Wanita itu melirik kantong plastik berisikan beberapa jajanan yang baru saja diletakkan Justin di sampingnya. Angel hanya melirik sekilas dan kembali menatap kosong ke depan, ia duduk di pinggir kasur tanpa mempedulikan Justin yang berkali-kali mencuri pandang ke arahnya.
Terjadi keheningan diantara mereka, sudah tiga hari mereka seperti itu, perang dingin yang membuat hubungan semakin meregang.
Terlihat Justin baru keluar dari kamar mandi setelah selesai menyelesaikan rutinitas membersihkan diri. Ia juga tanpa malu berganti pakaian disana tepat di depan lemari yang berada di samping istrinya.
"Justin." Panggil Angel pelan tapi mampu membuat Justin menoleh cepat.
"Kenapa?" Tanya Justin yang kini sudah berjongkok di hadapan Angel.
Angel menatap sosok dihadapannya dengan ragu-ragu. Ia masih ingat bagaimana tamparan lelaki itu tempo hari. Bahkan sekarang Angel menyesal telah memanggil suaminya itu. Angel mengalihkan perhatian ke arah lain tanda tidak jadi melanjutkan ucapannya.
Terlihat Justin menarik nafas gusar, ia berdecak sekilas lalu memegang kedua lengan sang istri. "Lo masih marah?"
Segera Angel menyentak kedua tangan itu dan berusaha mendorong Justin tetapi ia malah digendong bak bak koala. Lelaki itu membalikkan posisi mereka sehingga kini ia duduk bersandar pada kasur dengan Angel yang berada di pangkuannya.
Degup jantung Angel berdetak kencang dikarenakan posisi mereka yang cukup intim, apalagi sekarang wajah Justin mendekat dan mencium bibirnya cukup lembut.
Angel diam membeku dan langsung tersadar akan hal itu, ia segera berusaha mendorong bahu Justin yang semakin memperdalam ciuman bahkan tangan lelaki itu sudah bergerilya ke bagian tubuh Angel yang lain.
Ciuman itu dilepaskan Justin saat ia merasakan air mata istrinya jatuh. Justin sedikit menjauhkan wajah dan menghapus jejak air mata Angel kemudian mengusap bibir wanita itu yang kini terlihat bengkak.
Justin hendak memeluk Angel namun sudah terlebih dahulu di dorong, Angel dengan kasar turun dari pangkuan Justin dan merebahkan diri di samping suaminya. Ia tidur membelakangi Justin dengan isakan yang perlahan reda.
Justin menarik selimut untuk menutupi tubuh istrinya sebatas pinggang kemudian ikut merebahkan diri dan mengusap punggung Angel dari belakang.
Beberapa menit kemudian Justin menaikkan sedikit kepala mengintip apakah Angel sudah tidur atau belum. Ia melihat mata wanita itu sudah tertutup sehingga ia berhenti mengusap punggungnya.
Namun Angel menghentakkan kaki saat usapan lembut suaminya terhenti membuat Justin kembali melakukan tugasnya.
Ia menunggu sekitaran setengah jam membuat tangannya pegal, ia kembali mengintip dan mendengar suara deru nafas yang teratur pertanda Angel sudah benar-benar tidur. Justin mendekatkan diri dan mencium belakang telinga wanita tersebut sekilas. Kemudian ia menyingkirkan rambut yang menutupi leher Angel, ia menyesap leher istrinya membuat Angel terusik bahkan sampai membuka mata. Untung saja Justin segera menenangkan sehingga Angel kembali tertidur lelap.
Kini pria itu tersenyum miring melihat kissmark di leher Angel yang kemungkinan akan sulit hilang.
❄️❄️❄️
Udara pagi ini terasa sejuk membuat mood seorang wanita hamil cukup bagus. Angel duduk di teras sambil memperhatikan Justin yang sibuk melap mobil yang baru saja dicuci.
Hari ini hari Sabtu dan Justin tidak ada jam ke kampus. Oleh karena itu ia bisa menemani pagi istrinya yang kini ia suruh berjemur di bawah sinar matahari pagi.