[Suka dengan cerita ini? Jika halaman ini membuatmu tersenyum, berikan vote dan komentar. Setiap dukunganmu adalah bahan bakar semangat untuk terus menulis!🔥]——————
"T-tuan, saya akan mengantar tuan ke kamar mandi" ucapnya mengagetkan Haruto karena tiba-tiba muncul lagi di ambang pintu kamarnya "Lancang bener dah"-Haruto pov
Jika kalian bertanya-tanya kenapa Sullyoon kembali lagi?, karena dia baru 3 0 menit disini gais. Masa diusir dia pulang, ya gak lah. Apa kata Tuan dan Nyonya Watanabe....dan neneknya tentu saja. Dia cukup lama menenangkan diri di lantai 1 dan menimbang perkataan bibi Yuna sebelum menyatukan pikirannya.
"Dia harus bisa menaklukkan Haruto, hari ini, besok, atau lusa!!"
tekatnya bulat, membawa langkah gadis itu ke kamar Haruto lagi. Dia harus bisa menulikan telinganya dengan segala kemungkinan perkataan kasar tuan muda temperamental itu.Ini adalah awal dari kenyataan dunia kerja. Bisa jadi ia bertemu hal yang lebih tidak terduga di masa depan. Bisa juga bos di masa depan lebih kejam dari Haruto. Dia tidak boleh cengeng dan mengecewakan neneknya di rumah. Ia mengingatkan dirinya bahwa ia sudah besar.
"Gak, saya bisa sendiri!. Saya sudah menyuruhmu keluar, kenapa kau masih disini?!" ucap Haruto sarkas langsung meraba raba sekitar, ia hendak ke kamar mandi.
"Kau bodoh ya?!" Sebuah kata-kata sarkas yang baru ia dengar selama 18 tahun ia hidup.
"Maaf tuan, saya diperintahkan oleh nyonya Watanabe untuk menjadi pengasuh tuan menggantikan nenek. Saya hanya menjalankan tugas" Sullyoon berdiri di ambang pintu, tak berani melangkah lebih jauh sementara ia merasakan ketegangan yang mengalir di udara. Haruto, tuan muda yang baru dikenalnya, seolah menatapnya dengan mata tajamnya yang tak berfungsi.
"Maaf, tapi kau di sini membuatku tidak nyaman" ucap Haruto dengan suara tenang, namun nada yang mengintimidasi membuat Sullyoon terhenyak. "Tolong keluar dari kamar ini. Lakukan hal lain di luar...aku akan memberitahu mama jika kau bekerja cukup baik" ucapnya tenang namun tetap dengan nada mengintimidasi.
Sullyoon bingung, apakah dia membuat kesalahan hingga tuan muda ini merasa tidak nyaman? Perasaan Sullyoon baru bertemu tuannya ini selama 30 menit atau sejam yang lalu sebelum penolakan tak beralasan itu terus dilontarkan Haruto seolah Sullyoon telah melakukan sesuatu yang buruk secara terus menerus di masa lalu.
*Di satu sisi ...
Ini benar benar tidak seperti kebiasaan Haruto, dan itu membuatnya sedikit linglung dan panik. Biasanya ketika hendak mandi, dia melepas seluruh pakaiannya di luar lalu meminta pengasuhnya untuk membawanya ke kamar mandi, lalu dia akan menyelesaikan urusannya sendiri. Namun, hari ini berbeda. Sullyoon, pengasuh baru yang berusia 18 tahun, membuatnya merasa tidak nyaman. Mereka hampir seumuran, dan itu menambah rasa malu yang menggelayuti hatinya.Dan jujur saja, Haruto juga sedikit takut dengan perempuan muda karena ia mengalami pengalaman buruk yang masih terjadi dan membekas di hatinya hingga kini. Namun ia tidak memiliki satu orang pun yang bisa diajak berbagi lara.
Kalian akan mengetahuinya nanti...
"Baik tuan" ucap Sullyoon agak takut. Pemuda ini aneh dan kasar. Itu adalah first impression dari Sullyoon ke Haruto. Tamatlah Haruto yang memiliki kesan buruk untuk Sullyoon karena keras kepala. Kedepannya pasti akan sulit.
Tuan muda itu tampak kebingungan mencari kamar mandi, dia meraba raba sekitar dengan gusar. Sebetulnya Haruto tau tata letak kamarnya ini, tapi dengan Sullyoon diruangan ini menjadikannya sedikit panik karna ada sepasang mata yang mengamatinya. Dari mana Haruto tau?, hanya feeling. Dan Haruto yakin dengan mata keduanya itu.
"Tuan saya bisa membawa anda ke kamar mandi" ucap Sullyoon di belakang dengan tetap menjaga jaraknya dengan Haruto, perlahan nekat melangkah masuk. Sullyoon takut perilaku impulsif Haruto akan menyakitinya secara fisik.
"Saya bilang gak perlu, pergi siapkan makan malamku!!!" Ucapnya membentak Sullyoon, kesabaran Haruto sudah di puncaknya sekarang. Kenapa wanita ini bebal sekali.
"B-baik tuan, maafkan saya" ucapnya kaget dan membuatnya hampir menangis.
"Kenapa mama menerima pengasuh perempuan seumuran dengan ku?!" Geram Haruto, dia bahkan tidak membiarkan Sullyoon menyiapkan pakaiannya. Padahal dia tidak bisa melakukan apapun sendiri, itu membuatnya frustasi. Dia malu dan banyak kekhawatiran membuatnya gelisah. Well, dengan kekurangannya ini, semakin membuatnya frustasi.
"Gila tu orang, orang niatnya baik malah dibentak bentak. Emang dia bisa sendiri apa. Makanan lu gue kasih racun mampus lu ye"
Sullyoon kembali ke lantai satu dan menanyakan dimana ia bisa mendapatkan makan malam untuk Haruto. Ketika Sullyoon melangkahkan kaki ke ruang makan yang telah ditunjukkan arahnya oleh security, Nyonya Watanabe ternyata sudah bersiap untuk makan siang bersama sembilan pemuda yang lain duduk mengitarinya. Tanpa Tuan Watanabe disampingnya."Bi itu siapa yang cowo-cowo semua itu?, banyak banget"
"Kamu siapa?"
"Saya pengasuh barunya tuan Haruto bi"
"Ha?, Kamu semuda ini, Memang bisa jadi pengasuh?"
"Pake nanya lagi, jelas gabisa lah" -batin Sullyoon hanya membalas dengan senyuman 😔
"Bi itu siapa, belum dijawab juga"
"Anak anaknya Tuan Watanabe lah"
"Oooo"
"Kok tuan Haruto ga diajak makan siang bareng di sini?, Kenapa saya disuruh nyiapin makanan buat dibawa ke kamarnya?"
"Dari dulu gitu, memang tuan Haruto ga pernah makan bareng disini. Terus tuan Haruto ga pernah makan siang soalnya dia selalu menggabungkan makan pagi dan siangnya. Siapkan saja buah dan susu atau jus. Makanan untuk nanti malam dimasak mendekati jam makan malam"
"Kenapa bi?"
"Udah daripada banyak tanya, bantuin sajiin ke ruang makan cepetan"
"Loh bi" tangannya udah diberi beberapa piring
Melayani keluarga Watanabe yang cukup dibilang besar ini memerlukan banyak waktu, karena keluarga ini makan layaknya keluarga kerajaan. Begitu banyak piring dan sendok yang Sullyoon sendiri tidak tau apa bedanya. Belum lagi sajian makan siangnya, hal ini membuat Sullyoon melupakan Haruto untuk sementara waktu. Yah sebenarnya dalam waktu lumayan lama.
"Bawa itu ke meja Tuan Hyunsuk!"
"Tuan Hyunsuk yang mana bii..." Ucapnya bingung
"Yang rambut pirang, ini buah untuk tuan Junkyu"
"Junkyu yang mana satu biii"
"Yang mukanya imut"
"Ha?" Ucapnya plonga plongo, mana ada yang imut? Benar kata Yumi tempo hari, semua orang disini bermuka antagonis. Termasuk pelayan dan securitynya juga.
"Cepet, mereka sibuk. Setelah ini harus bergegas pergi ke rapat perusahaan"
"Ah nde nde"
Begitulah petang ini mengacaukan Sullyoon hingga ia melupakan sesuatu.
Namun satu hal yang ia tahu, orang yang memarahinya tadi karena mengetuk pintu kamar Haruto adalah Hyunsuk.
-Penulis 🍁

KAMU SEDANG MEMBACA
𝐖𝐚𝐧𝐭 𝐭𝐨 𝐬𝐞𝐞 𝐲𝐨𝐮 || 𝐇𝐚𝐫𝐮𝐭𝐨 𝐱 𝐒𝐮𝐥𝐥𝐲𝐨𝐨𝐧
Romance"Mama.....aku juga ingin disayang seperti kakakku yang lain" -Watanabe Haruto