⏳Orang Yang Sama?

5.8K 832 164
                                    

Up menemani malam senin kalian

Ayooo setor absen dulu yaa

Jangan lupa berikan banyak sayang untuk cerita ini agar zefmon seneng nulisnya

Selamat membaca 🤙

"Kenapa diam? Itu kan yang kamu inginkan? Jadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa diam? Itu kan yang kamu inginkan? Jadi... Kamu mau malam ini? Tapi janji, setelah itu jangan marah lagi ke saya, ya?"

Yesterday tak bergeming. Ia tak menyangka juga suaminya akan mengatakan hal ini secara terang-terangan.

"Apa dengan menyentuh kamu, kamu baru merasa jadi istri yang sesungguhnya? Umh?"

Yesterday menjatuhkan pandangannya ke objek yang lebih aman, bahaya jika matanya terus mengarah ke tubuh Prico.

"Baik, kalau memang itu membuat kamu merasa dapat validasi sebagai istri sesungguhnya, saya bisa melakukannya malam ini, kamu hanya perlu bilang iya dan semuanya jadi sesuai rencana kamu."

Tangan Prico membelai rambut Yesterday, lalu makin turun hingga kini bertengger di tengkuknya.

"Itu kan yang kamu inginkan? Jadi akan saya beri-"

"Gak mau," sela Yesterday. "Saya gak mau."

Mata Yesterday berubah nyalak, ia memajukan bibirnya, sebal. Tak ketinggalan, ia juga menyingkirkan tangan Prico dari lehernya.

"Kalau Pakde kira saya mau-mau aja dengan ajakan itu, salah! Iya, emang sih saya tuh overthinking kenapa selama nikah kita gak pernah kayak suami istri normalnya. Tapi, saya gak mau kayak gitu prosesnya."

"Ya terus mau gimana? Didiemin kamu curiga, diajakin kamu gak mau. Terus?"

"Kalau kita melakukannya sekarang, saya tahu itu bukan karena cinta kan? Gak mau gitu. Kalau memang mau berhubungan, harus ada perasaan sayang. Se*s itu bukan hanya tentang dua tubuh yang menempel tapi hati juga harus sama."

Prico menaruh tangannya di pinggang. "Bakal lama kalau gitu. Kamu mau nunggu saya emang?"

"Ya kenapa enggak? Saya tungguin." Yesterday mengangkat dua jarinya. "Dua bulan lagi."

"Dua bulan?"

"Selama itu, saya yakin Pakde sudah cinta sama saya. Kalau udah gitu baru kita bisa melakukannya."

Yesterday memberi kode kibasan tangan agar Prico jangan menghalangi pintu keluarnya.

Prico yang masih berdiri di pintu, memperhatikan Yesterday yang keluar dari kamar mandi. Gadis itu ngomong gitu? Beneran dia mau nunggu sampai Prico jatuh cinta beneran?

Dia polos apa pura-pura bego? Dia pikir laki-laki hanya akan melakukan itu karena cinta? Tck, nafsu juga udah cukup.

***
Tahun 2023 (Masa sekarang)

See You YesterdayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang