0.8 panti asuhan

125 17 5
                                    

"kebahagiaanku itu sederhana, sesederhana itu juga aku tidak bahagia"

~ya mana saya tau~

Happy reading

Absen dlu dong🥺✌️

Tepat pukul 13.40 Rean sampai tujuan, telat sepuluh menit karena tadi harus mengantri di SPBU untuk mengisi bensin selama enam menit.

Saat sampai Rean turun dari taksi, ia melihat ke arah kanan di sana terdapat palang bertulisan "panti asuhan kasih bunda." Dulu Rean sering ketempat ini bersama kedua orang tuanya, tapi sekarang dia kesini seorang diri.

Membuka bagasi mobil dan mengambil barang bawaan Rean yang tadi di belinya. Saat barang bawaannya di turunkan, ada yang menghampiri Rean seorang ibu-ibu.

"Nak Rean?" Kata ibu tersebut sambil menepuk bahu Rean.

Rean pun menoleh ke belakang, "Eh, Bunda?" Kata Rean, dan setelah itu Rean mencium tangan yang di panggil bunda olehnya.

Rupanya yang di panggil bunda itu adalah bunda penjaga panti atau orang biasanya memangil dengan nama bunda Santi, usia beliau 49 tahun tapi aura kecantikan masih terpancar. Beliau lah yang memiliki panti asuhan tersebut. Membesarkan anak-anak yang membutuhkan kasih sayang, anak-anak terlantar dan anak-anak yang terbuang.

"Sendiri aja?" Tanya bunda kepada Rean, beliau berniat membantu menurunkan barang-barang Rean.

"Eh, gak usah Bunda biar Rean aja." Mengambil alih yang di bawa oleh bunda. "Iya nih bunda sendiri, soalnya gak bisa sama ortu." Jawab pertanyaan yang di lontarkan kepadanya tadi.

Setelah barang bawaan Rean di turunkan ia membayar ongkos taksi tersebut. Dan ia membawa barang tersebut masuk kedalam rumah panti itu. Saat berjalan memasuki panti, banyak anak-anak yang menyapa Rean.

"Hallo kak Rean." Kata anak perempuan berusia sekitar tujuh tau, rambut yang dikuncir dua jangan lupa dengan gigi kelinci yang terlihat saat ia tersenyum.

"Hayyie kak lean." Sapaan dari anak laki-laki cadel.

"Kak lean, thenapa ballu thesini?" Tanya anak itu kepada Rean.

(Kak Rean, kenapa baru kesini?).

Rean pun menggaruk tengkuknya, "emm, Kaka sibuk sekolah, jadi gak sempet kesini. Dan mumpung Kaka ada waktu dan kebetulan Kaka gak lagi sekolah, jadi Kaka kesini." Anak kecil itu pun mengangguk-anggukkan kepalanya.

Bunda Santi pun menghampiri Rean dan anak-anak, tentang bawaan Rean sudah di masukkan kedalam rumah. Rean membawa kebutuhan yang diperlukan di panti, tidak seberapa tapi itu sudah cukup untuk anak-anak panti.

"Nak makan siang dulu yuk, sama anak-anak yang lain." Tawar bunda Santi. Berniat mengajak makan bersama.

"SIAP BUNDA." Rean pun menjawab dengan antusias.

"Loh, bentar-bentar bunda baru ngeh kalau kamu masih pakai seragam. Emang gak pulang? Atau bolos ya kamu?" Tanya bunda Santi yang baru nyadar jika Rean masih menggunakan seragam sekolah.

Rean Otomasi langsung melihat baju yang di kenakan, dan ia pun meringis, rupanya ia lupa menganti bajunya. "Hehe" Rean menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, ia tadi tidak kepikiran untuk mengganti baju seragamnya. Yang ia pikirkan tadi hanya ingin ketempat tujuannya.

𝐆𝐢𝐬𝐚𝐫𝐚 [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang