[ Normal day ]

210 11 0
                                    

Matahari bersinar terang, hingga menembus gorden jendela kamar markhyuck. Haechan terbangun karena sinar matahari yang mengenai muka nya, seperti biasa saat bangun ia mengucek ucek matanya.

Haechan mengelus perut nya sambil tersenyum, membayangkan bagaimana anaknya nanti kalau sudah lahir, sebenarnya ia sudah tidak sabar ingin memeluk, mencium anaknya.

"Udah bangun? " Ucap mark deep voice, lalu ia bangun memeluk haechan dari belakang. "Aku mau ke bawah, mau buat sarapan"

"Biar jennie saja yang buat sarapan untuk kita"

"Gak enak melk"

"Melk kan kerjain dia buat bantu kamu ngurus rumah"

"Ya udah, aku mau mandi setelah itu ke bawah"

"Hm"

Mark melepas pelukan nya, lalu haechan beranjak dari kasur pergi ke kamar mandi, tidak lupa ia membawa baju ganti. Sekitar 15 menit haechan menghabiskan waktu nya untuk mandi, setelah selesai ia langsung pergi ke bawah untuk membantu jennie sedikit.

Sampai di dapur, haechan melihat jennie sedang menata makanan di meja. "Aku bantu ya jennie" Ujar haechan menghampiri jennie. "Gak usah nyonya, nyonya lagi hamil"

"Gak apa apa, aku bantu sedikit"

"Gak perlu nyonya, ini juga hampir selesai"

"Oh baiklah, kalau gitu aku panggil suami ku dulu" Ucap haechan lalu pergi ke kamar. Sampai dikamar haechan menghampiri mark yang sedang berdiri didepan kaca, sambil mengeringkan rambut nya yang basah.

"Ayo melk makan, udah disiapin jennie"

"Kamu aja dulu makan nya, nanti melk nyusul"

"Oke"

Haechan keluar kamar, lalu pergi ke ruang makan, makan bersama dengan jennie. "Wah masakan kamu enak sekali jennie" Puji haechan.

Jennie tersenyum saat mendengar pujian dari haechan. "Wah, makasih nyonya, saya senang sekali kalau nyonya suka masakan saya" Ucap jennie.

5 menit kemudian mark dan ikut makan bersama. Setelah selesai, mark pergi ke kantor, karena ada client. "Melk berangkat ya sayang, dirumah hati hati, kalau mau apa apa minta bantuan jennie" Ujar mark lalu mencium kening haechan. "Iya iya"

"Minta tolong ya jennie" Ucap mark menoleh ke jennie. "Baik tuan"

"Ya udah, inget ya, hati hati dirumah" Mark memeluk haechan sekilas, lalu pergi menghampiri mobil nya, lalu pergi. "Ya udah kalau gitu saya izin pergi mengurus pekerjaan lain ya nyonya"

"Silahkan"

Haechan pergi ke menuju sofa, lalu ia duduk, ia selonjor kan kaki nya. Tiba tiba handphone haechan berbunyi, haechan mengambil handphone nya yang berada di kantong celana nya.

\Haechan
/Felix? Ada apa?
\Boleh gak aku main ke rumah kamu?
/Boleh, sini sini temenin aku
\Okee

40 menit kemudian

Tok tok

"Sebentar Felix" Haechan beranjak dari sofa lalu menghampiri pintu dan membuka nya. "Haechan" Ucap Felix sambil tersenyum. "Hai Felix, kamu sendiri kesini? " Tanya haechan. "Gak, aku kesini sama anak ku"

"Mana? "

"Sayang jangan malu malu, uncle ini yang waktu dulu makan es krim sama kamu" Ujar Felix. "Uncle haechan? " Ucap yeesa.

"Hallo sayang, astaga kamu manis sekali"

"Makasih uncle"

"Ya udah ayo masuk, nanti uncle buatin biskuit"

MH (MarkHyuck) -ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang