10. keuwuan

82 8 0
                                    

"Nikmati aja status kamu saat ini dan jangan iri. Karena ada orang yang bosan menjadi jomblo dan ada juga orang yang bosan saat pacaran."

-anonim

Happy reading
.
.
.
.

Karena jalanan yang sepi dan tidak ada yang berlalu lalang, menjadi kesempatan Ayden untuk melajukan motornya. Karena terlalu cepat ia sampai tidak menyadari jika ada kucing lewat di tikungan.

Brakk

Karena kucing yang tiba-tiba lewat, tepat sekali lewatnya jalur yang di lalui Ayden. Karena kaget ia pun membanting setir, tapi karena jalan yang ia lewati adalah tikungan ia pun oleng, saat mengerem, remnya tidak berfungsi jadi lah ayden menjatuhkan diri.

Motornya terseret jauh, dan ia guling-guling di aspal. Untung Ayden memakai helm jadi aman, hanya saja badannya terasa sakit, karena harus menggulingkan badannya di aspal, dan mungkin ada beberapa lecet di kakinya, untung jatuhnya hanya beberapa meter saja. Jangan tanyakan kondisi motornya, jelas hancur walau tidak terlalu parah.

Karena masih dengan keadaan sadar, ia pun mengambil handphonenya di saku jaketnya. Ia memeriksa handphonenya, semoga saja handphone nya tidak kenapa-kenapa. Saat menyalakan handphonenya untung masih bisa menyala. Dan ia pun membuka ikon telpon, mencari kontak Rafka. Ia pun menghubungi Rafka, karena jarak rumah Rafka dengan lokasinya saat ini bisa di katakan lumayan dekat, ya kira-kira butuh sekitar setengah jam lah nyampe lokasi Ayden, tapi itupun jika Rafka ada di rumahnya.

Setelah menemukan kontak Rafka, ia pun melakukan panggilan. Ia mencoba beberapa kali, tersambung tapi tidak di angkat, mungkin Rafka sudah tidur makanya tidak mengangkat telpon Ayden.

Untuk yang kesekian kalinya, akhirnya panggilan nya di angkat.

'hallo' kata Rafka di sebrang sana, sepertinya benar dugaan Ayden jika Rafka tidur, terdengar dari suaranya.

'bro, tolongin gue. Gue jatuh dari motor.' ucap Ayden.

'jatuh dari motor? Ya tinggal bangun lah apa susahnya, kan jatuh.' sepertinya efek dari bangun tidur makanya agak ngebug.

'bukan gitu, gue tadi oleng gara-gara kucing lewat pas tikungan. Yaudah deh kepental.' kata Ayden menjelaskan.

'lah kok bisa?'

'banyak tanya lu, mending kesini tolongin gue dulu. Remuk nih badan, entar gue jelasin dah."

'yaudah tunggu, Sherlock'

Setelah itu Ayden mematikan teleponnya, ia pun mengirim lokasi kepada Rafka lewat via Chet. Selesai mengirim ia pun menunggu Rafka datang untuk menolongnya.

Saat ingin bangun kakinya terasa sakit, seperti patah tulang, semoga saja tidak terjadi seperti itu. Ia tetap bangun dan berjalan untuk menghampiri motornya yang lumayan jauh dari lokasi ia jatuh. Walau jalannya terpincang-pincang menahan sakit.

Ayden sampai di samping motornya, ia pun ingin mendirikan motornya, tapi karena kakinya sakit ia pun tidak jadi mendirikan motornya tersebut.

Ia pun duduk kembali untuk menunggu Rafka, ia melepas helmnya, agak pengap karena tadi saat jalan ia masih memakai helmnya. Saat sudah melepaskan helmnya, ia pun mengacak-acak rambutnya, dan merapikan kembali rambutnya.

Ia bosan, mengapa lama sekali si Rafka datang, ia sedari tadi hanya duduk-duduk saja, mana gelap, sepi tidak ada yang berlalu lalang. Ayden hanya di temani oleh suara hewan malam, semoga saja tidak ada sesuatu yang kasat mata lewat. Walau dia tidak terlalu percaya, tapi kata orang makhluk seperti itu ada. Ya berdoa saja semoga Rafka lekas sampai, sebelum makhluk lain menggangunya. Ia saja tidak mengganggu, masa makhluk tersebut yang mengganggunya.

𝐆𝐢𝐬𝐚𝐫𝐚 [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang