🍒 Song: Something in your eyes
UP lagi nih
Jam 22.51 di sini
Coba absen yang masih nungguin cerita ini 🤙
Ramein yak
"Bisa coba geseran dikit mempelai perempuannya?"
Terlalu gugup, Yesterday bergeser lebih mepet ke Prico, ia sampai menginjak ujung gaunnya sendiri.
Prico menyadari alasan dibalik groginya Yesterday, wajar, mungkin gadis ini tak menyangka bahwa hari ini mereka sungguh menikah.
Agar lebih rilex, Prico memegang tangan Yesterday yang kaku di bawah sana. Satu tangannya yang lain memegang bunga tangan pengantin.
Yesterday menoleh saat tangan keduanya bertaut.
"Gapapa, ini cuma foto kok, kamu jangan tegang. Foto ini untuk sekali seumur hidup, jangan sampai kamu kelihatan jelek di sana," kata Prico dengan suara pelan.
Wajah Yesterday kembali menghadap kamera. Benar, ini adalah pernikahan pertama dan terakhirnya, ia harus kelihatan cantik pokoknya.
Ia tersenyum bersamaan dengan cahaya terang yang berkedip dari lensa kamera.
Dan kini, foto itu terpajang di tembok rumah yang semula hanya berisikan lukisan abstrak. Sekarang tembok rumah ini jauh lebih hidup karena ada foto mereka yang terlihat bahagia.
"Kamu udah berdiri di sana hampir sepuluh kali hari ini," tegur Prico pada Yesterday yang tersenyum memandangi foto pernikahan mereka.
"Emang sebanyak itu ya?" Yesterday menghitung dengan jemarinya. "Perasaan belum sampai sepuluh."
Ia berbalik ke arah sofa di mana Prico sedang duduk nemangku laptopnya. Walau berada di tahun 2021, ia harus tetap mengerjakan tugasnya yang ada di tahun 2022. Karenanya sejak tadi ia bisa menghitung berapa banyak Yesterday berhenti di depan foto mereka acap kali ia lewat.
Yesterday ikut duduk di samping Prico. Melihat layar laptop, tapi seketika Prico menutup laptopnya. Ia terganggu dengan kehadiran Yesterday.
"Kenapa? Kamu mau sesuatu?"
Yesterday menggeleng. Masih mengenakan apron sehabis memasak, ia menunggu Prico untuk berhenti sejenak sekadar melihat dirinya. Walau Prico bilang menikahinya hanya untuk menjadi subjek penelitian, tapi Yesterday tidak begitu. Ya, selain memanfaatkan kekayaan Prico, sebenarnya ia betul-betul menganggap Prico sebagai bagian dari keluarganya sekarang.
"Pakde, beneran orangtua Pakde di luar negeri dan gak bisa datang ke pernikahan kita?"
Sudah berkali-kali ia mengajukan pertanyaan yang sama pada Prico sebelum mereka menikah, dan jawabannya masih saja membuat Yesterday kurang yakin. Ia kuatir jika ternyata orangtua Prico tak merestui dan bisa jadi Prico menyembunyikan hal lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
See You Yesterday
FantasiSTORY 20|FANTASI See You Yesterday Sampai bertemu di masa lalu. Menjadi seseorang yang beruntung bisa datang ke masa depan ternyata tak selamanya bagus. Dua tahun dari sekarang, Prico Aruan Bharutala menyaksikan Sang mama tewas dalam kecelakaan tra...