatan menulis nya.Saat Ririn ingin bertanya lagi dosen yang mengajar mereka memasuki kelas Ririn pun mengurungkan niatnya dan mulai fokus mendengarkan penjelasan sang dosen.
Tak lama kemudian bel berbunyi pertanda istirahat tiba, ini adalah waktu yang paling di tunggu-tunggu para mahasiswa yang penat dengan pelajaran, mereka langsung berhamburan menuju kantin untuk mengisi perut.
Begitu juga dengan Ririn dan Zyva, mereka berdua bergegas menuju kantin namun sebelum itu mereka terlebih dahulu menuju kelas Alesa untuk ke kantin bersama setelahnya mereka bertiga langsung bergegas menuju kantin.
Saat perjalanan menuju kantin, ada seseorang yang memanggil mereka, lebih tepat nya Zyva mereka bertiga pun mengarahkan tubuh mereka ke asal suara yang ternyata Abhizar yang memanggil.
"Zyv, nanti pulang bareng aku ya" ajak Abhizar kepada Zyva dengan nafas tersengal sebab lari
"Maaf kak bukannya Zyva enggak mau, tapi Zyva udah janji mau pulang bareng Adzlan" balas Zyva tak enak hati
"Please Zyv, untuk kali ini pulang bareng kakak" mohon Abhizar, Alesa yang melihat kakak nya memohon seperti itu menatap tak percaya, pasalnya Abhizar tak pernah memohon seperti itu hanya untuk pulang bareng dengan seorang perempuan.
"İya kak nanti Zyva pulang bareng lo, bang." Ucap Alesa akhirnya karna tak tega melihat abang satu-satunya itu memohon sampai seperti itu karena sebelumnya yang ia tahu abang nya itu tidak pernah seperti itu malah cewek lah yang sering menolak jika ada cewek yang minta barengApa ini karma karena Abhizar sering menolak cewek? sebelumnya Abhizar sering menolak cewek yang ingin pulang bareng dengannya, karena di mata nya semua cewek sama saja, tidak ada yang menarik selain mamah nya dan Zyva, cewek yang berhasil merebut hatinya selain masa lalu nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Kita
General Fiction"LDR yang rumit itu bukan LDR yang beda kota atau negara, tapi LDR yang beda rumah ibadah." Kalimat itulah yang sesuai untuk pasangan yang satu ini, mereka saling mencintai namun karena suatu perbedaan yang membuat mereka harus memikirkan kedepannya...