⏳ Belajar Jadi Pasutri

6K 890 185
                                    

Song: Under The Influance

Setor absen dulu yerobun 🤙

Mana nih semangatnya? Lemes banget di part kemarin

Kalau gitu mah mending zefmon up di karyakarsa aja seterusnya, hufhhh

Kalau gitu mah mending zefmon up di karyakarsa aja seterusnya, hufhhh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Pakde, saya belum tidur loh."

"Iya saya tahu, makanya saya peluk."

Eh? Tubuh Yesterday mendadak ngefreeze. Ia tak berani bergerak apalagi ketika nafas Prico yang terlalu dekat dengan belakang lehernya.

Tangan Yesterday yang semula diam saja, mulai berani untuk menyentuh tangan Prico yang masih memelukinya.

"Kenapa?"

"Kenapa? Karena saya mau peluk aja. Gak boleh? Sama istri sendiri masa gak boleh?"

"Kenapa harus meluk saya, padahal selama kita nikah Pakde sama sekali gak mau nyentuh-nyentuh saya tuh." Yesterday memutar tubuhnya agar dapat menyaksikan reaksi Prico saat ditanya begitu.

"Ya kenapa enggak? Kita suami istri kan? Saya bisa nyentuh kamu, kamu juga boleh nyentuh saya kalau kamu mau."

Tetap saja, ini belum bisa diterima oleh akal Yesterday.

"Pakde, kan katanya nikahin saya buat penelitian doang ya? Sampai berapa lama?"

"Apanya?"

"Waktu penelitiannya. Kapan dan di tahun berapa Pakde selesai melakukan penelitian?"

Prico tidak bisa langsung menjawab. Ia harus memikirkan jawaban paling berlogika.

Demi bisa mengulur waktu berpikir, Prico bertanya balik. "Kenapa memangnya?"

"Pakde bakal ninggalin saya ya kalau udah selesai?" tanya Yesterday.

Mata Prico melirik ke atas. Menghindari tatapan Yesterday yang menunggu jawaban jujur darinya. Tak mungkin Prico terus terang akan meninggalkan Yesterday setelah misinya berhasil.

"Pakde." Yesterday menepuk lengan Prico karena kelamaan diam. "Sebenarnya gapapa juga kalau Pakde mau pergi setelah itu, saya gak masalah kalau ditinggal. Selama hidup, saya keseringan ditinggalin, jadinya gak kaget lagi kalau suatu hari bakal ditinggal. Jangankan Pakde, orangtua saya aja ninggalin juga," kata Yesterday, tegar. Dibarengi senyum.

"Asal..." Yesterday mencari titik di mana mata keduanya bisa saling beradu tatap.

"Asal?"

"Asal jangan bikin saya suka ya, kalau gitu kan enak, nanti kalau saya ditinggal tiba-tiba gak perlu nangis bombay haha."

Prico terdiam, dibalik tawa Yesterday, dirinya seakan bisa melihat ada jiwa yang kesepian.

"Waktu orangtua kamu pergi ninggalin kamu, kamu nangis bombay juga gak?"

See You YesterdayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang