"Apakah anda sudah selesai?"
"Ya" Sullyoon sedikit merapikan selimut dan bed cover yang berjatuhan setelah perkara tadi.
"Obat anda tuan" Gadis itu langsung memberikan sendok obat di tangan kiri dan air di tangan kanan tuannya, dan tanpa ba-bi-bu tuan muda itu langsung menenggaknya dan langsung memposisikan diri untuk berbaring.
"Saya akan mengecek anda 3 jam sekali tuan, saya undur diri. Selamat beristirahat" Ucap Sullyoon ketika dirasa semua pekerjaannya telah selesai. Semoga suhu tubuh Haruto esok pagi akan segera turun.
"Jam 10 malam, aku harus tidur dulu lalu memasang alarm" ucap Sullyoon berlalu ke ruang tidurnya karena hari yang panjang ini, dia cukup lelah. Belum lagi ia harus bangun tiap 3 jam untuk mengecek tuannya itu secara berkala. Tidak ingin terjadi sesuatu yang lebih serius dari ini.
Sebelum sampai di kamarnya, Sullyoon menyempatkan diri bertanya tanya pada pegawai yang berjaga malam itu, apakah keluarga ini punya rumah sakit tujuan atau dokter pribadi, semacam itulah. Untuk jaga-jaga jika kondisi Haruto drop total. Sullyoon langsung menghubungi dokter pribadi keluarga ini sebelum hari tambah larut. Biar saja dianggap tak sopan, kondisi tak terduga terjadi kapan saja.
"Ah ye..."
"Tapi apakah bisa besok pagi langsung kesini dok begitu sampai di Korea?, mohon maaf karna mendadak sekali. Tapi saya sangat khawatir pada tuan muda""..."
"Ah..perawat juga tak apa dok, saya ingin tau kondisi tuan Haruto, Sekitar pukul 7 ya dok tolong. Saya sangat berterima kasih"
"..."
01.10 KST
Haruto pov
Aku bisa mendengar semuanya, jam dan jantungku yang berdetak seirama, awan yang tak mampu membendung berat tirtanya, desiran angin yang entah mengapa begitu menusuk malam ini...Aku Watanabe Haruto, putra termuda keluarga ini, tapi rasanya....aku seperti hidup terpasung sebatang kara di ruangan ini, gelap, sunyi, sepi, sendirian...
Apa yang salah dengan Tuhanku ketika penciptaan?, apakah di kehidupan sebelumnya aku berbuat sedemikian jahatnya sehingga karma mencari pemiliknya?...
Tubuhku....sakit sekali. Apa yang salah denganku malam ini?
Rasanya aku mau mati saja Tuhan...
End pov.
.Sullyoon dengan piyama tidurnya berjalan dengan mata hampir tertutup ke arah kamar Haruto yang berbeda bangunan dari tempat istirahat para pelayan
"Semoga aku tidak tersandung dan jatuh ke kolam buaya itu" ucapnya membasuh wajahnya dengan air mineral yang dibawanya entah dari mana.Uhuk..
Uhuk...Sullyoon mendengar suara batuk tuannya itu dari ujung lorong. Batuknya sakit sekali sepertinya. *Batuk Jegil
Setelah sampai, Sullyoon berjalan perlahan ke kamar Haruto. Berharap ia tidak menggangu waktu istirahat tuannya itu, ia sampai melepas sandalnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐖𝐚𝐧𝐭 𝐭𝐨 𝐬𝐞𝐞 𝐲𝐨𝐮 || 𝐇𝐚𝐫𝐮𝐭𝐨 𝐱 𝐒𝐮𝐥𝐥𝐲𝐨𝐨𝐧
Romance"Mama.....aku juga ingin disayang seperti kakakku yang lain" -Watanabe Haruto