V

140 10 1
                                    

"Nenek......." Tangisnya pecah di pelukan neneknya itu

"Aigoo cucu nenek kenapa menangis" ucapnya yang sedang membuat kimchi sebagai usaha sampingan, memang gaji dari Tuan dan Nyonya Watanabe sangat menutup segala keperluannya namun setidaknya ia bisa sedikit memberi uang jajan pada Sullyoon cucu kesayangannya

"Aku lelahhhhh, aku tidak mau kerja disana lagi nenek. Tuan muda itu sangat menjengkelkan" tangisnya

"Aku mau kerja di tempat Yumi sajaa"

"Apa yang terjadi?"

Setelah Sullyoon menceritakan semua keluh kesahnya, reaksi neneknya justru memperburuk moodnya

"Maafkan nenek Sullyoon, seharusnya di usiamu saat ini memang kamu tidak bekerja. Maafkan nenek jika nenek banyak meminta sesuatu. Kamu bisa mengundurkan diri besok nak, kita bisa memulai bisnis kimchi kecil kecilan" ucapnya sayang mengelus puncak kepala Sullyoon

Kalau kaya gini kan gimana Sullyoon bisa mengecewakan neneknya, dia sedari kecil hidup bergantung dengan kakek neneknya. Semenjak kakeknya meninggal 8 tahun lalu, neneknya berusaha keras untuk dapat memberi kasih sayang layaknya orang tua untuk Sullyoon seorang diri.

"Ah nenek" ucapnya kesal lalu berlalu masuk ke kamarnya

"Sullyoon!" Beberapa kali neneknya itu memanggil namanya namun ia hiraukan

Ia banyak berfikir harus lebih dewasa. Tidak boleh gegabah dalam segala hal. Termasuk membuat neneknya sedih dan kecewa. Ini saatnya dia juga berbakti

Sullyoon memutuskan mandi untuk mendinginkan kepalanya yang panas. Dia bisa melihat neneknya di dapur sedang memasak beberapa masakan sederhana (kamar mandinya di luar terletak di sebelah dapur)

"Nenek memasak makanan kesukaanmu, makanlah setelah ini" ucap neneknya setelah Sullyoon selesai mandi

"Iya nenek"

.
.
.
.
.
.
.
.

"Nenek serius, kamu bisa mengundurkan diri jika memang kamu tidak menyukai tuan muda"

"Orang itu sangat menyebalkan, aku heran dia itu punya kekurangan tapi merasa paling sempurna. Minta ini lah minta itu lah"

"Jaga bicaramu Sullyoon!" Yang cucunya sebetulnya dia atau Haruto itu hahahah, Sullyoon terdiam setelah dimarahi

Suasana jadi canggung, hening sampai neneknya kembali membuka suara. Sullyoon jadi kaget juga dan tidak enak hati. Matanya mulai berkaca-kaca. Dia meletakkan alat makannya

"Kenapa sih nenek selalu membelanya!, Dia itu siapanya nenek?" Ucapnya berdiri lalu masuk ke kamarnya untuk mengambil tas, bersiap untuk pergi ke rumah tuan dan nyonya Watanabe

"Sullyoon!!

"Tidak perlu menungguku pulang, aku tidur di rumah tuan Watanabe" ucapnya berlalu

Saat mengayuh sepedanya ia tersadar kalau perilakunya ini sama kekanakannya dengan dirinya berumur 10 tahun

"Sullyoon Sullyoon, kamu membuat nenekmu sedih lagi"

.
.
.
.
.
.
.
.
.

18.00 KST

Sullyoon tiba di kediaman Haruto, dia membawa seluruh peralatannya masuk ketika ia melihat setetes cairan keluar dari basket sepedanya

"Apa ini?" Ucapnya membau cairan itu

"Kimchi nenek?" Dia membuka keranjang itu dan ternyata neneknya itu membekalkan lumayan banyak makanan rumahan untuknya. Ya jika diingat ingat, dia belum makan barang 2 suap di rumah tadi karena pertengkaran kecilnya

𝐖𝐚𝐧𝐭 𝐭𝐨 𝐬𝐞𝐞 𝐲𝐨𝐮 || 𝐇𝐚𝐫𝐮𝐭𝐨 𝐱 𝐒𝐮𝐥𝐥𝐲𝐨𝐨𝐧 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang