[Suka dengan cerita ini? Jika halaman ini membuatmu tersenyum, berikan vote dan komentar. Setiap dukunganmu adalah bahan bakar semangat untuk terus menulis!🔥]
—————
"Nenek lihat, siapa yang datang berkunjung" ucap Sullyoon membawa Haruto masuk ke rumahnya.
"Tuan Haruto!!, ada Pak Supir juga wahhh. Nenek senang sekali kalian berkunjung" ucapnya mengelus tangan Haruto hangat.
"Nenek, dia baru selesai diinfus" cengir Sullyoon protektif menurunkan tangan pemuda itu yang diusap oleh neneknya
"Oh iyakah, astaga. Maaf bibi tidak tau tuan" ucap Nenek Nam perhatian, menerima masukan Sullyoon
"Oh yaa siapa pria tampan ini??" Ucap bibi bibinya kepo dan berhamburan ke rumah tamu. Bibinya mengajak bersalaman namun Haruto tak kunjung menjabat tangan tersebut.
Sullyoon tersenyum ringan lalu membawa tangan pemuda itu untuk menjabat tangan bibinya. Semua bibinya sudah tau kondisi Haruto ketika neneknya menceritakan tentang pekerjaan Sullyoon. "Ini bibi pertamaku"
"Annyeonghaseyo, Haruto imnida"
"Ini bibi ketigaku"
"Annyeonghaseyo, Haruto imnida"
"Sudah sudah, dia baru pulih dari sakit. Sullyoon sebentar lagi kita akan membakar seafood. Pamanmu akan menyiapkan tungkunya dulu. Bawa Haruto ke kamarmu"
"HA?!" Semua orang disana seperti kompak mengucapkan kata HA!, tak terkecuali Sullyoon dan Haruto. Para subjek yang dimaksud.
"Ada apa dengan kalian semua?" Tanya neneknya bingung
"E-eh ke kamarku nek?"
"Ya, kamar nenek sudah dihuni oleh bibi bibimu. Bawa dia ke kamarmu, kau bilang dia baru sakit kan. Biar dia istirahat dulu"
"Enak saja nenek menyuruhnya ke kamarku huaaaa, itu kan privasi😭. Paman dan bibinya saja tidak boleh menginjakkan kaki ke kamarnya. Ini malah Haruto" -Sullyoon pov
"B-baik nek" ucapnya terpaksa. Lalu ia baru ingat, jika Haruto memang masih masa pemulihan jadi dia tidak boleh terpapar hawa dingin terlalu lama atau bahkan terlalu lelah. Seperti pangeran saja dahh..
Sepanjang jalan ke kamar Sullyoon, jantung Haruto berdetak begitu hebat. Sepertinya telinga dan pipinya sudah memerah sedari tadi. Dia kewalahan dengan hal-hal ini. Ini terlalu mendebarkan.
"Duduklah tuan, saya akan melepas mantel anda"
Haruto pov Bau kamarnya mirip dengan selimutnya, wangi sekali dan menenangkan. Rasanya aku ingin tidur disini sepanjang malam. Dengan suara orang ramai di luar, itu membuatku merasa bahwa aku tidak sendirian. Hangat sekali disini. Kamu beruntung Sullyoon, dikelilingi orang yang sayang padamu melebihi apapun.
"Bagaimana kamu bisa berkeringat, ini musim dingin" Ucap Sullyoon tiba-tiba mengusap pelipisku.
Yoona, seandainya kamu tau bahwa aku sangat gugup. Kamu pasti menertawaiku. Jantungku tak berhenti berdetak begitu kencang. Aku takut lama-lama aku akan terkena penyakit jantung jika berdekatan denganmu terus. End pov
"Ini kamarku, ya memang tidak sebesar kamarmu. Kasurnya juga tidak seempuk milikmu. Tapi ini comfort zone ku"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.