Kisah kehidupan para konglomerat yang haus akan s*x saling memuaskan dan punya segala cara untuk menaklukan mangsanya.
Semua akan melibatkan profesi mulai dari bos, staf , supir sampai satpam.
khusus yang mau-mau aja baca!
Cerita ini dibuat karena a...
Setelah menghabiskan farewell night, gue cukup dibuat terkejut melihat kondisi di ruang tamu sangat kacau berantakan, bau pejuh menyeruak, gue membayangkan betapa panasnya mereka dimalam itu menyisakan mereka tidur tak beraturan telanjang bulat.
Pandangan gue tertuju pada kondisi Darren dan Jerremy. Darren tidur tengkurap di sofa gue bisa melihat dengan jelas.
"shitt...pejuh siapa ini?" Pikir gue selagi memeriksa lubang perawan itu merekah bukti dia dientot habis-habisan.
Gue merasakan kontol gue menengang masih dalam kondisi telanjang bulat. Gue kembali mendekati Jerremy, sosok yang begitu jantan, tubuh penuh dengan otot kering, tengah tidur menyamping lubang perjaka itu terisi kontol yang hampir mendekati ukuran kontol gue. Sosok itu Diego, orang kepercayaan keluarga Alex untuk menjaga villa mewahnya ini. Sedangkan Alex, tubuhnya lengket karena banyak pejuh yang menempel, gue makin gila memikirkan apa yang terjadi semalam.
Posisi Alex tertidur di meja makan, dengan kaki tergantung membuat gue sangat penasaran. Pelan-pelan gue angkat kakinya, lalu meraba lubang yang indah nan seksi itu dengan jari gue. " Ahh.. syukurlahh dia masih perjaka " pikir gue, namun tak kunjung menurunkan kaki Alex. Malah gue semakin berani mendekatkan kepala gue diantara belahan pantatnya. Gue mulai menjulurkan lidah menjilati lubang candu itu, gue paksakan lidah gue masuk kedalam. Lembut dan kenyal. Gue mulai merasakan precum gue mengalir di kontol gue.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
" eunghhhh... mmmphhhh... mpphhhh... ssshhhhhh" tiba-tiba gue mendengar Alex mengerang. Gue semakin bringas menelusuri lubang itu lebih dalam, sesekali gue hirup kuat-kuat. Tubuh seksi Alex menggeliat seperti cacing.
Lalu Alex terjaga dari tidurnya, menatap kebawah melihat gue. Mata gue dan Alex beradu, wajahnya sayu dilanda birahi.
"Jamm...aasshhhh...mmphhh.. apa yang lo lakuin ahhhhh..." Alex sudah terangsang hebat. Kedua tangannya memegang masing-masing sisi meja.
"Izinkan gue menikmati tubuh lo sebelum gue pergi. Gue ga akan memaksa lo buat jadi bottom. Biarkan tubuh lo jadi sajian sarapan gue" memang gue tidak berniat 'menusuk' Alex, gue sangat candu akan tubuhnya.
"Asshhh... yeahh nikmat sekali James ammmphhh...yeasshhh nikmati sesuka lo ahhh" desah Alex.
Gue beranjak dari posisi gue berjalan mendekati wajahnya *cupp "mpphhh...mpphhh.." gue satukan bibir gue dan bibir seksinya.
Gue menyodorkan kontol berurat gue, Alex cukup terkejut. Alex tak pernah berpikir akan menikmati kontol jumbo yang selama ini berhasil menaklukan siapapun termasuk Mattheus.
"Gloookkhh..glookhhhhh....errhhhh" suara mulut Alex yang tengah digempur rudal raksasa itu.
"Aarrghhhhh....aargggghhh...mphhhhh... your mouth so tight arggghhh. Fell it dude!" Tidak ada ampun bagi James, ia tunjukkan keperkasaan itu pada mulut temannya layaknya menggenjot lubang kenikmatan.
