"mata aku perih, kemasukan pasir gak?" Tanya Angel seraya melebarkan sedikit matanya.
Justin yang sedang repot memasak melihat sekilas, "gak."
"Tiupin." Pinta Angel membuat Justin berdecak lalu meniup dua kali.
Lalu setelah itu, Justin kembali asik dengan aktivitasnya membuat Angel kesal sebab ia sedang mencari perhatian Justin.
"Perut aku kram lagi."
"Makanya duduk gak usah sok repot."
Lah? Niat hati mau di perhatikan malah dibentak. Padahal Angel berharap Justin seketika panik dan menggendongnya ke kamar.
Wanita hamil itu memukul lengan Justin dan berjalan dengan muka bete ke meja makan, ia duduk di sana sambil memperhatikan Justin yang mahir mengelola bahan makanan mentah.
Merasa bosan, Angel kini memainkan handphone milik Justin yang sudah ia ketahui pin nya. Ia membuka wa dan melihat ada lima belas kontak yang tersimpan di sana ditambah dua nomor wa yang tidak disimpan. Lantas ia pun tersenyum jahil dan men-chat semuanya dengan kata 'p'.
Wanita tersebut tertawa kecil ketika ada beberapa yang membalas bahkan men-spam balik seperti 'ya? Kenapa woi? P, balas lah.'
Angel tidak membalas, ia kini beralih membuka tik-tok dan tenggelam dalam fyp.
Hingga akhirnya, Justin datang meletakkan sup panas di atas meja dan meletakkan beberapa peralatan makan membuat perhatian Angel teralihkan.
"Wahhhh, suami aku ternyata pinter masak." Puji Angel berharap Justin tersipu tapi tidak sama sekali.
Justin juga dengan sabar menuangkan nasi dan lauk ke atas piring istrinya membuat Angel semakin tersenyum manis.
"Makasih Justin, gak sekalian suapin aku?" Tanya Angel dibalas Justin dengan cubitan di pipinya.
Justin pun mulai melahap makanannya seraya melirik Angel yang membuat tanda salib hendak berdoa, lelaki itu tersenyum tipis melihat istrinya dan kembali fokus pada makan malam serta handphone di tangan.
"Akhh, aduh.." Angel meringis pelan ketika baru selesai berdoa, tangannya langsung dicubit Justin.
"Ngapain Lo chat semua kontak gue?" Tanya Justin.
Angel terkekeh dan menyengir tak berdosa, "aku gabut tadi."
Angel makan dengan lahap, lauk kali ini cukup nikmat sebab Justin memasaknya dengan penuh keseriusan.
"Justin, kamu besok masuk kuliah jam berapa?" Tanya Angel.
"Pagi."
"Jam berapa?"
"Hem." Jawab Justin yang asik memainkan handphone.
"JAM BERAPA?" Angel tanpa sadar berteriak karena kesal.
Justin menatap istrinya tajam sebab sudah berani berteriak di depannya.
"Maaf, maksud aku kamu besok jam berapa masuk kampus?" Tanya Angel merasa bersalah dan melembutkan cara bicara.
"Pagi."
Astaga, Angel semakin dibuat emosi. Ia menatap nyalang suaminya yang kembali asik dengan handphone tanpa rasa bersalah.
Tak ingin memperdulikannya lagi, Angel kini meminum sup buatan Justin yang hangat dan nikmat.
Setelah selesai makan, Justin membereskan meja makan dengan Angel yang ikutan sok repot seperti hendak mengangkat piring tapi dihentikan Justin dan menyuruhnya duduk.