PART 10

1K 89 35
                                    

Sudah hampir seharian lamanya soun berdiam diri didalam kamar, bibi lee terus terlihat khawatir berjalan mundar mandir dindepan pintu kamar nyonya nya.

Kimbum yang baru saja menidurkan eunsang, menghampiri bibi lee, suasana rumah menjadi canggung semenjak soeun mengurung diri dikamar.

"Bibi biar aku yang memberikannya pada soeun" ucap kimbum sembari menyodorkan tangannya meminta bibi lee memeberikan makanan untuk soeun padanya.

Melihat dan mendengar ucapan kimbum selaku tuannya bibi lee pun langsung memberikan nampan makanan yang ia bawa dan pamit untuk kembali ke dapur.

Kimbumpun berjalan nakas samping pintu kamar dan mengambil kunci cadangan untuk masuk kedalam kamar.

Pintu kamarpun terbuka secara perlahan, diapun mencari keberadaan soeun dan nelihat sang istri mengulung tubuhnya dengan selimut mereka.

Kimbum menghampiri soeun menaruh nampan makanan dan berniat membangunkan soeun untuk makan malam, soeun melewatkan jam makan kimbumpun mencoba membangunkan soeun namun saat dirinya akan menyentuh selimut yang dipakai sang istri, terderngar suara tangisan kecil yang membuatnya terdiam.

"Gwenchana soeun-ah hiks gwenchana"

Jujur saja ini pertama kalinya kimbum melihat soeun menangis dan menenangkan dirinya sendiri.

.
.
.
.
.

Sudah cukup lama kimbum menunggu tangisan soeun mereda sampai akhirnya soeun tertidur.

Kimbumpun merapihkan posisis tubuh soeun agar tidur lebih nyaman, namun sebuah tarikan lembut pada piyamanya membuatnya menoleh dan melihat soeun belumnsepenuhnya tidur dan kini sedang menatapnya.

Soeunpun bangkit dari tidurnya lalu kembali menarik pelan piyama kimbum meminta kimbum duduk disampingnya.

"Boleh aku bertanya sesuatu ?.." tanya soeun saat kimbum kini sudah duduk disampingnya, kimbum menatap soeun dengan intens, wajah istrinya terlihat memerah dengan mata mungilnya yang bentak.

"Katakanlah" ucap kimbum sembari menghapus jejak air mata dipupuk soeun.

"Mengapa kau tau tentang keluarga ku ?.." tanya soeun kembali air matanya pun kembali mengalir saat bertanya perihal keluarganya pada kimbum.

"Aku suamimu sudah sewajarnya aku tau" ucap kimbum yang tentu saja tak membuat soeun puas akan jawabannya.

"Tapi kau tak mencintaiku, seharusnya kau tak perlu perduli padaku" bisik lirih soeun yang mulai terisak lirih, kimbum menghela nafasnya dan mendekatkan tubuhnya pada soeun, meremas lembut bahu soeun agar menatapnya.

"Mengapa kau berpikir aku tidak mencintaimu ?.." ucap kimbum, soeun terdiam sejenak menatap kimbum sampai akhirnya dia menunjuk sebuah foto besar yang terpajang di tengah kamar mereka.

Kimbumpun melihat kearah foto pernikahan mereka sejenak lalu kembali menatap soeun.

"Aku tak pernah berkata padamu aku tak mencintaimu..." jawab kimbum menatap intens soeun, tak ada tanda kebohongan yang soeun lihat dari sorot mata sang suami.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Kimbum menatap soeun yang beberapa hari ini mengurung diri dikamar kini keluar kamar memakan lahap semua makanan yang tersedia.

Tak hanya kimbum sang anakpun eunsang menatap eommanya dengan aneh, eommanya sudah menambah makan siangnya untuk ketiga kalinya.

"Eomma ..."

Soeun yang sedang fokus memakan makan siangnya dengan lahap pun menoleh melihat eunsang yang berada disampingnya.

"Wae ?.." tanya soeun sembari terua melanjutkan makannya.

LATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang