"apakah luka batin dapat terobati tanpa ada bekas dan dendam yang menjadi abadi di sebuah kenangan?"
Saat ini Rean dan kawan-kawan sedang berkumpul di markas Deathwolf. Mereka berkumpul untuk mengobati luka yang didapat atas perkelahian tadi. Walau luka tidak seberapa tapi itu akan membiru nantinya dan bisa akan infeksi maka dari itu mereka mengobati luka tersebut.
"Sayang gimana kabar Gisa?" Tanya Yean kepada Rafka yang sedang Yean obati, lumayan luka yang didapat oleh Rafka.
"Kamu tenang aja, Gisa pasti baik-baik aja." Ujar Rafka menenagkan, yang lain hanya menyimak saat mendengar nama Gisa disebut.
Felly yang sedang mengobati luka Jayden ikut bertanya, "Gisa kalau kenapa-kenapa gimana?"
"Gisa baik-baik aja kabarnya" bukan Jayden yang membalas pertanyaan dari Felly tetapi Gio.
"Maksudnya gimana?" Tanya Mesya.
"Nih lihat story Instagram Bima, kelihatannya habis dari pemakaman deh." Ucap Gio sambil memperlihatkan postingan tersebut kepada yang lain. Yang lain tentu mendekat untuk sekedar melihat.
"Bentar gue bingung" celetuk Adit, yang lain lalu menoleh ke arah Adit.
"Bingung kenapa Dit?" Tanya Yanka penasaran yang lain pun juga sama penasarannya.
"Lu tau dari mana kalau Bima yang bawa Gisa? Dan kok lu tau kalau Gisa baik-baik aja?" Ujar Adit yang membuat Gio bungkam.
"Nah iya gue baru ngeh" timpal Jayden
"Coba jelasin!" Ujar Rean.
Gio menghela nafas lalu menjelaskan secara detail. "Cuma asumsi gue aja, soalnya tadi emang Bima yang bawa Gisa kelihatan dari jaket yang dipake emang kalian gak ngeh? Kalau soal Gisa baik-baik aja gue kurang tau juga, yang gue lihat disini Bima naruh story Instagram 5 menit yang lalu dan tandanya Gisa baik-baik kan? Bukan disekap atau gimana mungkin"
"Oh gitu" celetuk Yanka
"Pemakaman? Pemakaman siapa emang yang didatangi Bima?" Lanjut Yanka penasaran, Rean menatap Yanka seolah Rean paham maksud yang ditanyakan oleh Yanka tersebut tapi Rean memilih tutup mulut.
"Berarti Gisa udah sampai rumah? Gue Chet sama telpon dari tadi gak nyambung loh" ujar Yean karena Yean hingga kini masih khawatir dengan Gisa tapi yang lain menyakinkan jika Gisa baik-baik saja.
"Iya sayang, mungkin aja Gisa langsung istirahat karena capek apalagi tadi kan kamu lihat sendiri dia ikut berantem juga kan?" Yean mengangguk benar yang dikatakan oleh kekasihnya ini, mungkin dirinya khawatir sekali dengan Gisa makanya tidak tenang pikirannya.
"Wekk" Yanka merusak suasana yang tiba-tiba meragakan seseorang yang sedang mual.
"Lu kenapa Ka?" Tanya Adit kepada Yanka yang kebetulan Adit bersebelahan dengan Yanka.
"Geli aja denger Rafka ngomong aku kamu sama sayang" Yanka bergidik geli sedikit terkekeh mengejek Rafka, korban yang diejeknya hanya menatap Yanka tanpa minat.
"Hati-hati entar kena karma, siapa tau lu kan yang entar bakal kaya gitu juga terus diejek kita." Nasihat dari bapak Jayden Anggara tercinta yang sebenarnya ikut tersindir sedikit hanya sedikit ingat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐆𝐢𝐬𝐚𝐫𝐚 [On Going]
Teen FictionDILARANG KERAS PLAGIAT‼️ ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ Pertemuan awal yang sangat membangongkan untuk geng DEATHWOLF, seorang gadis mengalahkan TUJUH orang lawan dari geng DeathWolf. Ketua dari geng Deatwolf pun tercengang dengan pertunjukan yang...