🍒Dah ini gue up lagi
Absen dulu di sini biar zefmon rajin update buat kalian
Jangan lupa tinggalin jejak ketikan jari kalian yang imoet itu
Selamat membaca 💖
"Kalau gitu Pakde harus mau kasih saya anak-anak yang lucu. Kalau gak, saya minta aja ke orang lain!"
Dasar Yesterday, paling tahu cara cari peluang di setiap kesempatan yang Prico berikan. Niat Prico ngomong begitu kan biar maksudnya Yesterday gak usah cari-cari itu di orang lain, cukup ke dirinya.
Yesterday mengerlingkan mata untuk menggoda Prico. Ia paling tahu cara membuat Prico merasa jijik padanya.
"Pakde, apa kita realisasikan malam ini aja biar anak-anak kita bisa segera tercetak?" godanya.
Sebelum bibir Yesterday menyosornya lagi, tangan Prico segera menghalangi bibir itu. Kalau masalah begini refleks tangannya bekerja baik.
"Ih Pakde kok malah dihalangin pake tangan sih!" sungut Yesterday sambil mengelap bibirnya yang habis cium tangan Prico.
"Kamu tuh ya ngomongnya enak banget. Dikira gampang kali."
"Gampang lah, bikin tinggal bikin."
Tangan Prico terangkat hendak menjitak kepala batu Yesterday. Tapi tidak jadi.
"Bukan masalah bikinnya, tapi jadi orangtua tuh gak segampang itu. Kamu harus siap fisik, mental dan banyak hal lainnya," ceramah Prico.
Tapi Yesterday memang dasarnya gak mau peduli hal begituan.
"Lah kan Pakde banyak duit, gak apa-apa kalau mau punya anak sekarang juga. Lagian seusia Pakde tuh harusnya udah punya anak yang masuk SMP. Tapi lihat diri Pakde? Satu anak pun gak ada."
"Ya... Kenapa kalau gak ada memangnya? Yang penting saya bahagia," elak Prico.
Yesterday memicingkan mata tak percaya. "Apa iya Pakde happy kiyowo? Pasti ada kalanya kesepian kan?"
"Enggak," bantah Prico. "Mending kamu tidur deh, jangan gangguin saya terus, pusing saya."
Larangan adalah sebuah perintah bagi Yesterday. Begitu pun sebaliknya. Bukannya balik berbaring buat tidur, dia malah memeluk lengan Prico, mengapit erat lengan itu sambil menggesek-gesek pipinya.
Apa lagi ini? Kening Prico berkerut karena sedang mikir keras. Kira-kira apa aksi nyeleneh gadis ini selanjutnya? Kelakuannya kan suka tidak tertebak. Ia harus jaga-jaga.
Beberapa menit masih aman tapi lama-lama tanya Yesterday menelusup masuk ke dalam bajunya. Di dalam sana, Prico merasakan rabaan tangan Yesterday di area perutnya. Padahal mata Yesterday merem tapi tangannya paling tahu mana tempat bagus.
KAMU SEDANG MEMBACA
See You Yesterday
FantasiSTORY 20|FANTASI See You Yesterday Sampai bertemu di masa lalu. Menjadi seseorang yang beruntung bisa datang ke masa depan ternyata tak selamanya bagus. Dua tahun dari sekarang, Prico Aruan Bharutala menyaksikan Sang mama tewas dalam kecelakaan tra...