20. duka

12 2 0
                                    

Maaf ya baru updet, happy reading maschiii 💗

Setelah iseden yang menguras tenaga, para siswa/i SMA TRISATYA BANGSA dipulangkan lebih awal dari biasanya. Banyak siswa maupun siswi memulangkan dirinya sendiri untuk beristirahat setelah kejadian tadi, kemungkinan ada yang trauma atas kejadian tadi. Walaupun tidak memakan korban tentu saja kejadian itu akan membekas, bagaimana tidak? Tidak ada angin tidak ada hujan tiba-tiba terjadi penyerangan.

Sepeninggalan siswa/i di SMA TRISATYA BANGSA tersisa hanya Rean dan kawan-kawan serta beberapa anggota OSIS. Mereka mendiskusikan tentang acara yang kemungkinan besar akan ditunda, tapi dipungkiri acara akan berlangsung karena Rean selaku sahabat atau teman dari Yoga sangat merasa bersalah, maka dari itu ia ingin memperbaiki semuanya, walau membutuhkan sangat banyak tenaga dan ya pastinya biaya untuk ganti rugi.

"Lu beneran mau memperbaiki ini semua? Gak mudah loh Yan banyak banget ini ganti rugi plus ya tau sendiri kan?" Tanya Yanka memastikan kepada Rean, selaku sepupu Rean. Yanka tau bagaimana perasaan Rean pastinya saat ini Rean sedang merasa bersalah. Walau bukan salah Rean sepenuhnya tetap saja Rean merasa bersalah.

Rean menggangguk, "iya Yan, paling gue pake uang tabungan gue terus ya sisanya gue cari dulu kalau emang kurang." Ujarnya.

"Gue bantu." Ujar Rafka angkat suara, ia ingin membantu Rean walau tidak sepenuhnya.

"Gue juga" -Gisa.

"Gue juga" -Yean dan Felly.

"Gue juga." -Jayden, Adit, Gio, Yanka

Rean tentu terkejut dan pastinya terharu, teman-temannya mau membantunya. Ia tau ini bukan salahnya, tapi karena Rean yang memang anak motor dan tadi juga penyerangan yang terjadi anak geng motor. Tentu saja Rean pasti yang akan di salahkan oleh pihak sekolah, pihak sekolah tentunya tau jika Rean dan teman-temannya adalah anak motor.

"Selaku anggota OSIS, kita juga juga mau bantu. Ya walaupun gak ada Yoga, gue tau apa yang di rasain Yoga jadi gue paham kondisi Yoga sekarang. Dan tentunya gue juga tau kondisi kalian gimana jadi kita anggota OSIS setuju bantu kalian." Ucap salah satu anggota OSIS.

"Oke, gue ngucapin banyak makasih ke kalian mau bantu gue." Ucap Rean berterima kasih.

Setelah itu mereka bangkit dan ya pastinya membersihkan area sskolah, tidak semua area hanya beberapa dan sisanya kemungkinan besok akan dilanjutkan kembali acara bersih-bersihnya.

"REAN!!" Panggil salah satu anak OSIS yang bernamtag Esya, Esya berjabat di OSIS menjadi sekertaris. Rean menolehkan kepalanya ke sumber suara. Esya menghampiri Rean.

"Kenapa?" Tanya Rean setelah Esya sudah didekatnya.

"Ini gue mau nanya, berarti nih proposal HUT diubah gitu atau gimana? Dan soal sponsor yang ngesponsorin juga gimana?" Tanya Esya.

"Oh itu, ubah dikit aja ubah jadwal kegitannya, dan soal sponsor kalau bisa dihubungi kalau acara diundur," jelas Rean.

"Nah masalahnya, diundurnya kapan? Kalau misal pihak sponsor nanya gimana jawabnya? Takutnya nanti yang ngesponsorin gak bisa lagi kalau waktunya belum tentu."

"Ya gue tau kok, kalau misal besok ini belum selesai kemungkinan semingguan yang akan datang nih HUT diadakan, tapi kalau misal hari ini atau besok selesai sih bisa aja lima hari atau tiga harian aja."

"Secepat itu?" Tanya Esya terkejut pasalnya waktunya hanya sebentar untuk menyelesaikan ini semua?

"Iya, gue dah mikirin kok, lu tenang aja gue atur. Yang penting proposal lu harus siap dan harus cepet kasih kabar ke pihak sponsornya kalau diundur dan gak jadi besok."

𝐆𝐢𝐬𝐚𝐫𝐚 [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang