[ Visit ]

89 7 0
                                    

2 bulan kemudian.

"Sayang" Terlihat dari balik pintu kamar mandi, seseorang memanggil seseorang dengan panggilan sayang. "Iya melk? " Haechan menghampiri mark. "Kenapa? " Tanya haechan.

"Tolong ambilin aku handuk sayang, lupa bawa" Ujar mark. "Oke bentar" Haechan berlari mengambil handuk, setelah mendapatkannya, ia langsung menghampiri mark dan memberikannya. Saat haechan memberikan handuk tersebut kepada mark, bukan hanya handuk yang diambil mark, tangan haechan ditarik untuk masuk ke kamar mandi. "Ehh! "

"Melk! "

"Why? let's take a shower together" Ajak mark dan spontan haechan menolaknya. "Engga! " Haechan ditarik mark kedalam bathtub.

Beberapa jam kemudian.

Ting tongg

Jennie menoleh kearah pintu rumah dan berjalan menghampirinya. Setelah sampai, lalu ia membuka nya. "Emm, echan nya ada? " Tanya jaemin.

"Ah! Nyonya haechan sedang berada dikamar nya bersama tuan mark, nyonya bisa masuk terlebih dahulu, saya akan memanggil nyonya haechan" Ucap jennie. Jaemin masuk kedalam rumah mark dan haechan, ternyata jaemin tidak sendiri, ia bersama taeyong dan jeno.

Jennie mengajak jaemin, jeno dan taeyong ke ruang tamu, mempersilahkan mereka bertiga untuk duduk. "Tunggu sebentar saya akan memanggil nyonya haechan" Ujar jennie.

"Tunggu, dimana chenle? " Tanya taeyong. "Tuan muda ada dikamar nya nyonya besar, tuan muda sedang bermain dengan mainannya"

"Bolehkah saya kesana? " Tanya taeyong dan dijawab jennie dengan anggukan. "Bubu ke chenle dulu ya" Taeyong beranjak dari sofa dan pergi untuk menemui cucu kecil kesayangan nya. "Nyonya dan tuan ingin minum apa? " Tanya jennie. "Minuman apa saja" Ucap jaemin. "Baiklah, saya permisi dahulu" Jennie membungkuk kepada jaemin dan jeno lalu pergi ke dapur.

Taeyong sedang bermain dengan cucu nya yaitu chenle, sedangkan jeno dan jaemin yang berada di ruang tamu sedang mengobrol bersama, lalu apa yang dilakukan tuan dan nyonya rumah ini? Ya pasti kalian sudah mengetahuinya. Selepas mandi bersama, sedari tadi haechan menangis. "Hiks hiks sakitt, melk jahat! " Haechan menangis memeluk mark. "Maaf sayang"

"Sakitt" Rengek haechan, mark menatap haechan yang berada dibawah nya, ia memegang kedua pipi haechan lalu mengusap air matanya. "Iya iya, nanti kasih obat yah" Ujar mark.

"Ini tuan dan nyonya minumannya" Ucap jennie dan meletakkan minuman tersebut diatas meja.

"Chenle kita ketemu sama aunty nana sama uncle jeno ya" Terlihat taeyong turun dari tangga sambil menggendong chenle, ia menghampiri jaemin dan jeno. "Hallo chenle, sini sayang sama aunty" Jaemin merentangkan tangan, lalu ia mengambil alih chenle dari taeyong. "Utututu lucu nya"

"Dimana echan dan mark?" Tanya taeyong. "Gak tau bubu, tadi kata asisten nya udah manggil tapi gak ada jawaban dari kamar mereka" Jawab jaemin. "Kemungkinan mereka lagi olahraga pagi bubu" Ujar jeno. "Mungkin aja"

Secara tiba tiba seseorang yang sedang taeyong, jaemin dan jeno obrolkan datang. Haechan yang berada di gendongan mark, mark membawanya menuruni tangga, setelah sampai di turunan tangga terakhir, mark melirik kearah ruang tamu. "Loh!? Bubu? "

Haechan mendengar mark memanggil nama bubu atau taeyong, ia ikut melihat kearah ruang tamu. "Loh ada bubu melk" Ucap haechan menatap mark dan mark menatapnya juga. "Gak tau" Mark berjalan menghampiri orang tua nya dan adik serta adik iparnya.

Sesampainya disana, mark tersenyum kepada taeyong. "Lama banget sih kalian ini, kasian tau si chenle" Ucap taeyong. "Maaf bubu"

"Hmm, pasti kalian tadi lagi olahraga pagi ya? " Tanya taeyong sambil tersenyum menatap anaknya, yang ditatap hanya bisa tersenyum kaku. "Masih pagi loh bang" Ucap jeno.

MH (MarkHyuck) -ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang