14

58 27 137
                                    

Sesingkat rindu yang ingin bertemu.
~Pelangi

Sedari tadi, 1jam yang lalu Pelangi duduk melamun, ia sama sekali tak mengeluarkan suara dari mulutnya. 

"Pel, udahlah gw bosannih," ujar Dea berhenti memainkan ponselnya.

"Pelangi, udah 1jaman kita diam diaman kyak gini gak ada komunikasi, elu baru setres sekarang?"

"Setres maksudlo?" tanya Pelangi mulai mau berbicara.

"Setres mikirin akun lo yang kenak serang?" ucap Dea sedikit ragu.

"Ga, gw cuma rindu," ujar Pelangi murung.

"Rindu sama siapa?"

"Sama seseorang, yang masih gw harapin bisa gw milikin, De."

"Bentar, samaTinta Penulis itu ya?" Pertanyaan Dea sekaligus adalah jawaban yang benar karena Pelangi memang benar.

"Ia, aghh kapansih gw sama dia bisa ketemuan lagi, mana di sosial media dianya cuek lagi kek bebek."

"Aelah elu mah dia melulu, dia aja kgak tau lu siapa," ucap Dea sekaligus menyadarkan sahabatnya itu.

"Mungkin dia tau gw, tapi karena gw ngefaker jadi dia gak tau deh, kenapasih dia tidak merespon gw gitu, minimal gak usah cueklah."

"Ya mau gimana lagi, gak ikut campurlah gw masalah ginian."

"Eets, De, lo yakin ga kalau gw dan dia bakalan ketemu lagi?"

"Ga tau, mungkin aja kalau ada peluang, tapi kyaknya peluangnya kecil buat lo ketemu dia."

"Ahaa, gw punya ide," Pelangi tersenyum lebar menampakkan giginya di hadapan Dea.

"Apaan ide lo?"

"Gimana kalau kita ke tempat diskon baju waktu itu," cetus Pelangi.

"Terus mau ngapain?" tanya Dea bingung.

"Gini ya, waktu itukan kita pernah ke toko yang diskon itu, terus pas gw lari lari, nah gw kan nabrak dia gak sengajanih, kebetulan gw lihat dia juga bawa bingkisan siapa tau dia belanja dari toko itu, kalau kita ke situ lagi kita tanyak deh pelayannya," jelas Pelangi.

"Ia emang benar, tapi pelayannya gak akan ingat siapa aja yang datang, apa lagi waktunya udah lama coba lo pikir yang datang ke toko itu bukan satu, dua, puluhan orang, bisa ajakan ratusan orang yang berkunjung di sana, mana hapal hapal pelayannya samaorang yang datang pas diskon itu."

"Ckkk," Pelangi kembali pasrah merenung kapan ia akan bertemu dengan Tinta asa itu.

Dia tua asa (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang