Justin menyipitkan mata saat melihat sosok gadis yang sangat dikenalinya sedang berjalan sendirian di malam hari.
Perlahan mobil Justin melambat dan berhenti tepat di samping wanita itu. "Mau kemana?"
Angel mendongak menatap suaminya sekilas. "Mau jajan."
"Minimarketnya tutup." Ujar Justin berdecak sekilas.
Angel yang tidak percaya segera mempercepat jalannya hingga sampai ke ujung gang dan melihat ternyata minimarket sudah tutup.
"Kok tutup? Cepat amat." Monolog Angel tidak terima.
Ia mengerutu kesal dan memutar arah pulang. Timbul rasa emosi di hati lantaran ia sudah capek-capek jalan tetapi minimarket langganannya sudah tutup lebih awal.
"Masuk." Perintah Justin.
Angel menghela nafas panjang dan membuka pintu mobil lalu masuk kedalam, ia memalingkan wajah keluar mobil lantaran mereka masih berada di fase perang dingin.
"Aku ajak Justin jajan ke tempat lain gimana ya? Tapi kan kami masih perang dingin." Gumam Angel di dalam hati.
Tanpa sadar Angel menghentakkan kaki kesal membuat Justin meliriknya sekilas.
"Gue udah bilang jangan keluar rumah, tapi Lo masih nekat keluar rumah." Nada suara Justin terdengar sinis.
Angel tidak menjawab sebab ia juga malas menjawab.
"Lo dengar gue gak?"
"Iya." Balas Angel sedikit ngegas bersamaan mobil mereka akhirnya sampai di depan rumah.
Angel turun dari mobil dan menutup pintu dengan sedikit kasar lantaran masih mengharapkan bisa jajan dan memakan cemilan. Ia melirik sekilas ke arah tetangga alias buk Kinan yang baru keluar dari rumah tetangga sebelah, sepertinya mereka baru saja bergosip.
Buk Kinan ikutan melirik Justin dan Angel dan berdecih lantaran ada rasa panas sebab pasangan muda itu memiliki mobil padahal baru menikah, sementara ia sendiri sudah bertahun-tahun menikah tetapi belum memiliki mobil.
Hal yang membuat Angel heran dengan tetangga-tetangganya di kompleks perumahan ini adalah para ibu rumah tangga yang tiap hari bergosip hingga lupa waktu seakan-akan mengetahui semua tentang masalah di bumi ini. Dan mungkin baru-baru ini topik pembicaraan mereka adalah Angel dan Justin sebagai pasutri muda dan baru di perumahan ini.
Mereka terlalu sibuk menatap jijik Angel sementara mereka sendiri punya anak gadis, seperti buk Kinan yang punya anak gadis juga bernama Sandra yang sekarang menjadi beban keluarga dan setiap hari hanya tidur-tiduran di rumah bak princess Disney.
Suara kantong kresek mengalihkan perhatian Angel, matanya sontak berbinar melihat Justin yang mengeluarkan kantong plastik bertuliskan Indomaret dari kursi belakang mobil.
"Ayo masuk." Ajak Justin.
Angel tertawa kecil saking gembiranya dan mendekat ke arah Justin. "Itu apa?"
Justin tidak menjawab, ia mengecup sekilas bibir istrinya dan menyerahkan kantong plastik berisi aneka cemilan itu meskipun buk Kinan masih berada di luar dan kini mencibir pelan.
Kemudian Justin merangkul Angel memasuki rumah dan menatap sekilas ke arah jendela rumah buk Kinan karena ada orang yang mengintip yang tak lain pelakunya adalah Sandra.
Angel duduk di kursi ruang tamu dengan perasaan yang berubah menjadi sangat gembira, Ia membuka kresek itu dan semakin berbinar melihat es mochi pandan kesukaannya juga ada di sana. Mata wanita itu menatap ke arah Justin yang sedang menuangkan air ke gelas seraya membelakanginya.
Jika begini terus, Angel pasti akan gampang melupakan kesalahan lelaki itu. Angel berdiri dan berjalan pelan lalu memeluk Justin dari arah belakang.
"Makasih Justin." Ucapnya dengan tulus.
❄️❄️❄️
Justin berdehem sejenak membuat lelaki yang membelakanginya membalikkan badan.
"Brother." Lucas alias sang kakak memeluk Justin cukup erat.
"Gimana kabar Lo?" Tanya Lucas menepuk pundak adiknya.
"Baik." Jawab Justin singkat.
"Kapan masuk kuliahnya?" Tanya Lucas lagi.
"Dua hari lagi."
Lucas mengangguk dan kembali memperhatikan penampilan saudaranya yang kini bekerja di bengkel untuk memenuhi kebutuhannya. Saat ini pun mereka sedang berada di bengkel tempat kerja Justin.
"Sorry ya, seharusnya gue juga ikut berkorban demi balas dendam kematian bunda." Ujar Lucas sedikit sedih.
"It's okay, setidaknya sekarang cuman Lo doang yang dicomblangi sama anak cewek dari lawan bisnis ayah." Balas Justin membuat Lucas tertawa kecil.
"Ntar kalo Lo udah masuk kuliah, gak usah kerja lagi. Gue yang bakalan transfer uang buat kebutuhan Lo."
"Thanks."
Selanjutnya terjadi keheningan diantara kedua bersaudara itu hingga akhirnya Lucas memecahkan keheningan. "Justin, jangan terbawa perasaan ya dalam memerankan drama ini."
Sebelas alis Justin terangkat, "why?"
"Gak boleh. Lo berasal dari keluarga terhormat, ada darah marga William yang mengalir di badan Lo. Jadi cewek yang jadi pendamping Lo juga harus yang benar-benar mencapai kata sempurna." Ujar Lucas.
"Emang kenapa kalo sama Angel?" Tanya Justin.
"Justin, almarhum bunda aja bakalan kecewa kalo tau Lo cinta sama putri dari perempuan yang udah hancurin rumah tangganya." Suara Lucas sedikit meninggi.
"Gitu?" Tanya Justin tanpa ekspresi.
"Dan untuk urusan bayi yang ada di kandungan Angel, Lo gak usah takut, gue yang bakal urus_"
"Jangan celakain calon anak gue." Potong Justin, ekspresi wajahnya seketika berubah.
"Justin!" Peringat Lucas.
"Lo lukain dia, gue habisin Lo." Ancam Justin.
Lucas mengusap wajahnya dengan kasar sebab takut jika saudaranya malah terjebak dengan drama yang ia buat sendiri. "Lo tau kan rencana kita gimana? Jangan lari atau melenceng dari rencana, tin."
"Gue lebih tau apa yang harus gue perbuat, karna gue tokoh utama dalam drama ini." Kata Justin.
"Maksud Lo apa? Setelah Angel lahiran, Lo bakalan bawa bayi itu dan cerai dari Angel?" Tanya Lucas tapi hanya dibalas Justin dengan senyuman tipis.
"Justin, rencana kita cuman buat jauhin ayah sama pelakor itu dengan manfaatin Angel. Tugas Lo cuman nikahin Angel dan untuk urusan bayi itu serahin ke gue, gue yang bakal selesaiin." Lucas semakin hilang akal.
"Dia calon anak gue dan itu urusan gue, bukan urusan Lo." Balas Justin ikut-ikutan menaikkan nada suara.
"Jangan bilang Lo ada rasa sama cewek itu?" Tanya Lucas dengan tatapan nyalang.
Justin berdecih mendengarnya, ia tertawa kecil dan membalas tatapan Lucas tak kalah nyalang.
"Dia punya gue."
❄️❄️❄️
Tengkyu for reading 📸
Give your vote for next part🤐